MB. 24

2.8K 110 11
                                    

Tolong sempatkan menekan bintang untuk menghargai karya seseorang, terimakasih!

-Song by: Alessia Cara_ScarTo Your Beautiful-

Happy Reading


Tangan itu sukses terlepas dari seorang Desbilo. Tak bisa di pungkiri bahwa mereka pagi ini tersulut emosi. Hingga sarapan pun tak terasa bumbu apapun di dalam lidah mereka berdua.

Kelin telah mengenakan seragamnya dan waktu menunjukkan pukul 06:45 pagi. Ucapan Bilo tak dihiraukan, hingga tarik-menarik pun telah dilakukan.

"Lo harus di rumah, jangan sekolah dulu!" Ucap Bilo yang nadanya kini sudah meninggi.

Kelin bungkam. Ia menyambar tasnya dan keluar kamar.

"Kelin! Dengerin gue!"

"Enggak!" Kini Kelin melawan, "apaan sih lo nyuruh gue buat di rumah?! Gue nggak papa, gue sehat gini kok." Ujar Kelin geram.

"Sehat? Lo semalam habis minum, mabuk, muntah, pingsan, dan tadi aja lo muntah lagi. Sekarang lo bilang sehat!?" Bilo tak percaya.

Kelin diam, benar memang yang dikatakan Bilo. Jujur saja perutnya sedikit mual dan ini belum mereda.

"Gue udah gede, gak usah di urusin!"

Bilo mengernyitkan dahi. What? Mabuk aja sampai muntah-muntah terus pingsan, no, no!

"Enggak!" Bilo menggenggam tangan Kelin kembali namun berhasil ditepis. Kelin berjalan cepat ke lantai bawah, ketika dia sampai di pintu depan dan membukanya, sosok Kino yang hampir saja ingin menekan bel terlihat.

"Eh?" Kino kikuk.

"Kelin!" Bilo berteriak.

"Cepetan berangkat!" Kelin mendorong Kino menuju motornya yang ada di luar.
"Eh, eh, kenapa nih Lin?" Kino kebingungan karena dirinya didorong paksa oleh Kelin.

"Ayo berangkat, cepetan!"

"Lah kenapa dulu, kok buru-buru gini.."

Kelin berdecak. "Shit, bawel lo, pakai helmnya cepetan ih," Kino dengan tergesa-gesa menurut dan menaiki motor, begitu juga Kelin.

Kini Bilo berada di ambang pintu. "Kelin!"

"Gue mau berangkat sekolah!" Teriak Kelin yang sudah naik di atas motor Kino dan menyuruhnya segera tancap gas.

Tangan kanan Bilo memegang kening. "Shit! Dasar bocah!"

*

Kelin's Pov

Kalau di pikir-pikir, gue emang udah keterlaluan sama kakak gue. Ya mau bagaimana lagi, hari ini gue ada ulangan Fisika, gue nggak akan mau kalau disuruh susulan, lebih tepatnya, gue nggak suka ulangan susulan.

Tapi gue semalam belum belajar, mampus banget gue semalam minum wine, pening nih kepala. Mana kepergok Kak Bilo sama Kak Sean lagi. Duh sekarang Kak Sean gimana ya? Dia kayaknya nggak di rumah, apa di apartemen? Entahlah..

Andai mereka tahu kalau gue melakukan ini juga demi mereka kok, terutama Kak Bilo. Dia yang jadi inceran, gue takutnya Kak Sean juga ikut jadi korban.

Sumpah ya nggak habis pikir gue sama Toni. Eh tunggu-
TONI!

"Kino, stop!"

Kino kayaknya gugup banget deh dia sampai ngerem mendadak.

"Apaan?"

PLAYING WITH MY BROTHER [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang