Malamnya Gesya tak langsung ke rumah Bunda Atya, melainkan pulang ke Apartemen dulu, menurut Bundanya Rasya masih di rumah dan sedang bermain dengan Beybi, mungkin Rasya kangen sama anaknya juga, Gesya beralasan akan menyusul setelah selesai beres-beres di Apartemen.
Dan ia juga sudah memikirkan untuk pulang ke rumah Rasya besok pagi, melainkan mereka nginap terlebih dahulu di rumah orang tua Gesya semalam.
Sampai di rumah orang tuanya, Gesya hanya memakai Celana pendek dan baju kaos bahkan perutnya yang mulai membuncit kelihatan begitu saja, tak lupa kaca mata bening agar matanya tak terlihat sayup.
" Mama!!!!" Beybi yang sedang makan malam bersama, melihat Gesya datang sangat senang sekali.
Gesya tersenyum dari kejauhan, dan berjalan menghampiri Beybi, yang sedang duduk di sebelah Rasya.
" dia udah kangen banget sama kamu, tadi aja ayah di tanyain mulu kamu kapan ke sini"
" hehehe, Anak aku nggak nyusain kan bun, karena dia ini kalau mau bobo pasti manja banget" ujar Gesya dan menciumi pipi Beybi yang sedang mengunyah.
" enggak dong, dia nurut banget sama Bunda da ayah, mungkin udah terbiasa kamu ajarin hal-hal yang baik"
" hehehheeh emang dasarnya Beybi pinter dan ngerti suasana banget Bun" belanya.
" kok Nalu pakai baju yang pendek gitu sih nak? Kan lagi hamil nggak boleh keluar pakai baju kebuka gitu" tegur Ayahnya.
" tadi buru-buru yah, makanya nggak sempet nyari baju yang panjangan gitu"
" Bunda saranin kalian pulangnya besok aja"
" kalau Rasya terserah Gesya aja bun" ucap Rasya.
" kalau aku terserah Rasya" memang kedua manusia ini sedang saling tahan.
" ekhm. Yaudah kita pulangnya besok aja" Rasya pasrah, lebih baik ia mengikuti kemauan Bunda, dari pada bikin dosa.
" karena ini hari terakhir Beybi di rumah Bunda dan ayah, jadi...Beybi mau bobo sama Bunda dan Ayah, noleh kan Ma?? Pa???" Pintanya.
" Anak gue kenapa make acara gini sih? Maksudnya gue berdua dengan Rasya di kamar?" Batin Gesya.
" iya dong cucu Bunda yang cantik ini" Bunda Atya tersenyum bahagia.
" kamu nggak duduk dan makan dulu sayang? Kan dari tadi belum makan kamunya" ajak Rasya.
" udah tadi, aku ke kamar duluan "
Rasya mengehembuskan nafasnya pelan, rupanya Gesya masih marah sama dia.
" mama marah sama papa? Beybi aja marah tapu udah enggak, karena Beybi anaknya pinter kata mama dan harus maafin orang yang salah" kata anak pos ini.
" enggak kok sayang, mama mau ganti baju dulu di kamar yah" ucapnya.
" tapi Beybi bisa lihat dari mata mama kalau mama boong" katanya.
" ehmm, Beybi. Mama nggak marah kok sama papa, mama capek aja dari luar tadi" Rasya mencoba menjelaskan.
" ohhhh gitu yah pa" jawabnya.
.........
Gesya beralih menuju dapur mengambil Air putih, Rasya masih berada di kamar, sejauh tadi obrolan mereka hanya untuk yang penting-penting saja, padahal Rasya mencoba mencari topik hanya saja Gesya menjawab dengan satu kata atau dua kata saja.
" besok pulang ke rumah yah" ajak Rasya, kini Gesya sudah kembali dari dapur ke kamar.
" kita beli rumah aja" jawab Gesya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASYA Gesya
Fiksi RemajaNalury Gaby Gesya Ranfi, perempuan malam (bukan berarti sering jual diri) tidak. Gesya tidak seperti itu, ia bersekolah, anak orang kaya raya, tinggal di sebuah Apartemen sendiri selama ia jadi anak SMA ia memilih untuk tinggal di Apartemen sendiri...