Sahabat kecil Rasya

707 73 6
                                        

Sepulang Dari periksa kandungan. Mereka tak langsung pulang  ke rumah melainkan ke salah satu penjualan mobil yang di singgahi sopir sesuai arahan kedua mertua Gesya ini.

Banyak sekali merek mobil mahal di sini, sungguh mertuanya ini sangat kaya raya, padahal baru saja membeli mobil dan sekarang bakal beli lagi yang baru.

" Mau yang mana nak?" tanya Mama Alisya, yang memegang brosur mobil tersebut.

Gesya yang sedang duduk santai tiba-tiba kaget

" Hah? Milihin buat mama? Sini Gesya lihatin yang warnanya bag----"

" buat kamu"

" buat Gesya ma? Kan Gesya masih punya mobil" katanya, ingin sekali Gesya menangis. Mama Rasya baik sekali.

sedangkan Papa mertuanya sedang mengecek yang lain dengan Beybi.

" Mama beliin"

" tapi kan papa yang mau beli mah" emang tadi di perjalanan yang bakal beli mobil adalah Papa Rasya.

" yah papa juga lain, lihat aja seleranya yang gituan kalau kamu maunya kayak gimana?"

Demi tuhan Gesya tak bisa memilih, semua yang ada di brosur mobil ini adalah mobil mahal apalagi harganya tidak main-main a.k.a bukan kaleng-kaleng.

" Mah, Gesya nggak bisa milih, ini mahal banget"

" nggak apa-apa, ini sebagai Aset mama dan papa buat kamu, karena udah ngelahirin cucu secantik Beybi dan merubah Rasya"

" Mah, makasih banget. Tapi----"

" udah di lihat aja dulu brosurnya, tinggal mama bilangin manager di sini"

" ini" mata Gesya langsung tertuju pada gambar mobil berwarna putih. Yang seharga 1.3M, yah mobil ini sudah Gesya impikan sejak lama, hanya saja ia nggak mau beli karena menurutnya terlalu mahal untuk saat ini, apa lagi ia berumah tangga.

" Yaudah Mama bilangin dulu, kamu tunggu di sini aja yah"

" iya mah"

Mungkin sebagian bahkan banyak orang yang membenci Mertuanya karena kejamlah, mulut mertua pedaslah, suka ngomongin menantunya. Tapi tidak dengan kedua Mertua Gesya. Bahkan mobil ia di belikan kalaupun terjadi sesuatu pasti selalunya Rasya yang di salahkan.

Kurang lebih setengah jam urusin mobilnya akhirnya di bayar dengan cash membuat Gesya tenang juga, takutnya kedua Mertuanya membelikan dengan cicilan hihi. Bisa-bisa Gesya mati berdiri di tagih utang mobil.

Kata orang kantor, mobil Gesya nanti sore di antarkan maka mereka lebih baik pulang terlebih dahulu.

" Deket-deket lahiran, kalian di rumah Mama aja yah?"

" ehm Gesya ikutin Rasya aja mah di mana"

" kalau di tanya Rasya, asyanya ngikutin kamu malah"

" nanti kita berdua omongin lagi heheh"

Sampainya di rumah, Gesya langsung ke kamar istirahat, dan Beybi juga langsung di urus oleh Bibi yang ada di rumah Mama Rasya ini.

Belum juga 5 menit, Gesya bergegas menelfon Rasya. Karena dari tadi belum pulang juga, apa dia nggak tau di saat sekarang Gesya tidak bisa di tinggalkan?

Ternyata Rasya sudah sampai di rumah, Gesya memilih di kamar aja dulu sesuai anjuran dokter ia harus lebih banyak istirahat.

" sayang" tak lupa Rasya mengecup singkat bibir Gesya yang sedang rebahan.

" kok lama banget?"

" ia tadi jemput sahabat aku dulu"

" Sahabat?"

RASYA GesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang