MB. 20

4.2K 158 16
                                    

Tolong sempatkan menekan bintang untuk menghargai karya seseorang, terimakasih!

-Song by: BTS_Dream Glow-

Happy Reading


Ceklek!

Terlihat sahabat yang selalu menemaninya dan belajar dengannya, dan sekarang hanya duduk tak bergeming di depan jendela.

Kelin menghampiri Kino, sempat ragu namun ia yakin dengan niat yang ada di dirinya.

Kino menoleh, melihat siapa yang datang ke kamarnya, dan raut wajah tak bersahabat muncul. Rasa kesal mengganjal di hati, namun juga malu tak luput dari perasaannya.

"Gue mau ambil buku catatan Kimia yang beberapa minggu lalu elo pinjem." Ucap Kelin yang tentu saja tujuannya tidak itu, melainkan ingin berbicara baik-baik kepada Kino.

Tanpa memberi suara sedikit pun dari bibirnya, Kino membuka laci meja yang ada di depannya, mengambil buku dengan sampul biru muda, kemudian beranjak guna memberikan buku tersebut.

Namun hal tak terduga terjadi, Kino mendekatkan dirinya pada Kelin, menyudutkannya hingga menyentuh pintu kamar yang kini tertutup.

"Lo suka sama gue?" Tanyanya horor. Kelin menelan saliva berat, tatapan Kino sekarang benar-benar menakutkan baginya.

"Lo masih suka sama gue?" Tanyanya kembali, tak ada jawaban dari Kelin, ia hanya menatap Kino dengan pandangan sedikit takut.

Kino menghela nafas, tangan kirinya yang memegang buku kini ia lempar hingga mendarat ke kasurnya, tangan kanannya ia sandarkan pada pintu tepat di dekat kepala Kelin.

"Kelin.."

Kelin menelan salivanya gugup, dia berusaha untuk tenang. "Gue suka sama lo atau enggak? Elo juga nggak akan berubah, kan? Lagian gue udah bilang kalau itu perasaan gue yang dulu." Terangnya.

Kino meringis, tersenyum miring, menoleh kemudian mengarah kembali ke Kelin. "Seriously?!"

"Emang apa yang lo pengen? Gue kesini cuman mau ngambil buku catatan gue." Dustanya.

Kino memutar bola mata jengah. "Bun! Kelin ngapain di bolehin masuk sih?" Teriaknya dari kamar.

"Selesaikan dulu urusan kalian!" Balas bundanya yang kini juga berteriak dengan nada marah.

Kino menghela nafas, masih dengan posisi berdekatan dengan Kelin, "jangan bilang ngambil buku catatan sebagai alesan elo kesini?"

Kelin meringis. "Terus elo mau bahas ini sama gue?"

Kino diam sejenak, mungkin benar apa yang dikatakan Kelin, jika dia datang kemari langsung menuju ke topik dengan amarah yang tersulut, takkan baik.

"Enggak kan?" Lanjutnya.

"Apa salahnya jika gua kesini ngambil buku, tuh buku juga punya gue, minggir!" Kelin menepis tangan Kino, berhasil!

Kino berdecak, ia langsung menarik lengan Kelin, menyudutkannya kembali, dan tanpa diduga Kino langsung menciumnya.

Mata Kelin sempurna membulat, terbelalak tak percaya dengan apa yang dia terima ini. Kino yang menangkup tengkuknya dengan kedua tangannya, terlihat jika Kino menciumnya dengan memejamkan mata.

Ya Tuhan!

Kelin memukul Kino, mendorongnya, juga meronta ingin dilepaskan, namun Kino masih tetap saja menempelkan bibirnya pada Kelin. Hingga gerakan kecil ia mulai, melumatnya, namun tak ada respon dari Kelin, hingga bibirnya ia gigit, menggerakkan kembali, cukup lama, Kelin sedikit kewalahan hingga dia sedikit membukakan bibirnya, dan langsung saja lidah Kino menerobos ke dalam.

PLAYING WITH MY BROTHER [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang