Nalury Gaby Gesya Ranfi, perempuan malam (bukan berarti sering jual diri) tidak. Gesya tidak seperti itu, ia bersekolah, anak orang kaya raya, tinggal di sebuah Apartemen sendiri selama ia jadi anak SMA ia memilih untuk tinggal di Apartemen sendiri...
Menunggu kepulangan Bunda Gesya, Gesya audah siap-siap menuju butik arahan Bundanya yang akan mereka pakai nantinya, sejam kemudian Bunda Gesya sampai juga di rumah karena Gesya bakal nitipin Beybi dulu sebab Ibunya belum datang juga, mungkin malam ibunya datang ke rumah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan berpakaian santai, ia pamitan pada Bundanya yang sedang di meja makan bersama Beybi, begitupun juga Rasya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" hati-hati yah" ucap Bunda. Saat mereka berdua salaman. Dan tak lupa juga pada Beybi .
Dalam mobil biasa saja tak ada canggung-canggungan lagi, seperti sudah ada perasaan juga si Gesya, itu juga di rasakan Rasya. Gesya juga sudah mengajak Rasya ngomong dan terlihat akrab, tertawa bersama dan saling lempar senyum malu-malu.
" oh iya sya, aku terserah kamu aja maunya Beybi di sekolahin di mana" di sela-sela obrolan mereka
" ehmm kayaknya di Cikal bagus deh byy, di sana fasilitasnya terbaik"
" kan mahal sya di sana"
" gak kok, uang pangkalnya aja cuman 44 jutaan lah, dan uang bulannya juga 11 jt itu, dan deket rumah kita juga nanti"
" kok kamu tau uang masuknya segitu???"
" kan aku udah searc-search byy, waktu dulu aku nyari Beybi aja aku nyariin ke sekolahan TK gitu, karna bekum tau namany Beybi yang seenggaknya lah nama Ibunya ayahnya siapa kan?"
" anak gue lahir di bali, dia gadis manis bali, bukan anak jaksel, tapi gedenya jadi anak jaksel deh"
" iya, ehmm gimana di Cikal mau gak?"
" terserah"
" bilang terserah lagi?"
" kalau kamu sanggup biayain ya aku juga sanggup"
" gimana sih? Beybi itu anak pertama kita selagi belum ada adiknya, apapun itu kita buat dia bahagia dan pintar"
" udah ngomongin adik aja lu? Dulu aja lu hamilin gue, gue gak tau rasanya gimana" Batin gesya.
" kenapa?" Tanya Rasya.
" eh enggak, iyaudah di Cikal aja yah kemungkinan bulan depan bisa masuk kan?"
