MB. 38

2K 68 0
                                    

Follow, Vote, and Comment berpengaruh besar bagi author. Thanks!

-Song by: Red Velvet_Psycho-

Happy Reading


Entah ini perasaanku saja atau apa, tapi.. kenapa Kak Bilo akhir-akhir ini nempel dan manja terus, sih?

"Sayang.. celana ku yang warna biru mana?"

"Cari dulu di lemari, orang yang naruh juga kamu." Jawab Kelin yang masih mencuci piring.

"Nggak ketemu baby.." keluh Bilo setelah mengobrak-abrik lemari berukuran sedang itu.

"Sayang!"

"Ish," desis Kelin ketika mendengar rengekan Bilo yang semakin menjadi-jadi. Ia langsung menyelesaikan aktivitas mencuci piringnya, membasuh tangan dengan lap kering dan berjalan menghampiri Bilo.

"Sayang.."

"Iya, iya, apa? Masih belum ketemu?" Tanya Kelin yang bersandar di ambang pintu. Raut wajah lelahnya kini berubah menjadi tegang dengan kedua mata membulat.

"Ya ampun! Apaan nih malah kamu berantakin! Emang kenapa sih, Kak, kalau pakai celana yang lain? Toh sama kegunaannya." Keluh Kelin yang memunguti pakaian Bilo yang cukup berserakan.

Bilo hanya menggeleng, tampangnya kini seperti anak yang polos. Kenapa dia kayak anak kecil sih tampangnya? Jadi pengen nampar tapi nggak tega, takut gantengnya hilang. Duh!

"Nih apa?!" Seru Kelin setelah menemukan celana yang Bilo inginkan.

Bilo sumringah, ia langsung memakainya. Dan ketahuilah, Bilo sedari tadi hanya mengenakan celana dalam.

Kelin mendesis melihatnya, ia kemudian menyodorkan hoddie putih untuk Bilo kenakan.

"Kenapa sih rewel banget pengen pakai celana itu sampai cari-cari kayak gini?" Tanya Kelin karena dia sudah dibuat kesal.

"Biar sama kayak kamu. Pakai warna biru. Kamu kan pakai rok warna biru." Jelas Bilo seperti bocah.

Hah? Cuman gitu doang? Kelin tak percaya.

Kelin langsung menata kembali masuk ke dalam lemari lalu berjalan keluar kamar. Meninggalkan Bilo begitu saja.

"Kamu nggak kedinginan kan disini?" Tanya Bilo yang mengekor Kelin.

Sedangkan Kelin hanya menjawabnya dengan gelengan kepala. Ia berjalan ke halaman belakang. Ternyata banyak lahan yang luas di tempat ini. Begitu pikir Kelin.

"Kak. Kalau tiba-tiba mama sama papa kesini gimana?" Kelin membalikkan badan menghadap Bilo.

Alis Bilo terangkat, menimang pertanyaan Kelin. "Yaudah sih. Kesini ya kesini aja. Mereka kan emang mau kesini" jawabnya cuek.

Kelin mengerucutkan bibirnya, "Takutnya kalau Kak Bilo di marahin sama mereka.."

Bilo terkekeh melihat raut wajah Kelin yang lucu. Ia mencubit gemas pipi Kelin. "No problem, baby. Kan ada kamu"

"Aw! Sakit ih," Kelin menepuk pundak Bilo agar melepas cubitannya.

Tangan Bilo menarik pinggang Kelin agar merapatkan badan Kelin dengan badannya.

"Kamu entar belain aku ya?" Bujuknya dengan senyum jahil.

Kelin bersemu merah sekejap lalu menjauhkan dirinya, "Nggak ah. Biarin aja kamu di marahin juga" keluh Kelin kemudian. Dia hampir saja terbuai oleh godaan Bilo.

PLAYING WITH MY BROTHER [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang