"mau kemana?"
Aku membalikkan tubuhku menatap Brian yang sedang bersandar dikepala ranjang sambil sesekali menggaruk tangan dan wajahnya yang terkena ruam merah.
"k-keluar sebentar." Aku mendadak gugup seketika.
Aku menghampirinya yang sedang sibuk dengan kegiatan menggaruknya, kududukkan diriku ditepi ranjang ku tahan tangannya yang kembali ingin menggaruk wajahnya.
"jangan digaruk ih, nanti tambah parah."
"ya habisnya gatal gini." dia mencebikkan bibirnya seperti anak kecil yang merajuk kepada Ibunya.
"tadi mau kemana?"
"siapa?"
"kamu."
"o-oh a-aku tadi mau jalan-jalan sebentar."
Dia menatapku tajam. "katanya tadi mau nungguin aku sembuh dulu."
"ya habisnya aku bosen di kamar mulu, percuma liburan kalau ujung-ujungnya terus-terusan di kamar. Mending gak usah liburan, tadi juga aku liat kamu lagi tidur daripada mati kebosanan mending keluar sebentar kan?"
"maaf."
"hmm?" aku mengernyitkan dahiku.
"maaf karena aku sakit kita gak jadi jalan-jalan hari ini."
Aku menatap dirinya yang sedang menunduk, seketika rasa bersalah menghampiri relung hatiku 'apa gue udah kelewatan bicaranya ya?'
"udah aku gak apa-apa kok, aku juga gak jadi keluar." Aku mengelus tangannya lembut lalu menggenggamnya.
"tapikan-.."
"udah gak apa-apa."
"gimana kalau hari ini kita cari makan diluar hotel?" usulnya.
"tapikan kamu lagi sakit."
"gak apa-apa, aku bukan sakit demam cuma alergi gini kok."
"ya tapi-.."
"apa kamu malu ngajak aku karena kondisi ku yang seperti ini? Aku bisa pake jaket kok untuk nutupin semua ruam merah ini."
"bukan gitu-.. Ah udah deh iya" putusku akhirnya.
Dia tersenyum tipis. "ya udah aku ganti baju dulu ya?"
Aku hanya mengangguk dia berjalan menuju koper mengambil pakaian ganti lalu menuju kamar mandi untuk mengganti pakaian, sambil menunggu Brian yang sedang mengganti pakaiannya aku memainkan ponselku mengecek akun media sosialku dan Whats Up. Terlihat ada beberapa pesan dari Mama, Ibu, grup Cuantiksekaliii dan Arsen?
Setelah membalas pesan yang dikirimkan oleh Mama, Ibu, dan grup aneh kami bertiga yang menanyakan keadaanku, aku membuka beberapa pesan dari Arsen.
Arsen
Syil kamu dimana?
Sayang kamu dimana?
Syil kamu gak apa-apa kan?
Syil?
Syila?
S
Y
I
L
A
Sayang?
Me
Aduh ya ampun Arsen maaf aku gak ngabarin kamu kalau aku lagi liburan ke Jogja maaf ya kamu gak usah khawatir aku baik-baik aja kok
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marriage
RomanceSejak SMP Arsyilla sangat menyukai Brian atau lebih tepatnya rasanya telah berubah menjadi cinta karena hingga mereka menginjak bangku SMA perasaan Syilla sama sekali tidak pudar malah bertambah setiap harinya, mereka menjadi dekat karena Brian pern...