Chapter 8

57K 714 19
                                        

Halimah POV

Aku sangat terkejut dengan apa yang dilakukan mas Rizky. Ia mencium bibirku, tapi dalam hatiku aku sangat senang dan mengharapkan sesuatu hal yang lebih lagi.

Disini..di tepi air terjun ia menciumku. Aku sangat menikmatinya, untuk pertama kali aku dicium seorang laki-laki yang tidak aku kenal. Bagian bawahku sudah berkedut tak karuan. Andai bisa ku ucapkan akan ku ucapkan "Aku ingin yang lebih dari itu mas..." tapi aku cukup malu mengucapkannya. Seakan-akan aku ini perempuan yang murahan.

Kurasa ciuman ini merupakan awal yang baik bagiku. Entah mengapa ada gairah dan hasrat untuk memiliki mas Rizky.
~
Setelah kejadian di air terjun tersebut, hubungan kami semakin akrab. Tak jarang ia selalu menggodaku. Bahkan kadang ia mulai berani mencuri-curi ciuman dariku. Aku sangat menikmatinya.

Seperti hari ini, mahasiswa KKN dengan warga sekitar bergotong royong membersihakan semak belukar yang berada sepanjang jalan desa. Warga sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Aku bertugas mengantarkan air minum untuk bapak-bapak yang sedang bekerja. Kulihat Mas Rizky sibuk memotong batang pohon yang tumbang.

Mas Rizky terlihat sangat tampan ketika bermandikan keringat. Wajahnya yang putih terlihat kemerahan terkena sinar matahari. Ketika aku asyik menatapnya, ia balik menatapku. Aku salah tingkah ketika ia menatapku. Ia tersenyum ke arahku.

Tiba-tiba ia memanggil seorang anak kecil yang lewat. Ia membisikkan sesuatu ke telinga anak kecil itu, sambil menunjuk ke arahku. Anak kecil itu berlari ke arahku. Ia kemudian mendekatiku.

"Kak...kata mas itu..ia suka sama kakak"

Wajahku blushing mendengar pesan yang disampaikan anak kecil tersebut. Dari kejauhan Rizky memberikan isyarat kepada ku agar mengajak bertemu di air terjun. Aku pun mengangguk setuju.
~
Dan akhirnya kami sekarang berada di batu besar di bawah air terjun. Ia menyambutku dengan pelukan. Bibirnya langsung melumat bibirku dengan kasar. Nafasnya tersengal-sengal. Aku pun memeluknya dan membalas ciumannya.

"Mmaasss......mmpppph" kataku tak mampu bersuara lagi.

"Sayang...aku merindukan bibirmu"

Ia terus mengecupi bibirku, kemudian turun ke leherku. Aku merasakan geli yang luar biasa. Ia membisikkan kata-kata yang membuat aku terkejut.

"Halimah, aku mencintaimu...maukah kamu jadi pacarku..?"

Aku sangat terkejut mendengar perkataan itu. Jujur dalam hati aku sangat senang mendengarnya. Itulah perkataan yang aku nanti.

"Ii..iya..mas..aku mau jadi pacarmu.."
"Makasih sayang..aku berjanji akan menjagamu dan mencintaimu selamanya"

Mendengar ucapan mas Rizky, aku sangat bahagia. Seakan-akan ada pelangi warna-warni yang melingkupi kami. Mas Rizky kini milikku, aku tak peduli apapun yang akan terjadi nantinya.

 Mas Rizky kini milikku, aku tak peduli apapun yang akan terjadi nantinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HALIMAH

HALIMAH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RIZKY

CINTA GADIS DESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang