32. William

1.6K 50 8
                                    


Guys sebelumnya aku mau minta maaf karena kemarin tidak update. Karena kerjaan numpuk dan lembur, aku jadi ketiduran sampe kosan. Jadi maapken ya, mungkin nanti bakalan agak susah update. Tapi akan selalu kuusahakan untuk update. Terimakasih atas kesabaran kalian menanti cerita ini up.

Semoga part ini bisa menghibur kalian...

Selamat Membaca... 

***

Lisa POV

Usai kunjungan Peter kerumah, sebetulnya Ibu sangat memprotes keputusanku yang masih menjalin hubungan baik dengan Peter. Bukan tanpa alasan, Ibu takut kalau nanti akan bermunculan lagi berita-berita ataupun gosip-gosip buruk tentang diriku. Aku katakan pada Ibu, aku sudah tidak perduli lagi jika itu menyangkut diriku. Tapi aku sangat tidak akan terima jika anakku dibawa-bawa oleh pemberitaan buruk. 

Aku tidak memberitahu pada Ibu soal rencana buruk seseorang terhadap diriku. Karena tidak ingin membuat Ibu ataupun Ayah lebih khawatir lagi. Mereka sudah cukup kesusahan karena permasalahan-permasalahan yang menimpa diriku. 

***

Pagi ini aku dan Ibu akan pergi ke supermarket yang tidak jauh dari rumah. Kota kecil dengan penduduk yang tidak banyak ini terasa begitu tentram dan damai. Aku masih bisa melihat anak-anak bermain ditaman bersama dengan teman-teman mereka. Membuatku berkhayal bagaimana rasanya nanti melihat anakku bermain-main ditaman. Walaupun sedih ketika mendapati kenyataan anakku nanti hanya akan tubuh dengan figur seorang Ibu. Dalam hatiku ada sedikit berharap kalau saja hubunganku dan Zino baik-baik saja.

Mungkin kah kami akan menjadi keluarga yang bahagia, bermain bersama anak kami. Ah sudah lah jangan terlalu berkhayal yang tidak-tidak. "Sudah sampai." tanpa kusadari ternyata mobil Ibu sudah terparkir di depan toko. Didepan toko terlihat buket-buket bunga yang dijual oleh seorang Ibu-Ibu. "Bunganya nona."ucap Ibu penjual yang kelihatan cukup tua. "Boleh." rasa Iba tentu saja menyentuh hatiku. 

"Mau yang mana?" tanya Ibu itu. "Terserah, Ibu boleh pilihkan untukku." Ibu itu mengambil satu buket bunga dengan warna pink, biru dan ungu. Sungguh cantik sekali, aku sangat menyukainya. "Cocok untukmu."ucap Ibu. Aku memberikan beberapa lembar uang kepada Ibu itu dan berjalan masuk kedalam toko. 

Toko ini memang tidak selengkap dan se modern yang ada dikota. Tapi setidaknya beberapa bahan makanan bisa didapatkan ditempat ini. Beberapa orang dikota juga tengah berbelanja. Rata-rata umur masyarakat dikota ini memang diatas lima puluh tahun, begitu kata Ayah. Jadi akan sangat mudah menemukan orang tua berkeliaran dengan anjing peliharaan mereka atau cucu mereka. 

Ibu mengambil keranjang dan mulai memasukkan beberapa benda kedalamnya. Aku memperhatikan beberapa keperluan yang kubutuhkan. Tidak butuh waktu lama untuk menemukan semua barang-barang ataupun makanan yang kubutuhkan. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, aku dan Ibu memutuskan untuk menyudahi sesi berbelanja. "Sini biar Ibu saja." ucap Ibu mengambil kantung belanjaan yang bahkan tidak berat sama sekali. "Ibu aku bisa bawa sendiri kok." protesku dengan kesal. 

"Tidak tidak sayang, masa-masa kehamilanmu ini sangat rentan."ucap Ibu yang berjalan mendahuluiku terburu-buru menuju mobil. Tiiinnn...

Sebuah mobil bergerak cepat kearahku, seseorang menarik tanganku dan menyelamatkan nyawaku. "HEI KAU GILA YA MENYETIR SEPERTI ITU." teriak seseorang dari belakang tubuhku. Tentu saja aku terkejut dan shock hampir saja tertabrak oleh mobil. "Lisa! kamu tidak papa?" Ibu dengan panik menghampiriku. "Iya bu, Lisa tidak papa kok."jawabku. "Terimakasih."ucapku dan berbalik melihat siapakah orang yang menyelamatkanku. Ternyata seorang perempuan muda yang sepertinya lebih muda beberapa tahun dari diriku. "Kak tidak papa?"tanyanya. "Tidak papa kok, terimakasih."ucapku. 

HATE OR LOVE (Love is Complicated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang