CINTA GADIS DESA

Chapter 30

Halimah masih saja pura-pura tidur. Tangan Rizky meraba tubuh istrinya. Halimah menahan geli agar suaminya tidak curiga. Akhirnya tangan Rizky menelusup mencari puting payudara istrinya. Akhirnya Halimah tak dapat menahannya. Ia terkikik geli karena permainan jari tangan Rizky di puting payudaranya.

"Nahhhh...ketahuan...pura-pura tidur ya...."

Halimah tertawa.

"Aku sengaja mas.."

"Istriku sekarang bisa usil ya...awas..ya...aku kasih kamu hukuman sekarang...malam ini jatahnya sampe 3 ronde"

Bibir Rizky mengulum puting payudara Halimah yang berwarna kemerahan, Halimah mengelinjang geli.

"Awhhhh....bisa pingsan aku mas...kalo sampai 3 ronde"

"Ahhh...gak bakalan pingsan deh...yang ada kamu malah minta nambah terus....iya kan....??"

"Mas Rizky...tambah mesum...."

"Kamu menggoda banget sih...."

Rizky langsung melumat bibir istrinya. Halimah pun membalas dengan memeluk tengkuk suaminya, kakinya melingkari pinggang suaminya. Rizky pun semakin bergairah, apalagi payudara Halimah yang semakin membesar karena pengaruh kehamilannya membuat Rizky tak bisa menahan hasratnya.

Dan..pergumulan penuh gairah itu terjadi, pergumulan yang dilandaskan cinta suami kepada istrinya. Tak ada kata puas bagi mereka.

~

Sudah beberapa bulan ini Rizky semakin sibuk. Ia fokus menyelesaikan skripsi, dan ia punya target agar secepatnya wisuda. Oleh karena itu skripsi yang digarap sudah hampir rampung. Sekarang Rizky dan Halimah sejak 4 bulan yang lalu mereka pindah ke rumah yang baru. Rumah pemberian ayahnya. Rizky juga mempekerjakan beberapa asisten Rumah tangga untuk membantu pekerjaan di rumah. Karena usia kandungan Halimah sudah beranjak 6 bulan. Ia sekarang mudah lelah, menurut prediksi dokter anak yang dikandung Halimah kembar. Hal itu sangat membahagiakan keluarga kecil mereka.

Kebahagiaan yang menyelimuti keluarga Rizky berbanding terbalik dengan keluarg ayahnya yaitu Bram dan Dewi, kelakuan Dewi semakin menjadi, ia sudah mulai berani membawa laki-laki ke rumahnya. Tentu saja hal tersebut tanpa sepengetahuan Bram dan Rizka. Bram yang sangat sibuk jarang pulang ke rumah, ia memang sengaja bersikap seperti itu karena ia masih mengumpulkan bukti yang akurat tentang kebusukan Dewi. Sedangkan Rizka seperti remaja lainnya kegiatannya juga banyak dihabiskan di luar rumah. Sehingga ia acuh saja dengan keadaan di rumahnya.

Hari demi hari dilalui keluarga Bram seperti itu, sebenarnya  mereka tak patut disebut keluarga lagi karena tak ada cinta dan kasih sayang lagi diantara mereka.

Hingga suatu sore.
Ketika Rizky dan Halimah sedang bersantai di gazebo taman belakang rumahnya. Tiba-tiba Rizky menerima telpon yang mengejutkan dari ayahnya, yang meminta Rizky segera ke rumah sakit. Beliau mengabarka  kalau Rizka melakukan percobaam bunuh diri, dengan minum racun serangga.Untung saja perbuatan Rizka tersebut ketahuan oleh pembantu di rumah mereka. Mereka segera membawa Rizka ke rumah sakit dan menghubungi Tuan Bram.

Kabar itu tentu saja mengejutkan Rizky, ia bergegas menuju Rumah Sakit, walau bagaimana pun Rizka tetaplah adiknya.

" Mas, aku ikut ya..."

"Kamu tunggu di rumah ya Dek..nanti kalo keadaan sudah memungkinkan baru kamu aku ajak ke sana.."

"Iya mas...hati-hati ya.."

Rizky pun secepatnya pergi ke rumah sakit. Ia menyetir mobilnya dengan sangat kencang, hanya satu yang ada dalam pikiranya yaitu adiknya. Ia menyayangi Rizka seperti adik kandungnya sendiri.

Sesampai di Rumah Sakit ia menemukan ayahnya sedang duduk di ruang tunggu.

"Ayahhh...."

"Rizky sini nak.."

"Bagaimana Rizka yah..."

"Iya sudah ditangani oleh dokter, kita hanya bisa berdoa semoga Allah memberikan yang terbaik untuknya"

"Ibu mana yah..."

"Entah lah...."

Rizky memandang Rizka dari kaca pembatas ruangan. Terlihat dokter  sedang bekerja menangani adiknya. Ia berharap Rizka diberikan kesembuhan. Namun, ada satu pertanyaan yang mengganjal pikirannya, apa yang menyebabkan Rizka melakukan tindakan percobaan bunuh diri tersebut ??.