Sudah berjalan mungkin kurang lebih empat hari kami menikah, tapi Zino sekalipun tidak pernah makan bersamaku atau tidur bersamaku. Semakin hari aku semakin merasa bahwa Zino sangat terpaksa menikah denganku. Hari ini pun rasanya sama saja dengan empat hari sebelumnya, aku hanya seorang diri di Apartemen yang cukup luas ini. Rasanya ingin pergi kuliah, tapi saat ini masih dalam suasana libur akhir semester. Teman-temanku mereka tengah sibuk magang untuk mendapatkan poin perkuliahan dan poin ku sudah lengkap untuk lulus sarjana. Sekarang aku hanya duduk di ruang tengah sembari memikirkan apa yang harus kulakukan.
"Cinta itu bisa datang kalau terbiasa, menikah dijodohkan orang tua tidak selalu menjadi hal buruk." Kalimat itu terus saja terngiang di kepalaku. Banyak sekali yang mengatakan hal itu kepadaku, seolah-olah ingin menyemangatiku dalam hubungan ini. Tadi malam Ibu menelpon, menanyakan bagaimana keadaanku. Yah sebagai seorang anak, pastinya ingin sekali curhat perihal semua yang tengah menjadi beban pikiranku. Tapi, rasanya sangat tidak etis, aku bukan anak kecil lagi. Sekarang seharusnya aku memikirkan jalan ku sendiri, betul bukan?
Selama dua hari ini juga kuhabiskan waktuku untuk membaca banyak blog tentang wanita-wanita yang dijodohkan oleh orang tuanya. Kebanyakan dari mereka berakhir dengan bahagia dan saling mencintai. Walapun memang ada juga yang berakhir dengan perceraian. Tapi aku tak ingin berakhir dengan perceraian, jujur saja. Munafik sekali jika aku bilang aku tidak merasa bangga menikah dengan Zino yang bisa dikatakan idaman banyak wanita. Walaupun tidak banyak kebahagiaan yang kudapatkan, tapi ini baru diawal.
Jadi sekarang tekadku adalah membawa pernikahan ini ke ending yang membahagiakan, kalau bisa saling mencintai mungkin itu bisa menjadi bonus. Dibeberapa blog yang kubaca, mereka memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan oleh wanita-wanita yang ingin mempertahankan rumah tangga perjodohan mereka dan aku ingin mengikutinya.
List
1. Berusaha menjadi istri yang baik
How ? - Bangun pagi setiap hari dan membuatkan sarapan..
uuum sepertinya ini sudah kulakukan... next
- Membuatkan makan siang, untuk suami tercinta..
Mungkin yang satu ini bisa ku coba.. Kulihat jam, sekarang pukul 09:00, masih ada waktu untuk membuat makan siang dan mengantarkan ke kantor Zino. Baiklah, mari kita coba..
Sebetulnya aku tidak begitu tahu makanan-makanan yang Zino sukai atau tidak. Tapi apa salahnya mencoba dengan makan siang kesukaanku, teriyaki beef dengan salad sayur...
Makan siang pun siap, sekarang pukul 11:30, masih ada waktu untuk berangkat ke kantor Zino. Untuk pertama kalinya setelah 4 hari, akhirnya aku keluar dari Apartemen. Aku bertemu dengan beberapa petugas apartemen yang menjambutku dengan sangat ramah, wah pelayanan disini menakjubkan.
"Nyonya ingin pergi kemana?" tanya salah satu karyawan yang sepertinya seumuran denganku.
"Ah ini aku ingin mengantarkan makanan." jawabku.
"Mau saya pesankan taksi?" tanyanya.. "Boleh." sungguh aku hampir saja lupa dengan bagaimana cara aku menuju kantor Zino. Lebih tepatnya aku juga tidak tahu jalan menuju kantor Zino. Selama didalam taksi menuju kantor Zino, perasaan gugup menjalar disekujur tubuhku. Aku juga takut jikalau nanti Zino tak suka aku kekantor.
Tapi demi menjadi seorang istri yang baik dan demi hubungan yang ingin ku pertahankan ini, ah sungguh berlebihan tapi ini kenyataannya. Selang beberapa menit, sekarang aku telah berada di loby gedung tempat Zini bekerja, lebih tepatnya perusahaan milik Ayah mertuaku, Ayah tiri Zino.
Sudah bukan menjadi rahasia bagi publik bahwa pemilik perusahaan ini merupakan anak tiri, bukanlah anak kandung. Hal ini lah yang membuat banyak pesaing bisnis yang memandang remeh Zino, kala ia menjadi bawahan di perusahaan. Tapi Zino bukanlah orang yang mudah putus asa jikalau ditekan ataupun direndahkan. Zino malah lebih terpacu untuk menjadi yang terbaik di perusahaan dalam segala pekerjaan yang diberikan oleh atasannya. Setidaknya itulah sedikit cerita jenjang karir Zino yang kuketahui dari Ayah Zino.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE OR LOVE (Love is Complicated)
Romance"Aku tidak pernah mengenal Cinta, sampai aku mengenal dirinya." - Lisa Mazoe "Benci, mungkin itu yang bisa menjelaskan perasaanku padanya." - Rezino Willins Lisa Mazoe lugu dengan hati yang begitu polos harus menerima kenyataan untuk dinikai dengan...