Bab 30 | Rumah Mertua

1.1K 90 3
                                    

Setelah kelas XII yang ujian kini giliran kami yang pusing menghadapi UAS kenaikan kelas XI,p saat ini aku tengah menunggu Brian di depan gerbang sekolah. Biasanya kami tak pernah pulang dan berangkat bersama tapi karena Mama dan Papa mertuaku menyuruh kami datang berkunjung, terpaksa aku harus pulang bersamanya.

Bisa saja kami berangkat sendiri menggunakan kendaraan masing-masing, tapi apa yang akan dikatakan oleh mertuaku nanti kalau tau kami setiap hari berangkat sekolah sendiri-sendiri tidak bersama.

'tin tin tin'

Suara klakson mobil membuatku menolehkan wajahku, Brian menurunkan kaca jendela mobilnya memberikan isyarat mata supaya aku cepat masuk. Aku hanya mengangguk dan langsung membuka pintu mobil samping kemudi lalu mendudukan diriku dengan nyaman, tak lupa memasang sabuk pengaman. Dia pun menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah orang tuanya.

Drt drt drt...

Bunyi getaran ponsel yang berada di saku rok abu-abuku membuatku segera mengambilnya dari saku lalu menggeser tombol berwarna hijau yang tertera untuk mengangkat panggilan.

"halo."

"...."

"yah maaf, gue udah ada janji mau kerumah mama papah dulu."

"...."

"besok aja ya?"

"...."

"oke"

'tutt tut'

"siapa?"

"Raina."

"kenapa dia nelfon lo?"

"ngajakin ke mall." Dia hanya menganggukkan kepalanya dan kembali fokus ke jalanan.

Sesampainya kami di rumah Mama dan Papa, kubiarkan Brian menggandeng tanganku memasuki rumah.

"assalamualaikum."

"waalaikumsalam."

Mama Lina langsung menghampiri kami dan memelukku ,sesekali ia mencium pipi kanan kiriku.

"Syila Mama kangen banget sama menantu Mama yang cantik ini."

"iya Ma, Syila juga kangen banget sama Mama."

"ya udah yuk masuk." Ajak Mama Lina.

Mama Lina mengajakku untuk duduk di sofa ruang keluarg,a dapat aku dengar Brian yang berada di belakang kami menggerutu pelan yang masih dapat kami dengar.

"yang menantu siapa yang anaknya siapa." cibirnya.

"BRIAAN!!"

"iya Ma."

Brian meninggalakan kami untuk duduk di sofa terlebih dahulu diikuti aku dan Mamah Lina, aku terkekeh pelan ketika melihat Brian yang memasang wajah masam nya.

"kalian ini ya kalau gak dipaksa gak mau berkunjung kerumah." kesal Mama.

"di sekolah banyak tugas Ma, gak sempat mau berkunjung." Bukan aku yang menjawab melainkan Brian, Mama yang mendengar jawaban Brian pun mendengus kesal.

"alesan aja."

"gak gitu ma-..."

"pokoknya kalian malam ini harus nginep titik."

"tapi ma-..."

"gak ada tapi-tapian." Tegas Mama membuat kami menghela nafas dan akhirnya menganggukan kepala, mengiyakan permintaan Mama untuk menginap.

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang