perpisahan singkat

6.6K 163 0
                                        

kata bunda Atya bahwa ia akan ke sekolah Gesya untuk meminta surat kepindahan gesya, namun sampai saat ini juga bunda Atya belum terlihat, Gesya pun sudah datang sejak awal tadi untuk memberitahukan sahabat-sahabatnya yang bakal terpukul banget.

Saat ini Gesya dkk sedang di depan locker untuk menyimpan barang, tapi anehnya malah gesya memasukkan semua barang yang ada di dalam lockernya.

sedangkan di sebrang locker pria Gesya tak melihat jika ada Rasya yang sedang meletakkan sesuatu di locker.

"Guys?" panggil gesya pelan dan langsung dusuk di bangku yang berada di area locker

" Knp? lo sakit?" Tita meninggilan nada suaranya hingga Rasya mendengar " Oh gue curiga nih waktu lo ke club buat ngechek Mas Reksa ternyata mas Reksa lagi lamaran kan?"

" lo tau dari mana?"

" Rajin-rajin lo baca artikel 'pengusaha muda nikahi wanita yang baru di kenalnya 2 hari' " ucap Quin mencontohkan

" Gue aja gak tau ih " jawab Gesya.

" Lo lihat malem itu gesya" Batin rasya yang mendengarkan pembicaraan mereka.

" massa sih? di artikel banyak loh beritanya"

" gue gak pernah buka" jawabnya bohong.

Sedangkan Rasya yang sudah tidak berada di locker sedikit mendekat untuk mendengar perbincangan gesya dengan bersembunyi di balik tembok dekat locker wanita.

" yuk ke kelas" ajak jino

" gak!" bantah Gesya

" Knp ges? lo kayak pengen ngomong gimana gitu?" tanya Tita

" malam ini gue, ayah,dan bunda pindah ke__"

" pindah ke mana? tapi lo masih sekolah di sini kan? "potong Quin

" Eng__"

" oh nyari rumah yang deket sama kantor ayah kamu atau bunda kamu?" potong jino

" Dengerin gue dulu dong" ucapnya

" Yaudah sok!" suruh tita

" Kalian jangan marah yah, ini juga berat banget mau nerima pindah ke sana, sempet ada persilisihan juga sama ayah dan bunda tapi mau di apa jalan satu-satunya yaitu ikut mereka ke___"

" Ke Patimurah? kan kantor ayah kamu deket dengan jalan pati___"

" Amsterdam" satu kata lolos dari mulut gesya.

"WHAT THE FUCK!"

" LO GILA?"

" JANGAN GES!"

" LO DI SINI AJA "

"GESYA LO LAGI SADAR KAN?"

" BIASANYAKAN LO TINGGAL SENDIRI JUGA BISA"

" KNP TIBA-TIBA LO MAU IKUT?"

" TUMBEN!"

" GAK AH!"

Tita langsung berjalan menuju kelas, kecewa dengan keputusan Gesya untuk ikut orang tuanya ke Amsterdam, akankah dia jufa menjelaskan ada sangkut pautnya mengenai lamaran Reksa? buat dia untuk membuang penat itu di sana nantinya, karena nanti ia akan ke sini juga.

" Taaa! tunggu dong!" Gesya menarik kembali tangan Tita dan duduk kembali di kursi depan locker wanita.

" Apa lagi sih Ges? udah lo ke sana aja, lo kesana juga gak masuk akal alesannya!" Tita memasang wajah marah

" Ok!" Gesya memegang tangan Tita " gue ke sana hanya karena satu, gue nanti kabur kok kalian kan tau gue!"

" yah trus alasan lu apa?"

" Iya gue udah tau!" jawab Gesya tidak nyambung

", Apaan sih? lo kalau ngomong yang jelas anjir!" lanjut Tita

" Gue udah tau kalau Reksa lamaran sama cewek yang dua hari ini gue lihat ke Club, gue lihat sendiri dia lamaran malam kalian nginap di Apart." ucapnya

" Hah?" Quin tak hentinya membuka mulutnya kaget

" kurang ajar si reksa  awas aja yah dia!" ucap Tita.

