Rizky bergegas membawa istrinya. Ia terlihat sangat khawatir.
"Bapak silakan tunggu diluar ya..jangan khawatir kami akan menangani semuanya"
Rizky menunggu di luar ruangan. Terdengar istrinya yang mengejan atas arahan dokter.
"Iya..bu...terus...sebentar lagi.."
"Ehhhkkkk...ehhkkkk"
"Terus bu...tarik nafas dalam-dalam"
Rizky yang menunggu di luar ruangan, tak kuat mendengar suara tersebut. Ia hanya bisa berdoa
"Ya Allah...selamatkan lah..istri dan anakku"
Pak Bram yang baru saja tiba dari luar kota segera menghampiri Rizky.
"Ky..gimana keadaan istrimu..."
"Masih ditangani dokter Yah.."
"Kita berdoa ya..buat mantu dan cucu Ayah.."
"Iya Yah.."
Mereka berdua merapalkan doa, berdoa bagi keselamatan Halimah dan bayinya. Hendra yang tadinya mengantarkan Halimah berusaha menenangkan mereka berdua dengan memberikan minuman kopi panas, siapa tahu dengan minuman hangat pikiran mereka dapat lebih tenang.
"Ky..Om...minum dulu ya..."
"Makasih Ndra..gue mikirin istri gue yang berjuang melawan rasa sakit"
"Istri elo pasti kuat kok.."
Mereka kembali membisu. Di ruangan masih saja terdengar suara dokter. Tak lama kemudian.
"Oeekkkk....Oekkkkkk"
"Oeekkkk...Oekkkkk"
Suara tangisan bayi itu mengagetkan mereka. Dokter keluar ruangan memanggil Rizky.
"Selamat Pak Rizky..anda jadi seorang ayah..anak anda kembar laki-laki"
"Terima kasih Dok.."
Bram terharu, ia memeluk Rizky. Ia sekarang menjadi kakek. Mereka segera ke ruangan Halimah.
Terlihat Halimah yang sangat lemah. Rizky segera menghampiri istrinya.
"Makasih sayang...kamu sudah memberikan dua pangeran buatku"
Halimah hanya bisa tersenyum dan mengangguk lemah.
"Maaf..Pak..Bu..ini bayinya"
Rizky dan Bram segera meraih kedua bayi itu dari tangan suster. Kedua bayi itu sangat mirip satu sama lain. Matanya kecil seperti mata ayahnya, sedangkan alisnya tebal seperti milik ibunya. Kedua bayi itu sangat tampan.
"Selamat datang di dunia anak-anakku...Revano Aditya Putra Permana...Revaldi Aditya Putra Permana"
Rizky meraih anak-anaknya satu persatu. Ia mengecup pipi merahnya, kemudian Ia mengazaninya, ia sangat terharu melihat kedua putranya. Ia bertekad akan membahagiakan keluarganya.
~
Pak Raharja dan Bu Aminah segera datang ketika Rizky mengabari kalau Halimah sudah melahirkan. Selain itu ia juga akan meminta kejelasan pada ibu mertuanya tentang hubungannya dengan Lina.
Reaksi kedua orang tua Halimah sama seperti Pak Bram, mereka sangat terharu melihat kedua cucu mereka. Bahkan Pak Raharja dan Bu Aminah berebut untuk menggendong keduanya. Halimah tertawa melihat tingkah kedua orang tuanya.
"Nak..ibu menyusui itu harus makan yang banyak..biar ASI nya banyak, apalagi anakmu kembar pasti perlu ASI yang banyak"
"Iya bu..."

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA GADIS DESA
RomanceHalimah hanyalah seorang gadis desa sederhana namun hidupnya berubah ketika ia bertemu Rizky seorang pemuda kota yang membuatnya jatuh cinta dan menyerahkan segalanya