Chapter 40

19.2K 513 14
                                    

Berselang dua hari sejak keberangkatan Rizka, kedua orang tua Halimah juga pamit kembali ke desa. Mereka tak bisa berlama-lama di kota karena pekerjaan masih banyak yang diurus di desa.

Selama dua hari tersebut tidak ada telpon misterius. Halimah pun menjalani kehidupan dengan tenang bersama Rizky. Namun selang beberapa hari kemudian ketika Halimah sedang santai menunggu Rizky pulang dari kampus, tiba-tiba ia kedatangan tamu yang tak disangka-sangka yaitu Lina.

Wanita yang tempo hari berhasil membuatnya cemburu. Lina mantan kekasih Rizky.

"Li..li...lina..."

"Ya...aku.."

"Mana Rizky...?"

"Mau apa kau mencari suamiku..?"

Lina tertawa seakan mengejek.

"Halimah...halimah....akulah cinta pertamanya...tentu ia masih tak dapat melupakanku"

Tiba-tiba timbul keberanian dalam diri Halimah sebagai seorang istri ia tak mau direndahkan.

"Betul...kau cinta pertamanya..tapi aku cinta terakhirnya..dan aku sekarang sedang mengandung anaknya, jadi kau tak ada hak untuk mengganggu keluarga kami"

Lina semakin keras tertawanya.

"Pasti ada yang salah, seorang Rizky tak mungkin tergoda dengan wanita kampung seperti mu, kalau bukan kamu yang menggodanya.."

"Terserah kau mau bilang apa, tapi akulah pemenangnya, karena akulah yang jadi istrinya, dan kau hanya mantan kekasih di masa lalu"

"Halimah...halimah..picik sekali pikiranmu, pertarungan ini belum berakhir, aku akan merebut Rizky darimu"

"Apa...kau ingin merebutnya dariku, sadar diri dong...kamu hanya jalang yang mengumbar kemaluanmu kepada lelaki lain, itu bukti kalau kau bukan perempuan baik"

"Hahahhaha...terserah kau mau bilang apa..tapi aku sudah bertekad akan merebut Rizky darimu"

"Apa maksud dibalik semua ini...?"

"Kau akan tahu nanti, setelah aku berhasil merebut suami mu"

"Pergi...pergi kau dari rumah..kau wanita jalang, aku akan berusaha menjaga keluargaku dari iblis sepertimu"

Lina berbalik menuju pintu keluar. Sebelumnya ia masih sempat melontarkan ancaman.

"Tunggu tanggal mainnya..."

~

Sepeninggal Lina, Halimah pergi ke kamarnya. Ia menangis tersedu. Mengapa cobaan cintanya datang bertubi-tubi. Apaka salah ia yang merupakan gadis desa mencintai pemuda kota.

Ia mengelus kandungannya yang semakin besar dan berat. Halimah merasa sangat lelah, lelah hati dan fikiran. Ia merebahkan dirinya di ranjang. Akhirnya ia tertidur. Ia bermimpi buruk.

~

Entah berapa lama ia tertidur, tiba-tiba ia merasakan elusan dan kecupan di keningnya. Ternyata suaminya sudah datang.

"Sayang...matamu sembab..kamu habis nangis...?"

Halimah menghambur ke pelukan Rizky, ia sangat takut kehilangan suaminya. Tentu saja Rizky terkejut melihat tingkah istrinya. Ia meraih istrinya dalam pelukan. Ia mengelus rambut Halimah.

" Ada apa..? Cerita sama aku..?"

"Mas..aku takut kehilanganmu..tadi Lina ke sini, ia mengancamku akan merebutmu dariku"

Air mata Halimah terus berderai. Ia menceritakan kedatangan Lina tersebut. Rizky yang mendengar cerita Halimah sangat marah.

"Kurang ajar, dia berani mengusik keluargaku, apa maksudnya.."

"Mas...jangan tinggalin aku ya.."

"Aku gak bakalan ninggalin kamu, kamu segalanya untukku, udah sekarang kita makan, kalo telat makan nanti kamu sakit. Kasian si kembar"

"Iya Mas..."

"Sini, aku gendong..biar kamu gak capek"

Rizky menggendong istrinya ala bridal style ke ruang makan. Ia dudukkan istrinya di pangkuannya. Rizky menyuapi istrinya. Halimah terlihat malu-malu ketika Rizky menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Duhh..gadis desaku...tambah cantik deh kalo malu-malu

Halimah semakin tersipu mendengar perkataan Rizky tersebut. Sejenak ia melupakan kesedihan dan ketakutannya tentang ancaman Lina yang ingin menghancur keluarganya.

Halimah merasakan suatu energy, dan membuat ia bertekad akan terus menjaga keluarganya. Demi suami dan anak yang dikandungnya.

Maaf pendek...Masih belum fit ya....

CINTA GADIS DESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang