Jangan lupa Vote and comment nya gaes:D
Vote and comment dari pembaca mempengaruhi semangat author:)
Fighting!
.
.
.-Song by : TXT_Our Summer-
Bilo's Pov"Gimana keadaannya dok?" Gua merhatiin keadaan Dika yang terbaring lemah di kasurnya.
"Dia shock berat karena kejadian yang telah dialami. Mungkin beberapa hari atau beberapa minggu dia akan merasa baikan. Dengan perhatian dan hiburan dari orang-orang di sekitarnya seperti kalian dan juga orang tuanya. Jangan biarkan dia sendirian dan memendam sedih." Jelas dokter keluarga Dika yang baru saja mengecek keadaannya.
"Tapi bagian selangkangannya sedikit lebam karena mungkin terkena benturan, tetapi untung saja tidak sampai di kemaluannya." Lanjut dokter.
Nita yang berada di sebelah Dika mulai membelai rambutnya dengan raut wajah sedih dan khawatir. Sebagai seorang sahabat kita semua menyesali semua kejadian buruk yang dialami salah satu dari kami.
Farel hanya duduk di sofa kamar Dika dengan menundukkan kepalanya. Dia merenungkan semuanya.
"Dia butuh istirahat. Obatnya sudah saya kasihkan sebagai penenang dan juga mengurangi rasa nyeri. Dan jika tidak segera membaik atau dia mengalami trauma bahkan stress, saya sarankan untuk segera ke psikiater. Saya permisi dulu."
"Baik, dok. Terimakasih."
Setelah dokternya keluar, Nita menatap gua dengan tatapan sedih. "Bil, gua takut."
Gue menghela nafas. "Sebenernya gimana rincian ceritanya, sih?"
Farel menggeleng. "Gua nggak paham Bil, dia hampir diperkosa sama gay."
Mata gua terbelalak kaget. "Bagaimana bisa? Shit! Kenapa sih— arkh.. nggak jelas banget sumpah."
"Kita belum bisa maksa Dika buat cerita, dia masih shock." Jelas Nita yang melihat Dika tertidur lemah di kasur.
Gua menggaruk kepala kasar. "Tapi sebelum itu dia sempet cerita ke kalian, kan?" Tatapan gua tertuju ke Farel.
"Please!" Ucap gue penuh permohonan.
Farel pun menuntun gua buat duduk di sofa biar tenang. "Entahlah, saat dia cerita tadi nggak begitu jelas tapi intinya saat dia keluar dia dibekap sama orang dan dia pingsan. Dia udah nggak ingat apa-apa, pas dia buka mata dia udah di dalem ruangan yang kumuh, mungkin gudang atau perumahan yang udah nggak kepakai, dan dia udah nggak makai baju tapi masih pakai celana dan dia duduk dengan tangan dan kaki diiket."
Farel menghela nafas lalu menatap gua nggak yakin. Tapi gua mengangguk mantap buat yakinin dia agar cerita ke gua.
"Dia di perkosa gay. Mereka bertiga. Tapi untungnya mereka belum sampai tubuh bawah Dika, saat itu Dika masih berbalut celana, mereka ngebuat Dika merangsang dengan.. doll. Tapi saat itu mereka kepergok beberapa warga, akhirnya mereka pun berhasil lari. Tidak ada salah satu dari warga yang mengetahui wajah mereka karena posisi saat malam hari. Apalagi Dika, dia benar-benar tersiksa saat itu, dia nggak berani melihat wajah salah satu dari mereka." Jelas Farel ke gua yang bikin gua naik pitam berani ngelakuin hal menjijikkan seperti itu kepada sahabat gua.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYING WITH MY BROTHER [END]✔️
Teen Fiction[Romance 17+] =>Dimohon untuk bijak membaca sesuai umur<= ~Fansfiction~ Menaruh rasa pada lawan jenis. Bukan salah, namun apakah pantas jika itu saudara mu sendiri? Awalnya mulai mereka jalani, namun seiring berjalannya waktu, mereka menyadari satu...