6. Kenapa?!

2K 69 9
                                    

HALLO GUYS!

Sebelumnya aku mau berterimakasih kepada kalian yang sudah mau meluangkan waktunya untuk membaca cerita ini. Cerita ini terinspirasi dari beberapa cerita di kehidupan nyata loh, walaupun memang tidak secara keseluruhan. Tapi FYI, aku mendapatkan inspirasi untuk menulis cerita ini ketika mendengarkan curhatan beberapa orang. Salah satu diantaranya adalah curhatan seorang perempuan di forum diskusi, tentang pernikahan yang dijodohkan. Tapi gak 100% sesuai kok, hanya ada beberapa sisi yang aku adaptasi dan aku kembangkan menjadi cerita ini.

So gimana menurut kalian? apakah kalian memahami setiap alur nya saat membaca? Kalau ada kritik dan Saran untukku sebagai penulis, kalian bisa banget kasih komentar ya..

Terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca cerita ini..

Selamat Membaca!


--


Beginikah rasanya jatuh cinta?

Apa aku benar-benar jatuh cinta?

Pertanyaan-pertanyaan ini muncul dibenakku semalaman, Zino tertidur pulas diranjang tanpa gangguan. Aku hanya duduk di tepi ranjang memandanginya, sambil mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul di otakku. Jujur, aku rasa ini pertama kalinya aku merasakan perasaan yang sulit sekali kujelaskan. Aku rasa ini yang namanya jatuh cinta, tapi karena apa aku mencintainya? 

Aku tidak mengerti, banyak orang bilang jatuh cinta itu karena dia yang begitu baik, karena dia yang begitu setia, atau karena dia yang begitu romantis. Tapi aku tidak diperlakukan dengan baik, aku di hianati dan disakiti, tapi aku tidak marah.. sedikitpun. Hatiku memang terasa sakit,  tapi aku yakin aku hanya terluka, bukan dendam yang sekarang kurasakan. Aku juga tak begitu mengerti perasaan seperti apa yang sekarang ini kurasakan. 

Melihat Zino tertidur pulas dan damai, hatiku begitu tenang. Teringat ketika Zino tersenyum kepadaku rasanya begitu membuatku bahagia. Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta?

Teman-temanku selalu mengolok-olok diriku yang selalu sendiri, alias tidak punya pacar atau kekasih. Mereka selalu bertanya apakah aku menyukai seseorang? tapi diriku sendiri pun tidak mengerti definisi suka yang mereka maksud. Seumur hidupku baru kali ini aku merasa begitu senang bersama orang lain selain ibu, ayah dan teman-teman dekatku. Mereka semua adalah sumber kehabagiaanku, tapi sekarang aku merasa seperti menemukan sumber kebahagiaan yang lainnya.

Jika ini yang dinamakan cinta, tolong beritahu aku bagaimana cara menikmatinya, bagaimana cara menjaganya dan bagaimana cara untuk mempertahankannya.  Karena ku rasa, aku mencintai Zino... suamiku.

---

Matahari mulai menampakkan diri disela-sela tirai, sepertinya aku harus mulai membuat sarapan. Pagi ini akan kubuatkan sup sayuran untuk Zino, sepertinya buah-buahan juga akan membantu dirinya untuk kembali lebih bugar. Tak butuh waktu lama untuk membuat sup sayuran. Ibuku sering kali mengajarkanku resep-resep makanan. Ibu bilang salah satu cara membahagiakan keluarga adalah dengan memasak makanan yang enak. Aku percaya akan hal itu, karena keluargaku begitu bahagia di meja makan. 

Aku berusaha begitu berhati-hati ketika membawa nampan berisikan sup, buah dan minum untuk Zino. Nampan berisikan makanan kuletakkan diatas nakas tepat di samping ranjang. Zino masih tertidur pulas, sepertinya ia lelah sekali. Terkadang aku bertanya-tanya mengapa ia menengguk minuman-minuman keras itu, yang ku tahu itu hanya akan membuatmu sakit. Aku sangat berharap Zino tidak akan mabuk-mabukan lagi. 

Sembari menunggu Zino terbangun dari tidurnya, aku merapihkan ruang tamu, ruang kantor dan kamar. "Arrghh.." suara erangan terdengar dari kamar, sepertinya Zino sudah bangun. Setibanya dikamar, kulihat Zino dalam posisi terduduk dan menatapku. "Aku sudah membuatkan sarapan." Zino melihat kearah nakas dan terdiam. Entah mengapa aku merasa takut, sungguh aku takut. Zino mengusap kepalanya, menunjukkan bahwa sepertinya kepalanya terasa pusing. "Ada apa? kepalamu terasa sakit?" tanyaku. Aku mencoba mengecek suhu tubuh Zino dengan menempatkan tanganku didahinya, tapi Zino menepis tanganku. Cukup sakit terasa tepisan tangannya dikulitku. "Keluar." hanya itu yang keluar dari mulutnya, sebelum ia akhirnya berjalan menuju kamar mandi. 

HATE OR LOVE (Love is Complicated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang