Bab 12 | Rencana Menginap

1.1K 59 2
                                    

'Teng.. Teng.. Teng'

Bel istirahat berbunyi, Pak Fazi selaku guru Bahasa Indonesia mengakhiri penjelasannya lalu memperbolehkan kami keluar kelas terlebih dahulu. Sejak pelajaran pertama hingga istirahat, aku sama sekali belum melihat keberadaan Arsen. Dimana dia? Apa dia tidak berangkat ke sekolah? Apakah karena kejadian tadi pagi? Apa yang harus aku lakukan? Pertanyaan demi pertanyaan memenuhi pikiranku.

"Syil mau ke kantin gak?" tanya Fida.

"eh gue disini aja, lo kalau mau ke kantin duluan gak apa-apa." ucapku.

"beneran gak apa-apa?" tanyanya lagi.

"iya gak apa-apa, tuh Farhan udah nungguin diluar." ucapku ketika Farhan telah menunggu Fida didepan kelas kami.

"ya udah deh, gue kekantin duluan ya " pamitnya lalu bangkit dari duduknya.

Aku hanya berdeham menanggapinya lalu menelungkupkan kepalaku diatas meja, ku rasakan ada yang duduk di bangku sampingku.

'pasti Fida balik lagi' batinku kesal.

"ada apa lagi sih Fid kan udah gue bilang gak ap-.." kata-kataku terpotong ketika orang yang kukira Fida ternyata bukan Fida.

"ini gue." ucap suara yang aku kenali.

Aku langsung mendongakkan wajah lalu menolehkan kepala kearah samping.

"B-brian." kagetku.

Brian menyodorkan dua bungkus roti coklat keju dan satu kotak susu rasa coklat kearahku, aku mengerjapkan kedua mataku masih tak percaya bahwa seseorang yang sekarang sedang berada didepanku ini adalah Brian.

"dimakan." ucapnya singkat .

"eh i-iya m-makasih ya" kan jadi gugup.

"hmm." dehamnya lalu meninggalkanku keluar kelas entah pergi kemana.

"aneh." pikirku.

Aku mengedikkan bahuku lalu melihat dua bungkus roti coklat keju dan satu kotak susu coklat yang tadi diberikan oleh Brian, seketika perutku berbunyi. Aku lupa bahwa tadi pagi tidak sempat sarapan akibat insiden dirumah yang membuatku langsung berlari keluar rumah, untung saja tadi Brian mengajakku menaiki mobilnya menuju sekolah jika tidak sudah aku pastikan bahwa aku akan membolos saja hari ini.

Mengingat perlakuan Brian hari ini membuatku tersenyum senang.

'kruk kruk'

Cacing-cacing diperutku yang mulai berdemo meminta jatah makan membuyarkan semua lamunanku, kubuka satu bungkus roti coklat lalu aku makan dengan lahap. Ketika tengah menikmati roti dan susu yang diberikan Brian, tiba-tiba Fida dan Raina memasuki kelas lalu menghampiriku.

"kayaknya enak tuh, kapan lo belinya?" tanya Raina heran, pasalnya sejak tadi mereka taunya aku berada didalam kelas.

"dari Brian." ucapku singkat lalu tanganku membuka sebungkus roti keju dan melahapnya.

Aku berfikir sejenak, kok Brian bisa tau makanan kesukaanku ya? Ah mungkin saja hanya kebetulan .

"APA!!?" teriak mereka berbarengan.

"bwrisyik " ucapku dengan mulut penuh.

"telen dulu nanti kesel-.." ucapan Fida terpotong dengan suara batukku.

"uhuk-uhuk"

Aku langsung meminum susu coklatnya hingga tandas tanpa tersisa satu tetes pun.

"udah dibilangin juga." gerutunya.

"eh tapi itu beneran yang ngasih si Brian?" tanya Raina.

"hmm." aku hanya berdeham menanggapinya, malas ngomong banyak-banyak lagi gak mood.

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang