***
Selamat pagi Berlin.. itulah kata yang pertama kali ku ucap sembari menarik tirai kamar hotel yang sudah mulai tertembus cahaya matahari.
Diatas ranjang Zino dan Alicia masih tertidur dengan menggunakan pakaian tidur yang juga couple. Aku tidak tahu, sejak kapan Zino bersikap seperti ini. Dia memberikan berbagai baju yang sama untuk kita bertiga.
Aku jadi semakin berpikir tentang hubungan kami yang bahkan masih berstatus cerai. Entah sampai kapan kami akan seperti ini. Tapi yang pasti aku tidak bisa harus bertahan seperti ini selamanya.
Ah sudah lah.. aku tidak ingin terlalu memikirkan itu. Melihat keadaanku seperti sekarang ini saja rasanya aku sangat bersyukur.
**
Hari ini kami akan mulai mengunjungi salah satu rumah sakit terkemuka di Berlin. Tempat dimana aku akan menjalani pengobatan.
Sedari pagi Zino mengambil alih untuk mengurus Alicia. Katanya ia ingin mencoba belajar menjadi Ayah yang baik. Ucapan dan perilakunya membuat perasaanku menjadi semakin tidak karuan. Bahkan aku tidak tahu harus merespon seperti apa.
Selama perjalanan aku hanya terus memandangi langit Berlin yang terlihat begitu cerah. Dengan segudang kekhawatiran akan keberhasilan pengobatan ini. Aku takut kalau semua yang dilakukan ini akan sia-sia atau bahkan memperburuk keadaanku.
Sesampainya dirumah sakit, kami langsung memasuki ruangan khusus pemeriksaan. Aku dapat melihat beberapa suster memperhatikan kami sembari berbisik. Membuatku sedikit penasaran apa yang tengah mereka bicarakan.
Tunggu.. apakah mereka tahu siapa aku dan Zino. Tidak tidak, itu tidak mungkin kan. Ini Berlin, kami sudah sangat jauh dari rumah.
"Hallo Nyonya, perkenalkan nama saya Wilson. Saya yang akan melakukan pemeriksaan hari ini." ujar seorang Dokter dengan perawakan sedikit gemuk.
Kami memulai pemeriksaan secara menyeluruh, Zino dan Alicia menunggu di luar ruangan. Saat pemeriksaan aku dibantu tiga orang suster yang tadi kuliah sempat berbisik membicarakan ku dan Zino.
Usai melakukan pemeriksaan, terapi pun dimulai.
**
Sekarang aku tengah duduk didalam kamar pasien, bukan untuk dirawat tentunya. Hanya tengah menunggu hasil pemeriksaan keluar. Alicia tengah sibuk bermain dengan beberapa mainan yang dia bawa. Sedangkan Zino tengah pergi keluar untuk membelikan makan siang.
Rasa bosan menghampiriku, aku tak tahu harus melakukan apa. Aku ingin mengambil ponselku, tetapi aku menaruhnya didalam tas dan tas itu berada di sofa panjang di sudut ruangan. Kulihat diatas nakas terdapat remot TV. Aku meraihnya dan mulai menyalakan TV. Setelah beberapa lama aku menyusuri channel TV lokal, aku menyerah karena tidak mengerti bahasa german yang sungguh aku tidak mengerti sama sekali. Aku hampir menyerah sampai ternyata aku melihat tombol untuk saluran TV internasional.
"Alicia, mau lihat film Disney tidak?" tanyaku pada Alicia yang masih sibuk dengan mainannya.
"Princeeess." ujarnya hampir berteriak dan berlari menghampiriku.
"Oke kita cari ya.." Aku terus menerus mengganti channel untuk mencari channel khusus anak-anak. Sampai aku terhenti pada satu channel dan begitu terkejut melihat apa yang kulihat.
Channel BBC untuk berita internasional, memperlihatkan sebuah tayangan berita siang yang begitu mengejutkanku.
Wajah Peter, terpampang jelas disana. Aku bisa melihatnya dengan jelas. Aku membesarkan volume Tv dengan ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE OR LOVE (Love is Complicated)
Romance"Aku tidak pernah mengenal Cinta, sampai aku mengenal dirinya." - Lisa Mazoe "Benci, mungkin itu yang bisa menjelaskan perasaanku padanya." - Rezino Willins Lisa Mazoe lugu dengan hati yang begitu polos harus menerima kenyataan untuk dinikai dengan...