Keluarga Dewi terutama Pak Hery yang tahu asetnya telah ditarik oleh Bram memohon agar mengasihani mereka. Tapi hati Bram tidak luluh mendengar rengekan mereka.
"Pak Hery, bertahun-tahun saya cukup bersabar melihat tingkah laku kalian, saya tutup mata dengan kecurangan yang kalian perbuat, itu karena bapak merupakan ayah mertua saya, akan tetapi karena kejadian ini saya tidak akan memaafkannya"
Pak Hery hanya dapat terduduk lunglai, bertahun-tahun ia mempengaruhi Dewi agar ia dapat memanfaatkan Bram namun hari ini dengan sekejap mata apa yang telah ia peroleh habis tak berbekas. Sebetulnya ia masih beruntung karena Bram tidak melaporkan perbuatannya kepada pihak yang berwajib karena dianggap bersekongkol dengan Dewi.
Setelah dari rumah Pak Hery, Bram kembali ke rumah sakit ia ingin melihat keadaan Rizka. Ia sangat terenyuh melihat keadaan Rizka. Walaupun Rizka sudah sadar namun ia seperti orang linglung, tatapannya kosong.
"Rizka, ini ayah..."
Rizka tidak merespon perkataan ayahnya.
"Nak, ini ayah..apa yang terjadi Nak..katakanlah..."
Tiba-tiba Rizka menangis histeris sambil memeluk ayahnya.
"Aahh...aauu...ahhhh"
Bram yang mendengar suara Rizka tersebut merasa sangat sedih, ia sangat menyayangi Rizka. Hatinya hancur masa depan Rizka sudah rusak.
Tok....tok...tok...
Suara pintu di ketuk tersebut mengagetkan Bram. Ternyata Rizky dan Halimah yang datang. Rizka yang melihat kedatangan Halimah langsung menggapai tangan Halimah, ia menciumi tangan tersebut sambil menangis. Halimah mengelus punggung Rizka.
"Aa...uuuuu...Ahhh"
Hanya suara itu yang dapat keluar dari mulut Rizka. Halimah memeluk Rizka, ia tahu Rizka butuh ketenangan. Walaupun Rizka pernah menyakitinya dengan kata-kata tapi ia berusaha berlapang dada untuk memaafkan Rizka.
"Dek...kamu yang sabar ya...Allah tidak memberi ujian yang melampaui kemampuan umatnya"
Rizka semakin mengeratkan pelukannya pada Halimah.
"Mbak sudah memaafkan kamu Dek, sekarang kamu harus kuat menghadapi semuanya, udah jangan nangis lagi, nanti gak cantik lagi.."
Rizka melepaskan pelukannya pada Halimah. Halimah mengusap air mata di pipi Rizka.
"Nanti si Kembar ikutan nangis, kalo tantenya yang cantik ini nangis"
Rizka tersenyum mendengar perkataan Halimah tersebut. Ia mengelus perut Halimah, tiba-tiba ia merasakan gerakan di perut Halimah. Rizka sangat kaget dibuatnya.
Rizky dan Bram yang melihat tingkah laku Rizka tersenyum bahagia. Ternyata dengan jalan ini Allah menyadarkan Rizka.
~
Di Rumah Rizky
Pak Raharja terus memandang foto Bram Permana.
"Bram..tak disangka akhirnya kita dipertemukan kembali dengan cara ini, aku tak pernah menduga kalau Rizky adalah anakmu"
Pak Raharja termangu kembali, ia akan menceritakan pada anak dan menantunya kisah di masa lalu antara Bram, Arini, dan dia sendiri.
~
Ketika Bram dan Rizky asyik berbincang di Rumah Sakit. Tiba-tiba ponsel Bram berbunyi, ternyata dari orang suruhan Bram yang bertugas mencari Dewi.
" Bawa dia ke tempat yang sudah ku siapkan, jika ia tidak mau seret ia, aku tak peduli lagi, bagaimanapun caranya bawa ia ke hadapanku.
Rizky yang tahu perangai ayahnya tidak berani bertanya, ia hanya dapat menduga bahwa orang suruhan ayahnya sudah menemukan keberadaan Dewi. Rizky bergidik ngeri membayangkan hukuman yang akan diberikan ayahnya kepada Dewi. Ia tahu ayahnya mempunyai jaringan dan kolega yang tersebar di seluruh dunia, ayahnya sangat dihormati oleh mereka. Bahkan orang-orang dari golongan hitam pun tunduk dengan ayahnya. Ayahnya tak segan-segan menggunakan jasa mereka untuk menyingkirkan saingan yang dianggap membahayakan.
Entah apa yang akan terjadi dengan Dewi ke depannya, apalagi sekarang keberadaannya sudah diketahui.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA GADIS DESA
RomansaHalimah hanyalah seorang gadis desa sederhana namun hidupnya berubah ketika ia bertemu Rizky seorang pemuda kota yang membuatnya jatuh cinta dan menyerahkan segalanya