Sedangkan di balik tembok locker masih ada Rasya, yang sedang menguping.

" Udah, gue gak papa kok. gue juga yang telat beri dia jawaban kan? di saat kalian tau gue lagi sayang sayangnya sama dia, dan dia malah nikah sama yang lain!"

" uhmmmmm Gesyaaa, kamu unch banget sih?" Quin memeluk Gesya

" sabar yah Ges" ucap jino

Gesya langsung memeluk ketiga sahabatnya itu " Gue ke sana buat ngilangin fikiran kok" jawabnya.

" iyaudah lo baik-baik di sana, lo cepet pulang lo harus kuat, lo jangan fikirin lagi" ucap Tita

" iya"

" Atas nama Nalury Gaby Gasya Ranfi agar ke ruangan kepala sekolah!" suara toa terdengar jelas.

" Yaudah gue ke sana yah, kayaknya bunda udah di sana" pamitnya.

Sepulang dari sekolah, Tita.Quin. dan Jini menganrar Gesya pulang, mereka ingin mengantar sampai bandara nantinya, karena tadi Gesya masih sekolah terpaksa Ayah dan bundannya berangkat duluan tinggallah Dara langsung menyusul ke sana sore ini.

" emang yah Ges, udah dari dulu gue liat-liat si Reksa mukanya tuh agak-agak giman___"

" Agak tuh maksudnya apa?"

" agak kayak orang korea, mirip Rasya sedikit sih, tapi bajingan!" ucap Quin.

" Huh!" dembus jino

" iyuuu" lanjut Tita.

Setelah selesai Dara langsung memasukan koopernya ke mobil di bantu dengan jino membawa dua koopernya, setelah itu mereka menuju bandara, dalam keadaan Dara yang lupa mengganti pakaian sekolahnya langsung ke bandara begitupun sama dengan teman-temannya.

" Gimana tadi Ges?"

" yahh bunda ngambil surat pindah, tapi sebelum itu gue udah ngomong sama bu kepsek, buat ala-ala aja ngasihnya karena gue bakal balik sendiri lagi!"

" ohhh, trus di sana lo tinggal di mana?"

" rumah gue yang di sana, tapi yang tinggalin ponakan Ayah yang laki-laki " jawabnya lagi.

" oh iya Ges, kapan-kapan ajakin kita dong?" pinta Quin.

" iya dong", Gesya melihat orang di sampingnya yaitu Tita yang sedari tadi diam saja malahan Quin dan Jino lah yang terus menerus bertanya " Knp ta?", tanya Gesya.

" Gue mau beri Reksa pelajaran aja! kalau suka cewek jangan anak SMA lagi!" jawab Tita

" Hehehe, Gpp ta. gue aja gpp kok" jawab Gesya

" yah elo, kita-kita yang kesel Ges, lo mah terlalu baik"  tantang Tita.

" Apanya yang baik, kadang gue pendam juga kan? lama-lama ilang sendiri"

" serah lu dah!"

Akhirnya mereka sampai juga di Bandara, Gesya langsung berpamitan pada sahabat-sahabatnya itu, sebab dia sudah akan berangkat berapa menit lagi.

ada rasa berat juga meninggalkan sahabatnya di indonesia, apalagi sekolahnya. ia pasti akan rindu sekali.

" Yaudah gue pamit yah" pamit Gesya setelah memeluk mereka satu persatu.

" Ati-ati yah Ges.."

" bukan gue yang bawa pesawatnya" canda Gesya.

" yah maksudnya ati-ati pas naek ke tangga pesawat " ucap Jino.

" hehehe iyaudah daaaaaa, " mereka melambaikan tangan.

🍭🍭🍭

RASYA GesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang