MB. 40 [EXTRA PART]

2.4K 57 7
                                    

Follow, Vote, and Comment berpengaruh besar bagi author. Thanks!

-Song by: ITZY_Wannabe-

Happy Reading


Satu bulan setelah pernikahan...

"Buat sendiri!"

"Adopsi!"

"Buat sendiri!"

"Adopsi!"

"Aaarkh!"

"Hish!"

Kedua teman yang melihat adegan debat singkat itu, Dika dan Nita, mereka saling pandangan. Sedangkan Farel hanya menonton tanpa ekspresi seraya mengunyah kacang mete. Mungkin satu toples sanggup dia habiskan.

"Kalian itu, udah nikah masih aja kayak anak kecil." Keluh Nita.

"Dia nih kak," tuding Kelin pada Bilo karena kekesalannya sudah mencapai pucuk ubun-ubun.

"Oi! Nggak lihat nih kantung mata udah bisa di masukin KTP!"

"Bodo amat!"

Kelin melangkah meninggalkan Bilo dan teman-temannya di ruang keluarga.

"Serius nggak mau dikejar, Bil? Jalannya udah kayak robot tuh." Tuding Farel yang sedari tadi tak berhenti mengunyah kacang mete. Memang benar jalannya Kelin sudah seperti anak kecil yang tak dibelikan mainan, mana dia sekarang ini tengah memakai baju kodokan lagi.

"Minta maaf gih." Pinta Dika.

Kepala Bilo menumpu pada punggung tangan, "Udah biarin aja. Kelin itu nggak perlu kata-kata maaf, dia pengennya tuh diturutin. Gue udah hafal sifat dia"

*

Langit menampakkan sinar rembulan, namun sayangnya bintang tak ikut menemani, membuat Kelin menekuk wajahnya menatap langit dengan harapan kosong di balkon apartemen.

Bilo yang baru saja selesai membersihkan tubuhnya itu dengan handuk kecil yang masih menggantung di lehernya dan mengenakan celana bola hitam menghampiri Kelin dan memeluknya dari belakang.

Terkejut, Kelin mengerjap heran. Bilo mendaratkan dagunya di pundak Kelin dan mengeratkan pelukan.

"Kita coba sekali aja lagi ya? Kalau masih belum ya baru adopsi, gimana?"

Kelin berpikir sejenak dan kemudian mengangguk.

"Yaudah jangan ngambek terus, malam ini kita nyoba lagi."

Kelin sumringah mendengarnya, "Hehe.. Kak Bilo ganteng deh." Ucapnya seperti anak kecil seraya membalas pelukan Bilo.

"Haish.. kalau kayak gini baru keluar manisnya."

"Hehe."

*

"Jadi gimana mereka?"

Suara itu terdengar jelas dari speaker ponsel Farel. Tak hanya itu, wajah tampan yang selama ini tak lagi terlihat di depan mereka secara langsung, membuat semuanya merindu.

"Ya begitulah, mereka akhirnya adopsi." Jawab Farel yang pandangannya mengarah pada kedua temannya, Dika dan Nita.

"Jadi cowok apa cewek?" Suara Sean sedikit meninggi dan matanya membulat sempurna. Benar, mereka sedang melakukan Video call.

Tiba-tiba Bilo datang dengan pakaian santainya dan duduk di sofa, "Emang siapa yang lagi adopsi anak!"

"Hah?! Terus?" Kaget Sean di seberang sana.

PLAYING WITH MY BROTHER [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang