MB. 15

9.9K 166 15
                                    

Jangan lupa Vote and comment gaes:D
Vote and comment dari pembaca mempengaruhi semangat author:)
Fighting!
.
.
.

-Song by: ASTRO_All Night-


Mata Bilo tak henti-hentinya menatap tajam Sean. Kelin yang melihatnya hanya mendesah tak percaya dengan tingkah kekanak-kanakan kakaknya ini. Sedangkan Sean berusaha fokus kepada Kelin, karena posisi mereka sekarang sedang berada di ruang tamu bertiga dan Kelin yang sedang mengerjakan soal-soal pemberian Sean itu hampir selesai.

Smirk Kelin terukir. "Cih, SBMPTN."

"Lo kagak kesulitan kan!?" Tanya Sean dengan nada sedikit meremehkan.

"Heh! Jangan ngeremehin Kelin gue, dia aja bisa ngerjain soal tingkat S1." Terang Bilo yang dibalas keterkejutan oleh Sean.

"Ah ayolah soal macam apaan, nih? Anak TK?"
Sean menggeleng mendengar gerutu Kelin, pandangannya lalu tertuju pada Bilo yang masih setia menatapnya.

"Yaakk!! Mau sampai kapan lo bakal natap gua kayak gitu!?" Sean mulai frustasi melihat tatapan Bilo yang ganas seperti ingin menerkam mangsanya.

"Haishh.. kalian ini kenapa, sih! Kak Bilo ngapain melototi Kak Sean? Nih juga sama aja Kak Sean, lo habis ngapain Kak Bilo sampai dia melototin elo?!" Kelin menaruh kasar pulpennya lalu berdiri dan berjalan keluar.

Kini giliran Sean yang melirik tajam ke Bilo. "Gara-gara elo dia keluar tuh." Diambilnya kertas kerjaan Kelin  yang baru saja dikerjakan, tetapi dengan cepat Bilo mengambilnya.

"Enggak usah sok deh lo, belagu juga. Enggak sudi gua punya adek ipar kayak elo."

"Huh, mau nggak mau lo harus mau, walau gua dua tahun lebih tua dari elo."

"Bodo amat. Lagian gua enggak sudi benda yang lo sebut 'Basoka' itu masuk ke 'bawah istana' kehormatannya adik gua!" Tegur Bilo tak kalah kasar.

Sean menjitak kepala Bilo. "Bacod lo ngatain orang begitu!"

"Lo juga udah main cewek di luar sana." Lanjut Sean, tetapi Bilo dengan santainya menanggapi temannya itu. "Gua kan pakek pengaman, enggak kayak elo yang ngasih pil doang ke cewek."

"Maksud lo?!"

Bilo hanya tersenyum nakal dan bersandar dengan santainya di sofa.

"Lo pakek kondom, ya?" Bisik Sean yang dibalas anggukan oleh Bilo.

"Kampret lo!"

"Udahlah, pokoknya gua masih belum setuju." Bilo lalu melangkah meninggalkan Sean menuju kamarnya.

"Belum? Berarti masih biasa dong iye, kan, Bil?! Woy! Bil! Mau kemana?" Teriak Sean yang dibalas lambaian oleh Bilo yang sedang berjalan menyusuri tangga meninggalkannya. Sean lalu beranjak dari tempat duduknya dan mengikuti Bilo dengan merangkul bahunya.

Sudah lama mereka tidak leluasa dalam bicara seperti ini karena sibuk dengan urusan masing-masing.

Kelin's Pov

Cuacanya sebentar lagi gelap. Huh.. Kenapa harus Kak Sean yang di jadiin guru privat gue, sih? Yang ada gue enggak fokus ke pembelajaran malah fokus ke orangnya, mana tuh ganteng lagi.

Eh, jujur ya, Kak Sean ganteng. Lesung pipi sebelah kiri, berkebalikan dengan Kak Bilo yang memilikinya di sebelah kanan, bulu mata yang tebal, mata hitam pekat yang berkebalikan juga dengan mata cokelat hazel Kak Bilo, serta bulu mata yang lumayan tebal, kulit bersih kuning langsat, haduh tambah maco lagi.

Tapi bagi gua tetep yang perfect ialah kakak gua sendiri. Yup, siapa lagi kalau bukan Desbilo. Dia cowok yang gua sayang penuh setelah Papa.

PLAYING WITH MY BROTHER [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang