1. Perjodohan

6K 85 0
                                    


Namaku Lisa, aku anak satu-satunya di keluarga ini. Aku hidup dalam keluarga yang sangat berkecukupan. Menjadi seorang mahasiswi yang hanya tinggal menunggu hari wisuda tiba. Aku memiliki rambut hitam sebahu dengan mata berwarna hitam pula. Jika kalian ingin mengetahui detail seperti apa diriku, aku bingung bagaimana menjelaskannya. Aku adalah gadis Asia biasa pada umumnya hanya saja tidak bermata sipit. 

Keseharianku saat ini adalah membantu ibuku di toko. Untunglah skripsiku diterima dan aku dinyatakan lolos, hanya tinggal menunggu waktu wisuda saja. Bukannya aku bodoh hingga tidak mendapatkan pekerjaan dan membantu orang tuaku. Nilaiku terbilang baik hanya saja ibu saat ini butuh bantuanku. Toko kue ibu belakangan ini selalu ramai pembeli dan sayangnya karyawan yang biasa membantu ibuku tengah kembali kekampung halaman karena urusan mendadak. Aku tak tega membiarkan ibu bekerja sendirian di Toko. Apalagi jika aku harus melihat ibu kembali kerumah dengan wajah yang begitu kelelahan.

Jika kalian bertanya dimana Ayahku, beliau juga bekerja. Ayahku juga menjalankan sebuah bisnis furniture. Keluarga kami memang bisa dikatakan memiliki darah bisnis yang sangat kental. Kakek ku, pamanku, om dan banyak keluarga lainnya sangat sukses menjalankan berbagai jenis bisnis termasuk keluargaku.

Tapi mungkin aku tidak akan mengikuti jejak mereka, walaupun aku bisa jika aku mau. Tapi sedari kecil aku telah terbiasa mencoba dunia bisnis. Menurutku itu sangat tidak mencerminkan siapa diriku. Aku menyukai seni dan liat lah aku saat ini, menjadi salah satu mahasiswi lulusan fakultas desain. Orang tuaku tak pernah memaksakan kehendakku untuk memilih terjun kedunia seni. Kalaupun mereka memintaku untuk meneruskan bisnis mereka, aku pun tidak akan menolak.

***

"Huft, ibu lelah ya. Mau aku pijat?" ujarku usai menutup toko. Kulihat ibu terduduk disana sembari memegangi punggungnya. 

"Ah tidak Lisa, ibu baik-baik saja." Aku tahu ibu berbohong. Aku berjalan menuju ibu dan mulai memijat lembut punggungnya hingga kelengannya. 

"Lisa ibu tidak papa."

"Iya Lisa tahu ibu tidak apa-apa. Tapi Lisa ingin memijat Ibu saja, memangnya pijatan Lisa tidak enak ya?" tanyaku.

"Wah, tentu saja pijatanmu itu sangat enak Lisa Hihihi.." kamipun tertawa satu sama lain.

Kriiing.. Kriiing...

"Biar Lisa saja bu yang angkat." Aku menghentikan aktifitas memijat ibu saat mendengar telepon toko berbunyi dan segera mengangkatnya.

"Halo selamat malam, Toko Kue Mozeo." ucapku langsung saat mengangkat telepon.

"Halo, saya Iriana. Apakah saya bisa bicara dengan Julie?" suara wanita terdengar disebrang sana, tapi tak pernah kudengar sebelumnya dan ia menanyakan ibuku.

"Tunggu sebentar." sautku.. "Ibu ada yang ingin berbicara dengan ibu.."

"Siapa Lisa?" tanya ibuku yang masih sibuk membereskan meja pelanggan yang penuh dengan stuk pembelian hari ini.

"Maaf saya berbicara dengan siapa?" tanyaku pada wanita disebrang sana.

"Saya Patricia Willins." jawab wanita itu singkat, Willin? tak pernah dengar.

"Ibu ini dari Patricia Willins." seketika kulihat ibu langsung melihat kearahku, mata ibu tajam menatapku. Kemudian ibu berlari kearahku dan merebut gagang telepon.

"Halo saya Julie," Ibu mengibaskan tangan kearahku menyuruhku untuk menjauh, isyarat bahwa tak ingin pembicaraannya didengar olehku.

Sesungguhnya aku sangat penasaran tapi menguping pembicaraan orang tua merupakan hal yang sangat tidak sopan. Aku kembali kemeja dan meneruskan membereskan beberapa struk dan buku-buku catatan Toko. Sesekali aku tak sengaja mendengar percakapan ibu soal hari dan tanggal yang tak aku pahami. Tak lama setelah itu ibu menutup telepon dan terlihat menghela nafas. Tapi ibu terdiam disana menatap telepon yang baru saja ia taruh pada posisinya semula. 

HATE OR LOVE (Love is Complicated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang