Bab 40 | Kejutan

2.9K 75 3
                                    

"SURPRISEEE!!!"

Aku memandangi semua yang ada diruangan ini ada Raina, Fida, Ayah dan Ibuku, Papa dan Mama mertuaku, Brian, Kak Arkhan, dan Arsen?

Ibu menghampiriku sambil membawa kue ulang tahun yang diatasnya terdapat lilin dengan angka 17, ya Allah kenapa aku bisa melupakan hari ulang tahunku sendiri.

"Selamat ulang tahun sayang gak nyangka anak Ibu udah tambah dewasa ya." aku ingin memeluk Ibu tetapi langsung ditahan membuatku mengerucutkan bibirku, semua yang ada di ruangan ini tertawa.

"eits tiup lilinnya dulu jangan lupa make a wish nya."

Aku memejamkan mataku. 'ya Allah semoga dengan bertambahnya umurku aku bisa menjadi lebih dewasa dalam menyikapi semua permasalahan dan berikanlah kebahagiaan kepada orang-orang yang aku sayangi, amiin...' lalu meniup lilinnya.

"potong kuenya sayang." aku mengambil pisau plastik yang Ibu berikan lalu mulai memotong kue coklat berhiaskan cerry itu dan menaruhnya kedalam piring kecil.

Aku menyuapkan kue itu untuk Ibu, Ayah, Mama, Papa, Kak Arkhan dan Brian dia tersenyum kecil.

"aku gak dikasih nih Syil" celetuk Fida membuatku memutar kedua bola mata

"tuh banyak ambil sendiri." Tukasku tanpa perasaan.

"ngambek nih?"Aku mengalihkan pandanganku kearah Arsen.

"Arsen kok lo bisa ada disini?" Dia tersenyum kecil

"Brian udah jelasin semuanya."

"maaf ya." walaupun begitu aku masih merasa bersalah.

"gak usah merasa bersalah gitu Syil, gue udah move on kok ya kan Rai?" Arsen merangkul bahu Raina.

"jadi kalian?"

Arsen dan Raina menganggukan kepalanya jadi selama seminggu ini aku ketinggalan banyak informasi ya?

"jadi diantara kita bertiga udah gak ada yang jomblo lagi berarti yeay.." Fida bersorak senang membuat kami menggelengkan kepala.

Seorang laki-laki berjaket hitam menutup mulut Fida membuat Fida langsung terdiam, oh ternyata Farhan yang menyeretku tadi.

"ish Farhan apaan sih lepasin!!" kesal Fida membuat kami semua tertawa.

Tawaku terhenti ketika kurasakan rangkulan dibahuku, aku tersenyum canggung ketika tau bahwa orang itu adalah Brian.

"selamat ulang tahun ya Syil hadiahnya nanti aku kasih." bisiknya.

"iya makasih ya." aku membalas dengan berbisik.

"ada apaan tuh bisik-bisikan." celetuk Kak Arkhan.

"apasih Kak kepo banget." ketusku.

Kak Arkhan memperhatikan kami semua, seketika wajahnya menjadi sedih yang dibuat-buat.

"kasian ya disini yang jomblo ternyata cuma gue doang1." sedihnya membuatku memutar kedua bola mataku malas.

"makanya cari cewek gih sana."

"ye dipikir cari cewek gampang apa Syil? susah tau."

"ya elah Kak kayak gak laku aja, bukannya banyak ya yang suka sama Kakak? tinggal pilih salah satu."

"iya ya gue kan ganteng jadi banyak yang suka." dia berucap PD.

"percuma ganteng tapi gak laku." lalu tertawa.

"dasar adek laknat lo ya, sini...sini..." Kak Arkhan ingin menghampiriku, langsung saja aku bersembunyi dibalik tubuh Brian.

"eh apaan Bang jangan ganggu bini gue sana." larang Brian.

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang