Tiga

54 10 0
                                    

"Makasih Pak.."Key melayangkan senyuman terbaik pada supir taxi yang di tumpanginya.
"Iya neng, sama-sama.."pak tua itu membalas senyuman Key kemudian melaju pergi.
Here we go....
Key menghela nafas lega,dipandanginya toko buku itu dengan hati yang berdebar.Gadis itu tidak sabar untuk bertemu 'hal' favoritnya selain makanan,Key mencintai buku dan segala isinya.Benda itu membuatnya jadi tau segalanya dan itu sangat mengagumkan.
Key melangkah pasti,harum pewangi ruangan memenuhi rongga hidungnya ,membuat dia semakin bersemangat.Seharusnya ini bisa lebih menyenangkan jika Raka ikut bersamanya tapi,tawaran Chandra soal uang tambahan itu pun tidak buruk.
Key dengan setengah berlari langsung masuk ke dalam rak-rak tinggi itu,membuatnya menoleh ke kiri dan ke kanan,bingung mau memulainya dari mana.Tangannya meraih salah satu buku,memerhatikan sesaat lalu meletakkannya kembali,begitu terus hingga matanya terpaku pada salah satu buku bersampul hitam bertuliskan 'Death vs Life'.Mata gadis itu sontak membulat,itu buku incarannya,dan hanya tertinggal satu buku lagi.Namun sayang,buku itu diletakkan cukup tinggi,membuat gadis dengan tinggi 167 itu tidak dapat meraihnya.
"Oh,ayolah..."tanpa sadar,Key melompat-lompat kecil,berusaha meraih buku itu.
Di tengah-tengah usahanya,siapa sangka sebuah tangan terulur dari belakang meraih buku tersebut,nyaris tanpa usaha.Sontak saja Key menoleh kaget.Seorang cowok tinggi dengan hodi merah menatap Key tanpa dosa.Setelah 5 detik saling tatap,pria itu segera berlalu tanpa sepatah kata pun.
"Oh,God!"Key nyaris mengumpat kesal.
"Tunggu!"diluar logika nya,Key menahan lengan cowok itu,membuat si empunya menoleh heran.
"Balikin buku gue!"Ketusnya geram.
Kening cowok berhodi itu berkerut.
"Sori,Lo bilang apa tadi?"
"Balikin buku gue"Key mengulangnya tanpa ragu.
Cowok itu terkekeh pelan seolah menahan tawa,namun ia gagal,tawa itu tetap meledak.
"Hahaha,konyol!"
Key menatap cowok yang tengah tertawa itu dengan tangan terkepal kesal.
"Maaf,ini toko buku.Apa Lo udah beli buku ini?tapi,kayaknya gue dapetin ni buku dari raknya deh so,apa ini memang buku Lo?"Cowok itu menatap Key lekat,menantang,membuat gadis itu membisu.Malu.
Cowok itu memutar bolanya, meremehkan.
"Oke,karena Lo gak punya jawabannya,gue bakal ambil buku ini.Bye"cowok itu melambai sambil tersenyum,membuat Key menyadari bahwa sedikit gigi taringnya keluar dari sudut bibirnya.Tapi,itu semakin membuatnya terlihat licik dan menyebalkan.
"Arghh!!!"Key mengerang frustasi,seketika runtuhlah mood bagusnya hari ini.
"Tenang Key,tenang!kontrol emosi Lo!"Key mencoba menenangkan hati juga kepalanya.
Key mencoba kembali tersenyum.Dia sudah ada di sini,jadi dia harus benar-benar menikmatinya.Key mencoba melupakan buku incarannya dan cowok menyebalkan itu.
"Oke Key,have fun!"
*
*
*
Gadis itu melangkah keluar toko dengan hati-yang akhirnya-riang.Tangannya menenteng plastik berisi 3 novel pilihannya.Key melirik arlojinya,pukul 11:30.Key menoleh ke kanan dan ke kiri,berharap ada taxi yang lewat,ia berencana untuk pulang.
Ting!ponsel Key berbunyi,bertanda ada pesan yang masuk.

Wendy
Key,ngumpul yuk!gua lagi di rumah Anna ni!"

Gadis itu menimbang-nimbang,ia sudah cukup lama tidak ke rumah Anna atau Wendy,tak lama kemudian Key mengangguk yakin.
"Taxi!"seru Key saat sebuah taxi lewat di depannya.
"Mau kemana neng?"pertanyaan itu terlontar tepat setelah Key menghempaskan bokongnya.
"Komplek Permata Sari yang pak!"
*
*
*
"Jadi,Lo gak dapat bukunya?"tanya Wendy setelah Key menceritakan kejadian di toko buku tadi pada sahabat-sahabatnya .Key menggeleng,lalu meraih segelas jus yang disediakan Anna.
"Udahlah,lagipula Lo udah dapat yang lain kan?"sahut Anna sambil melihat-lihat buku yang baru dibeli Key.
"Iya sih,tapi gue pengin banget buku itu!the last one Na!"Key menjawab dengan wajah cemberut.
"Cowoknya ganteng gak?"Wendy tampak tidak tertarik dengan permasalah tentang buku Key.

"Taukah ah,apa peduli gue!pokoknya tu cowok nyebelin!"Key kembali bersungut-sungut kesal.
Anna menatap Key sekilas lalu menimbang-nimbang.
"Tapi,menurut gue kalian sama-sama salah deh,Fifty-Fifty lah.."
"Eh,kenapa gue juga ikut salah?!"Key tampak tidak terima,sampai matanya melotot.
"Lo juga salah karena langsung ngotot kalau itu buku Lo,padahal Lo bahkan belum nyentuh bukunya kan?cowok itu bener,karena Lo belum beli tu buku,berarti dia masih boleh untuk ngebeli buku itu,yaa..cowok itu emang salah sih,dia udah lihat Lo yang lompat-lompat untuk dapetin buku itu, bukannya nolong,dia malah dengan egoisnya ngambil buku itu seolah gak terjadi apa-apa"jelas Anna.Key terdiam sesaat ,di dalam hati dia membenarkan ucapan Anna.Cowok itu tidak sepenuhnya salah,tapi Key tetap tidak menyukainya.Mengingat senyuman dan gigi taring itu membuat Key semakin kesal.
"Eh,nonton yuk!Lo bilang,Lo punya film bagus kan?"Wendy mengalihkan pembicaraan.
"Oh,iya!bentar ya.."Anna berjalan ke lemari belajarnya lalu meraih sebuah CD yang masih tersimpan rapi di dalam kotaknya
"Nih,episode terbaru dari 'love from the hell'"Anna mengacungkan CD nya dengan bangga.
"Wow,cepetan puter!gue udah lama tunggu episode terbarunya.Wendy tampak sangat antusias.Key menatap Anna dengan mata berbinar.Gadis itu seketika melupakan masalahnya sesaat.
"Ah,bodo amat ama tu cowok!mudah-mudahan aja gua gak bakal ketemu dia lagi"harap Key.
Anna segera menyetel CD tersebut,lalu membanting bokong tepat di sebelah Key.Menikmati setiap adegan.Key benar-benar lupa dengan masalahnya,pilihan untuk datang ke rumah Anna adalah keputusan yang tepat.
*
*
*
Raka mengetuk-ngetuk pulpennya di atas meja.Bosan.
"Hei,Ka!"seruan itu membuyarkan lamunan Raka.Leta menatapnya dengan kening berkerut.
"Lo kenapa sih?yang fokus dong!"
"Eh,sori,lanjut!"
Leta menoleh pada teman-temannya yang lain,sebagian dari mereka menggelengkan kepala dan mengedikkan bahu.Leta mengabaikan Raka lalu kembali melanjutkan diskusinya.
'Ting!'ponsel Raka berdenting,ada satu pesan yang masuk

Key
Ka,jemput gue ya nanti kalo tugas Lo udah kelar!gue di rumah Anna.

