Akhirnya setelah lama perjalanan dari indonesia ke Amsterdam, Gesya pun sampai di rumahnya, tanpa di jemput ayah dan bundanya. bahkan sesampainya di ruma, ayah dan bundanya sudah tidak ada kata sepupunya yang tinggal di rumah Gesya kalau Ayah dan Bubdanya Chek in hotel terdekat dengan kantor.
" Makan dulu Nal" suruh Atev sepupu Gesya dari Ayahnya, yang menghuni rumahnyadi sini.
" iya...oh iya kak tev, udah semester 2 kan?" tanya Gesya.
" iya, kamu kuliah di sini nanti dong"
" Enggak ah, di sana aja sekolah sulit banget dapet waktu dari Ayah dan Bunda apalagi nanti di sini" jawabnya sesekali memasukan makanan ke mulutnya.
" oh iya, jadi kamu mau netap di sini kan?"
" besok atau lusa gue balik ke indo, gue gak betah!"
" loh trus Ayah sama bun___"
" udah ah gue ngantuk!"
Gesya memasuki kamarnya yang sudah lama ia tak tempati terakhir tiga bulan lalu saat ia ke sini membeli make up fovoritenya , dan akhirnya ia kembali lagi walaupu nantinya cepat.
pagi ini udara sejuk, salju berterbangan di mana-mana padahal Gesya ingin ke Starbuck membelu kopi tapi salju ini sangat dingin, dan terpaksa ia menggunakan jaket berapa lapis, tak lupa ia membuat instastory dulu di hpnya.
sebenarnya ia di tawari oleh Atev untuk di temani namun Gesya menolak untuk pergi sendiri, menggunakan taxi sebab saat langsung keluar dari rumah saja langsung menemukan jalan raya, di mana taxi-taxi selalu lewat.
setelah sampai ke tempat tujuannya Gesya langsung duduk memainkan Handfonenya, tak lama kemudian ada wanita yang duduk di sebelahnya, namun wanita itu tidak familiar, sepertinya Gesya pernah lihat namun di mana.
sepertinya wanita itu sedang menunggu orang, dan ia lagi menelfon seseorang juga namun dengan berbahasa indonesia.
" your drink " ucap waiter itu
" thanks" setelah itu Gesya memasang baik-baik telinganya siapa yang sedang di telfon orang itu.
" iya beb, aku masih kerja nih"
" kapan jam terbang kamu?"
" besok"
" jaga kesehatan yah "
" iya Reksa, my honey!"
yah...calon tunangan Reksa ngapain di sini, cincin tunangannya mana? loh? mereka kan ydah tunangan?
" Gue harus mata-matain cewek ini!" Batin Gesya.
gak lama kemudian datanglah cowok yang berwajah indo juga menemui dia dan Gesya langsung video pakai HPnya diam-diam.
percakapan mereka sangat serius.
" Hy beb" sapa pria itu
" Hay honey?" sapa clara.
" Gimana di indo?"
" yahhh baik, kamu?"
" sama dong sayang, yaudah kita langsung ke Apart aku aja yah?"
" iya" jawab clara.
saat Clara berdiri Gesya sengaja juga berdiri agar ia di sambar Clara dan merekaadu natap.
" Awww" decik Gesya saat ia di sambar.
" i'm sorry miss___ Lo...lo siapa yah gue pernah lihat lo di mana yah?" fikir dia
" Gpp, gue Gesya yang dateng di hari tunangan___"
" oh iya gue ingat " potongnya, dan melihat oria itu sudah bingung.

KAMU SEDANG MEMBACA
RASYA Gesya
Подростковая литератураNalury Gaby Gesya Ranfi, perempuan malam (bukan berarti sering jual diri) tidak. Gesya tidak seperti itu, ia bersekolah, anak orang kaya raya, tinggal di sebuah Apartemen sendiri selama ia jadi anak SMA ia memilih untuk tinggal di Apartemen sendiri...