Hari ini terlihat suasana yang berbeda di desa Mekar Sari. Hal tersebut dikarenakan akan kedatangan mahasiswa KKN yang akan menetap di desa mereka selama 2 bulan ke depan.
Halimah sekeluarga juga berangkat ke balai desa. Keluarganya akan menjadi tokoh utama penyambutan karena mahasiswa tersebut akan menginap di rumahnya. Halimah mengenakan mini dres selutut motif kembang-kembang. Rambutnya yang hitam legam dikuncir tinggi sehingga kelihatan lehernya yang putih mulus.
Sepanjang jalan menuju balai desa Halimah berpapasan dengan beberapa pemuda desa. Tentu saja mata terus saja memandang Halimah yang menurut mereka sangat cantik. Payudara yang penuh dan bokong bulat menjadi daya tarik Halimah. Akan tetapi mereka hanya mengagumi Halimah dalam hati saja. Mereka segan dengan orang tua Halimah yang merupakan orang terpandang di desa tersebut.
Akhirnya keluarga Halimah sampai di balai desa. Pak Raharja segera membaur dengan warga yang lain. Demikian juga Bu Aminah dan Halimah mereka asyik mengobrol dengan warga lainya yang sedang menunggu kedatangan mahasiswa KKN tersebut.
Tak berapa lama ada Bus yang berhenti di depan Balai Desa. Dari Bus tersebut turun beberapa orang. Terlihat ada seorang Bapak berumur sekitar 50 tahun. Penampilannya amat bersahaja. Dari gayanya beliau adalah Dosen pembimbing para mahasiswa tersebut. Dibelakan beliau turun satu persatu mahasiswa yang akan KKN di desa Mekar Sari.
Halimah mengamati para mahasiswa yang datang tersebut. Mereka terlihat cantik dan gagah dengan almamater yang dikenakannya. Pandangan Halimah fokus kepada para mahasiswa tersebut.
Para mahasiswa berjalan beriringan menuju ke balai desa. Mereka terlihat ramah dan berkharisma.
1...2...3...4....7....9...
Halimah menghitung jumlah mahasiswa tersebut, dalam hatia bertanya mengapa hanya ada 9 orang bukankan pak kepala desa mengatakan akan ada 10 orang yang akan datang.
BRRAKKKK....
Dari arah Bus terdengar suara. Ternyata ada satu orang lagi yang tertinggal. Orang itu sibuk membereskan tas bawaannya. Terlihat diantara yang lain tasnya lah yang paling besar. Halimah mengalihkan pandangannya ke arah orang tersebut yang ternyata salah satu dari mahasiswa tersebut. Terjawab sudah pertanyaan Halimah tentang mahasiswa ke 10.
Mahasiswa tersebut sibuk menyeret ke tas bawaannya. Ia melewati gerombolan warga yang berdiri dekat Bus. Entah mengapa seakan ada suara yang menyuruhkan Halimah untuk mengamati mahasiswa tersebut. Namun mahasiswa itu masih saja menunduk dengan menyeret tas besarnya.
Tiba-tiba ketika mahasiswa tersebut melewati Halimah, ia berhenti untuk memandang Halimah. Halimah terkejut. Ia merasa malu karena ketahuan memandang mahasiswa tersebut. Tam dapat dipungkiri mahasiswa tersebut mempunyai wajah yang tampan. Jantung Halimah berdegup kencang. Cepat-cepat Halimah menundukkan kepalanya.
"Haaaiiii...."
Terdengar mahasiswa tersebut menyapa Halimah. Tentu saja Halimah menjadi salah tingkah. Jujur saja ia belum pernah merasakan rasa malu seperti ini. Ia pun berlari menuju ke tempat ibunya yang sudah menunggu di balai desa.
Mahasiswa tersebut tersenyum melihat tingkah Halimah. Tanpa Halimah sadari mata mahasiswa tersebut terus saja memandangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA GADIS DESA
RomanceHalimah hanyalah seorang gadis desa sederhana namun hidupnya berubah ketika ia bertemu Rizky seorang pemuda kota yang membuatnya jatuh cinta dan menyerahkan segalanya