Mata Raka berkedip beberapa kali.Raka segera menjawab pesan itu.Auranya terlihat lebih bersemangat.
"Ya elah,kalo giliran sama pacar,baru hidup Lo!"sindir Jihan sambil melirik layar ponsel milik Raka.Cowok itu spontan menarik ponselnya dari pandangan Johan.
"Eh,Raka punya pacar?"mata Bunga mendelik,tidak percaya .
"Serius?gak nyangka!"Leta menggeleng-gelengkan kepalanya takjub.
Raka memandang wajah teman-temannya yang malah mendiskusikan siapa pacarnya atau bagaimana tipenya.Pemuda itu menggeramkan kesal.
"Hei!gue gak punya pacar!jangan jadiin gue bahan diskusi!"serunya kesal.
"Eh,ada apa nih ribut-ribut?"Ethan datang dengan tangan penuh kantong plastik dari supermarket.Anggi mengekor dibelakangnya,tadi kedua orang itu pergi mencari cemilan untuk mereka.
"Si Raka punya pacar!"Letak menjawab cepat,membuat mata Raka,Ethan,dan Anggi mendelik.
"Apa?!"Ethan berseru kaget,lalu buru-buru berjalan mendekati Raka panik kemudian mendekatkan wajahnya pada Raka,membuat Raka spontan mundur.
"Serius?gue minta PJ(pajak jadian)!"
Raka mendengus kesal lalu mendorong Ethan mundur.
"Bener Ka? sejak kapan?"Anggi menatap Raka serius.
Raka mengusap wajahnya kasar.
"Astaga!gue.gak.punya.pacar!"kali ini Raka menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya.
"Masa sih?jadi Key itu siapa?"Johan menatap Raka setengah percaya.
"Key?"tanya Anggi,kali ini menatap Johan.
"Iya,Raka dapat pesan dari orang bernama Key.Waktu lihat itu,dia jadi semangat."jelas Johan enteng.
"Ya Tuhan,Key itu adiknya Raka!"sahut Anggi cepat,ada rasa lega dalam suaranya.Johan,Bunga dan Letak ber-oh panjang.
"Lo punya adik?gue baru tau .."gumam Bunga sambil merapikan bukunya.
"Iya cantik loh.."Ethan menambahkan dengan semangat.
"Gak usah promosi-in adik gue!""ketus Raka.
Ethan terkekeh.
"Masih lama gak nih?gue harus ngejemput Key"Raka menoleh pada Anggi yang sedang membuka minumannya.
"Ouh,kalo Lo mau pergi,gak apa-apa kok"jawab Anggi sambil mengacungkan jempol.Raka mengangguk lalu segera berberes.
"Salam ya untuk Key"goda Ethan.
Raka menatapnya tajam.Ethan kembali terkekeh namun kali ini lebih keras.Raka dengan cepat meraih kunci motornya dari atas meja.
"Gue cabut ya..bye!"Raka berlalu cepat sambil mengetik jawaban pesan untuk adiknya.
*
*
*
Kak Raka
Oke,gue OTW.15 menit lagi nyampek.

"Eh,bentar lagi gue dijemput Raka nih"ucap Key sambil menutup novel yang sedang dibacanya.Wendy melirik ponsel Key sekilas.
"Eh,Lo asli horor maniak ya?Wallpaper Ponsel juga serem gitu"celetuk Wendy.
Key nyengir dengan wajah tanpa dosa.
"Cepat amat"celetuk Anna
Ting!

Kak Raka
Key,gue udah nyampe ke.Cepetan turun!

"Eh,dia udah nyampek!"Key buru-buru meraih barangnya dengan setengah berlari menuruni tangga.
"Eh,Key kenapa harus lari sih?'Wendy menjerit histeris.
Key tertawa lalu mulai mengontrol langkahnya.Anna dan Wendy mengikuti langkah Key hingga keluar rumah.
"Hai kak!"sapa Wendy yang diikuti senyuman tipis Anna.
"Hai.."Raka membalas singkat.
"Gue balik ya,bye guys!"Key melambai pada teman-temannya setelah melompat ke boncengan Raka.Anna dan Wendy mengangguk lalu tersenyum.
Motor itu lalu melaju meninggalkan rumah Anna.
"Gue iri..."gumam Wendy lirih yang langsung disikut oleh Anna.
"Jangan ngawur deh,yuk masuk!"Anna menarik lengan Wendy paksa.Wendy menurut dengan wajah cemberut.
*
*
*

Key dan RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang