Bab 27 | Kembali

1.2K 74 3
                                    

* * *

Sudah lebih dari seminggu aku tidak menjenguk Arsen dirumah sakit karena Brian selalu melarangku dengan alasan yang tidak jelas, aku memasuki kelasku lalu mengedarkan pandanganku keseluruh penjuru kelas yang terlihat masih sepi karena aku berangkatnya lumayan pagi. Ku lihat Raina telah duduk di bangkunya sambil mendengarkan musik lewat headset, aku segera menghampirinya dan duduk disebelahnya. Ia tak menyadari keberadaanku karena dia sedang memejamkan matanya dan sesekali menggoyangkan kepalanya mengikuti alunan lagu.

Aku mendengus kesal ketika dia masih tak menyadari keberadaanku, langsung saja ku tarik headset yang menyumpal telinganya dengan kasar membuat dia terkejut.

"eh lo Syil? Ngagetin gue aja." Aku hanya menampilkan wajah datarku lalu kembali mendengus kesal.

"ya iyalah gue, lo pikir siapa? hantu?" Kesalku.

"ya bukan, gitu aja ngambek sih." lalu kembali menyumpal telinganya dengan headset membuatku makin kesal.

Kutarik kembali headsetnya membuatnya menoleh kearahku.

"kenapa lagi?"

"ish lo mah asik sama dunia lo, gue dikacangin." Dia menghembuskan nafas pelan lalu menyimpan headsetnya kedalam sakunya.

"ada masalah apa?"

Aku menyengir. "tau aja kalau gue lagi ada masalah."

"ya iyalah tau, lo kan gak pernah ganggu gue kalau lagi gak ada masalah." Sindir Raina.

"oh jadi lo ngerasa terganggu nih?"

"enggak lah, gue cuma bercanda kali." lalu terkekeh pelan.

"jadi ada masalah apa?"

"Gue kesal deh sama Brian."

Dia menaikkan alisnya. "kesal kenapa?"

"masa ya gue gak boleh jenguk Arsen lagi padahal udah seminggu lebih gue gak jenguk dia."

"alasannya?"

"Gue juga gak tau."

"mungkin dia cemburu."

"ah masa sih?" aku tak percaya.

Raina mengedikkan bahunya tanda tak tau.

"emm lo mau nemenin gue gak jenguk Arsen?"

"tapi bukannya kata lo tadi gak dibolehin sama suami ercinta lo itu?" Aku memukul bahunya ketika mendengarnya hingga membuatnya meringis.

"ish kok lo mukul gue sih?"

"ya habisnya panggilan lo ke Brian itu gue geli dengernya."

"ya kan emang bener kalau Brian suami lo kan?"

"i-iya juga sih, ah udah gak usah dibahas. Jadi gimana lo maukan temenin gue?"

"eem tapi kayaknya Arsen udah sembuh deh." Aku mengernyit bingung.

"lah lo tau darimana kalau Arsen udah sembuh? jangan-jangan lo jenguk dia ya tapi gak mau ngajakin gue? gitu ya lo jadi sepupu.'

"eh bukan."

"lah terus?"

"Lo lihat sendiri tuh diluar." lalu mengarahkan jari telunjuknya kearah luar kelas.

Aku menolehkan wajahku menatap kearah luar yang ditunjuk oleh Raina, seketika aku tersenyum bahagia ketika melihat Arsen tengah berjalan dengan tertatih-tatih menuju kelas. Langsung saja aku menarik tangan Raina mengajaknya keluar menghampiri Arsen.

"h-hai Arsen kamu udah sembuh?"

"Syila? ah aku kangen banget sama kamu." dia langsung memelukku dengan erat, tanganku hanya mengambang diudara tak membalas pelukannya.

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang