Sudah seminggu aku menjalani pengobatan di German. Hari ini aku meliburkan diri dan sedikit menarik nafas untuk tidak melakukan terapi. Zino mengajakku dan Alicia pergi ketaman hiburan. Awalnya aku menolak untuk pergi. Seperti yang terlihat di rumah sakit belakangan ini, dimana orang-orang memperhatikan kami, aku tidak bisa membayangkan kondisi di taman hiburan.
Tapi Zino memaksa dan mengatakan bahwa di hari kerja pastinya tidak akan banyak wisatawan. Karena Alicia begitu senang ketika ingin diajak ke taman hiburan, aku bisa apa.
Selama beberapa hari ini aku juga memantau kondisi berita yang ada di internet. Bagaimana perkembangan kasus Peter dan apa saja yang mereka beritakan.
Seperti yang kuduga, semua informasi tentang diriku keluar di Internet. Semua tentang masa laluku dan Zino, pernikahan, perceraian, hingga sahabat-sahabatku. Bahkan aku menemukan salah satu video dimana wartawan itu menghentikan Arvin di salah satu mall untuk bertanya soal keberadaan diriku. Tentu saja Arvin tidak mengatakan apapun, melihatnya aku jadi semakin rindu sahabat-sahabatku.
Sudah lama sekali kami tidak bertemu. Setelah melahirkan, kami sempat bertemu beberapa kali. Hanya saja permasalahan penculikan itu membuat Zino membatasi semua orang untuk bertemu denganku, atas alasan keamanan privacy.
Jadi selama ini aku hanya bisa berbicara dengan mereka melalui video call. Rindu sekali rasanya, apalagi saat ini kami pergi ketaman hiburan dan itu mengingatkanku pada mereka semua.
Hari-hari dimana kami selalu berusaha untuk mencari waktu untuk pergi ketaman hiburan bersama. Hari dimana kami pergi bersama Zino dan kenangan itu masih lekat teringat.
"Mama, princess.." teriak Alicia ketika melihat salah satu karakter putri yang sering ia tonton.
"Iya sayang, cantik ya.."
Aku mengedarkan pandangan kesekitar mencari keberadaan Zino. Katanya ia akan membeli ice cream, tapi kenapa belum kembali juga.
Entah mengapa taman hiburan hari ini benar-benar sepi, bahkan nyaris tidak ada pengunjung. Aku hanya melihat pegawai taman hiburan berlalu lalang. Alicia tengah bercengkrama dengan salah satu karakter putri. Seperti dugaanku, Alicia sangat bersemangat. Sulit untukku mengawasinya dengan kursi roda.
"Maaf, lama ya. Nih.." Zino menyodorkanku satu cup ice cream rasa vanila dengan topping buah-buahan.
"Cia, ice cream.." teriak Zino memanggil Alicia yang tengah sibuk menari disana.
"Yeay.." Alicia berlali berhamburan menuju Zino dengan wajah yang tersenyum begitu gembira.
Aku merasa begitu lega, bahwa Alicia bisa mendapatkan kasih sayang Ayahnya. Dulu, dimasa-masa itu aku selalu merasa takut dan sedih, kalau-kalau aku tidak bisa memberikan yang terbaik untuk Alicia. Terlebih lagi aku sangat takut kalau dia tidak bisa mendapatkan kasih sayang seorang Ayah yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE OR LOVE (Love is Complicated)
Romansa"Aku tidak pernah mengenal Cinta, sampai aku mengenal dirinya." - Lisa Mazoe "Benci, mungkin itu yang bisa menjelaskan perasaanku padanya." - Rezino Willins Lisa Mazoe lugu dengan hati yang begitu polos harus menerima kenyataan untuk dinikai dengan...