Chapter 42

12.5K 439 19
                                    

Tak terasa kandungan Halimah menginjak 8 bulan. Sore ini Rizky ingin mengajak istrinya untuk jalan-jalan sekedar mencari perlengkapan bayi. Rencananya mereka akan berbelanja ke sebuah pusat perbelanjaan.

Sesampai di pusat perbelanjaan tersebut Rizky menggandeng Halimah dengan mesra. Semenjak kandungan Halimah semakin besar Rizky bersifat over protektif dengan istrinya. Hal tersebut bukanlah tanpa alasan, ia ingin istri dan anakny aman.

Rizky mengajak istrinya ke sebuah toko yang menjual perlengakapan bayi. Mereka asyik memilah-milah perlengkapan bayi mereka. Oleh karena bayi yang di kandung Halimah merupakan bayi kembar maka mereka pasti memilih pakaian dengan model sama.

Setelah membeli berbagai perlengkapan yang cukup banyak, Halimah terlihat kelelahan.

"Mas...

"Apa..Dek.."

"Cari minum yuk..aku haus nih.."

"Haus apa lapar.."

" hihi..lapar juga sih.."

Rizky tertawa sambil menjawil pipi istrinya, semenjak hamil nafsu makan  Halimah semakin meningkat. Tak heran pipinya semakin cubby, namun tak mengurangi kecantikannya.Rizky mengajak istrinya untuk makan di restoran cepat saji terdekat.

Rizky memesankan makanan untuk mereka.

"Dek..aku tinggal ke toilet dulu ya..."

"Emmhh..ya deh Mas.."

Rizky meninggalkan istrinya untuk ke toilet.

~

Tanpa sepengetahun Rizky, Halimah di dekati oleh seorang perempuan yang tak lain adalah Lina. Lina yang kebetulan lewat melihat Halimah yang sendirian sehingga timbul niat jahatnya untuk mempermalukan Halimah.

"Hai, gadis kampung.."

Lina sengaja mengeraskan suaranya agar menarik perhatian orang sekitar.

"Lina..kamu disini..?"

"Ya,wahhh....udah besar rupanya perutmu ya....hebat kamu ya..sekarang kamu jadi nyonya kaya"

"Maksudmu apa Lina..?"

"Alahhhh..jangan berlagak bodoh, kamu kira aku tak tahu kalau kau sebenarnya licik, dengan gaya polosmu kamu menggaet seorang Rizky ke dalam pelukanmu...dannn...akhirnya kamu hamil"

Halimah kaget sekali mendengar tuduhan itu, ia merasa malu. Air matanya jatuh berderai tak tertahankan lagi. Namun Lina terus mengata-ngatai Halimah yang tidak-tidak.

Dengan tak tahu malu Lina terus mengeraskan suaranya. Dan tentu saja orang-orang yang ada di tempat tersebut memperhatikan mereka, tentu saja itu yang diinginkan Lina, agar Halimah malu.

"Asal kalian semua tahu, wanita ini hanya penampilannya saja yang lucu, tapi ia sebenarnya licik. Kalian para orang tua hati-hati dengan perempuan ini, bisa jadi nanti anak kalian lah jadi korban berikutnya"

PLAKKKKK

Sebuah tamparan mendarat di pipi Lina, ternyata Rizky lah pelakunya. Lina kaget, ia tidak menyangka Rizky juga ada di tempat tersebut. Ia mengira Halimah sendirian.

"Lina...apa yang kau lakukan pada istriku"

Rizky segera meraih Halimah ke dalam pelukannya. Ia tahu istrinya sangat rapuh.

"Rizky...kamu ada di sini"

"Ya..Lina aku memang di sini, mulutmu busuk, tega sekali kau menghina istriku. Apa maksudmu melakukan itu...hah...jawab Lina"

"Aku mencintaimu Rizky..."

"Cinta kamu bilang, asal kau tahu cintaku hanya untuk istriku, jadi kau jangan pernah berniat untuk menghancurkan keluarga kami"

"Tidak Rizky...sampai kapanpun aku tetap mencintaimu"

"Kau dasar wanita yang tak tahu malu"

Rizky menggeram marah, ia ingin sekali menampar mulut Lina tersebut. Namun ia menyabarkan diri, ketika melihat wajah Halimah yang semakin pucat.

"Ayo..Dek..kita pergi.."

Rizky memanggil pelayan untuk membayar makanan yang tidak jadi mereka pesan. Kemudian ia mengajak Halimah pergi dari tempat tersebut diiringi tatapan Lina yang tajam menusuk.

CINTA GADIS DESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang