MB. 27

2.4K 71 15
                                    

Vote and comment berpengaruh besar bagi author. Thanks!

-Song by: NCT DREAM_BOOM-

Happy Reading

"Adik lo lihat juga ya?"

Bilo tak mengerti arah pembicaraan Nita. "Maksud lo?"

Baru saja Nita ingin menoleh ke arah Bilo, Farel tiba-tiba mengerem secara mendadak, membuat teman-temannya terjerumus ke depan, apalagi Bilo yang harus menahan dirinya juga Kelin yang ada di pangkuannya.

"Farel!" Pekik Nita kesal.

"Tadi ada yang lewat.." cicitnya. Farel melongo, melihat jalanan malam yang sepi tanpa ada kendaraan sedikitpun, bahkan mobil teman geng Kelin pun tak dapat terlihat, apa mungkin mereka memang sudah jauh?

"Apaan? Nggak ada apa-apa!" Ketus Dika.

Nita meneguk saliva, merasakan hawa tak enak, sejujurnya dia tahu sesuatu, dia tahu semuanya, hanya saja dia lebih memilih diam dan tidak mengatakannya, belum, belum mengatakannya.

"Cepetan tancap gas!" Pinta Nita pada Farel.

Menurut, Farel tak ingin banyak bicara dan langsung tancap gas agar melanjutkan perjalanan pulang, karena dirinya juga merasakan hawa tak mengenakan.

Semoga firasat gue salah. Nita penuh harap berbicara pada dirinya sendiri.

Tapi sayangnya, harapan itu tak sesuai, saat Nita melihat ke samping, lebih tepatnya kearah kaca mobil, tiba-tiba dia melihat ada sosok gadis dengan mata putih pucat menyeringai.

Nita sempat tersentak kaget, untung saja dia dapet mengontrol dirinya.

"Kenapa, Nit?" Tanya Farel yang melihat gelagat Nita sedikit aneh.

Nita mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskannya. Ia melirik kembali kaca mobil itu, berharap tak memunculkan sosok mengerikan penghuni sini, ia bernafas lega ketika tak lagi melihat hal seperti itu.

Farel yang sedari tadi mencuri pandangan kini mulai curiga, "Kenapa sih lo, Nit? Kok kayak aneh gitu."

Nita hanya menatap Farel sekilas kemudian menggeleng pelan.

"Kak Nita.." Kini Kelin mulai membuka pembicaraan.

"Hm?"

"Dia menakutkan, Kak, kenapa dia nunjukin dirinya ke aku ya?" Ujar Kelin lirih namun masih dapat didengar yang lain. Bilo melirik Kelin yang masih setia merangkul leher dan menaruh dagunya di pundak Bilo.

Nita tersenyum kecil, seakan paham apa yang dimaksud Kelin, "aku juga dilihatin sama dia, tapi aku pura-pura nggak tahu aja. Mungkin mereka ada tujuan tersendiri, anggap saja bukan yang aneh-aneh."

Kelin diam, Bilo mengusap punggung Kelin. Dia tak ingin bertanya-tanya lebih dalam, karena waktunya juga tidak tepat, yang dia inginkan sekarang ini adalah pulang kerumah dengan keadaan selamat.

Sedangkan Farel dan Dika hanya diam tak mengerti.

*

Sean
Gue malam ini nggak pulang Bil, gue nginap di rumah Ali aja, udah malem banget juga, mungkin besok pagi.

Bilo
Hm, hati-hati.

Sean
Ciee, tumben perhatian, jangan-jangan lo ketularan cowok homo itu ya..

Bilo
Ck, bacot lo!

Sean
Eh Anjir, jangan lupa jagain Kelin gue:v

PLAYING WITH MY BROTHER [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang