Gengs, mungkin ada beberapa dari kalian yang bertanya-tanya, kok gk ada cerita tentang Lidia sama Zino nya, kok point of view nya cuma dari Lisa terus. Jadi gini, di cerita ini emang aku mau lebih menonjolkan sisi point ov view nya Lisa saja. Karena memang karakter utama disini adalah Lisa.
Untuk yang bertanya-tanya mungkin bisa menunggu agak lama. Karena kalau cerita ini selesai, aku ada rencana mau bikin cerita lain tapi tentang kisah cinta Peter atau Lidia atau salah satu sahabatnya Lisa.
Pasti kalian mikir lagi, hah Lidia?!
Jadi gini gengs, dari awal pengenalan karakter di part "Who Are They" kan aku udah menjelaskan kalau memang Lidia itu karakter paling nyebelin lah istilahnya di cerita ini. Tapi dia gak sepenuhnya jahat, dia kaya gini karena dia emang cinta tulus sama Zino... tuh kan aku jadi bocorin kalo dia tulus cinta sama Zino..
Pokonya gitu deh, jadi stay tune aja ya... kasih komentar juga kalian lebih mau tau kisah cinta siapa? Peter atau Lidia? atau salah satu dari sahabatnya Lisa? komen komen komen...
Oke udah dulu ya, Selamat Membaca..
***
Lisa POV
Hidup memang selalu berjalan, tidak pernah berhenti ataupun terulang dengan kamu memintanya. Begitu juga hidupku, beginilah adanya dan itu semua adalah takdir yang masih belum ku selesaikan. Sudah tiga hari sejak Zino kembali dari pelariannya yang tidak pernah aku ketahui. Zino tidak pernah benar-benar berbicara denganku setelah itu. Aku tidak tahu harus melakukan apa supaya dia memaafkanku.
Waktu memang terus berjalan, tapi rasanya hidupku terus berputar di masalah yang sama. Beberapa hari ini aku memutuskan untuk meneruskan perkuliahanku, semua orang menatapku dengan aneh. Keberadaanku sudah tersorot oleh publik, semua orang di kampus mulai memanggilku simpanan pebisnis. Mereka tahu aku sudah menikah, tapi mereka berfikir akulah yang menggoda Zino sampai harus menikahiku. Beberapa dari mereka mengasihi suamiku karena mendapatkan istri sepertiku. Begitu juga diriku, aku kasihan kepada Zino karena mendapatkan istri sepertiku.
Teman-temanku terus berusaha untuk meyakinkanku dan menyemangatiku. Tapi mereka tidak tahu, aku begitu putus asa saat ini. Setiap harinya aku berjalan sendirian dengan mengenakan masker dan topi untuk menutupi wajahku, bahkan didalam kelas. Wartawan selalu menunggu dipintu masuk kampus, jadi aku harus memutar lewat jalan belakang untuk pulang. Untung saja pihak kampus cukup mendukungku, dengan melarang wartawan berada di area kampus.
Zino sudah tidak mau perduli padaku, itulah kenyataannya. Bahkan terkadang aku mendapati telfonnya berdering dan menerima panggilan dari wanita itu. Marah, tentu saja aku marah dan cembutu. Akan tetapi hak ku sebagai seorang istri yang cemburu terhadap suami sepertinya sudah tidak kumiliki sejak aku mencoreng nama baikku sendiri. Peter terus mencoba menghubungiku, tapi aku tidak pernah bertemu atau kontak dengannya lagi.
Sekarang aku berusaha menerima takdir sebagai seorang istri yang mungkin tidak akan pernah dicintai oleh suaminya sendiri. Tidak apa, biarkan Zino membenciku, semua orang menghujatku, tidak apa. Aku hanya ingin berusaha menjadi istri yang baik untuknya. Aku sudah pasrah, semua keputusan sekarang kuserahkan pada Zino. Walaupun aku sangat berharap semua ini bisa berubah.
Ibu terus menyemangatiku, memberikanku semangat untuk tetap menjalani kehidupan rumah tangga ini. Untuk menghilangkan rasa sakit hatiku, semua keluh kesah ini kucurahkan dalam sebuah cerita. Sebetulnya sudah lama aku ingin menjadi penulis disamping cita-citaku menjadi seorang arsitektur. Tapi aku tidak pernah berani memulai untuk menulis, karena menurutku kehidupanku terlalu monoton dan sederhana, tidak banyak yang bisa kuceritakan. Menulis cerita ini tidak membuatku berharap akan banyak orang yang mau membacanya. Aku hanya ingin meluapkan emosiku dalam setiap tulisan yang kubuat. Sesekali aku menggambar dan melukis, tentu saja mengisi waktu luang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE OR LOVE (Love is Complicated)
Любовные романы"Aku tidak pernah mengenal Cinta, sampai aku mengenal dirinya." - Lisa Mazoe "Benci, mungkin itu yang bisa menjelaskan perasaanku padanya." - Rezino Willins Lisa Mazoe lugu dengan hati yang begitu polos harus menerima kenyataan untuk dinikai dengan...