Hadiah Mertua

1K 57 0
                                    

Hari yang Beybi tunggu yaitu pulang ke rumah (Nini) panggilannya pada mama Rasya, kandungan Gesya memasuki usia 3 bulan dan syukurnya sudah kembali normal dan tidak terjadi apa-apa lagi.

Gesya dan Rasya serta Beybi ke bandara untuk menjemput mama dan papa Rasya yang dari bali, nukan kemauan mereka namun kemauan kedua orang tua Rasya yang ingin di jemput oleh Beybi dan Gesya.

Ternyata mereka sudah menunggu tidak lama sebelum mereka sampai, tak lupa Gesya salaman kepada kedua mertuanya itu di ikuti Beybi yang langsung di gendong Papa Rasya.

" Opa bos kangen nggak sana Beybi? Opa bos bawain Beybi mainan nggak? Opa bos pasti sedih nggak ada temen main kan?" pertanyaan polos anak ini membuat mereka tertawa.

" oh tentu saja opa beliin cucu kesayangan opa mainan yang banyak"

" makasih yah opaaaa, nini beliin juga nggak?" tanyanya pada Mama Alisya.

Mama Alisya menenteng ke atas paperbag berwarna pink yang di genggamnya.

" karena mama Gesya nggak ijinin makan yang manis jadi nini beliin cucu nini Squishi?"

" yeayyyyyy Beybi seneng makasih yah nini"

" yaudah ma, pa kita langsung pulang aja. Bibi di rumah mama udah masak" ujar Rasya.

" iyaudah yuk"

Sampainya di rumah, Beybi langsung bermain dengan mainan barunya dan rupanya juga ada sepupu-sepupu Rasya yang berkunjung entah akan ada sesuatu apa intinya Gesya tak mau tau toh bukan urusannya, ini urusan keluarga Rasya.

" Gimana kandungannya Gesya?" terlihat perempuan yang lebih mudah dari Mama Alisya sepertinya adik Mama Alisya.

" Alhamdulillah membaik, hanya di awal-awal nyiksa banget sakitnya" jawabnya.

" yah emang karena anak ke dua, ada sih yang nggak gitu. Tapi normal untuk ibu hamil.

" iya sih kata dokterku"

" kalau tante sih dulu hamilnya nggak macem-macem hanya saja lebih manja gitu sama om Rasya" katanya, jujur hal seperti ini udah menjadi privasi seseorang dan suaminya malah Tante Sulis membeberkan padanya.

" ouhhh iya tante"

" kalau kamu, berubah manja tidak? " tanyanya dengan mencubit kecil paha Rasya yang duduk di sebelahnya, apakah itu yang di namakan, agar Rasya berbicara mengenai keadaan Gesya akhir-akhir ini?

Gesya sudah menatap Rasya tidak enak, dari mata Gesya menampakkan ia malu sekali.

" enggak sih tan, di rumah Gesya biasa aja"

" ouhhhh, lain kali manja-manja Gesya, biar Rasya lebih perhatian"

" ehmm" Gesya tersenyum garing.

Sampai tante Rasya pulang, Gesya memilih di kamar karena tak enak badan, makanpun di ambilkan Rasya ia malas mendegar ocehan tante Sulis yang cerewet itu, terlihat jelas berbeda dengan mertua Gesya yang anggun dan berhijab. Tante Sulis? Berhijab pun tidak. Rambut di sanggul bak pemeran tante-tante di sebuah sinetron.

" jangan di pikirin sayang, emang gitu tante aku orangnya" kata Rasya yang duduk di depan Gesya.

Lama sekali Rasya tidak menempati kamarnya ini, snegaja mereka bermalam di rumah ini karena Gesya yang meminta biar lebih dekat lagi dengan mama Alisya.

" bukan gitu sya maksudnya, nggak semua urusan rumah tangga kita dia tanyain? Apa lagi meyangkut masalah kalau kita itu nggak pacaran dan langsung nikah, bahkan hampir aja keceplosan kalau aku hamil di luar nikah, apa pantas di nanya masalah kita?"

RASYA GesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang