Sembilan

35 9 1
                                    

Kak Raka
Sori Key,gue gak bisa ngejemput Lo.Ada tugas mendadak.Maaf ya...

Key menggerutu,Raka tidak bbisa menjemputnya,Papa juga tiba tiba ada meeting.Apa dia harus pulang naik angkot lagi?
"Eh Ra,belum pulang?"
Bintang tiba tiba muncul dari samping dengan motornya.

Key terbelalak.Bukan,bukan karena cowok itu yang tiba tiba muncul.Gadis itu terkejut karena panggilan yang dilontarkan Bintang.
Ra?Bintang memanggilnya Ra?
"Tunggu,Lo panggil gue apa tadi?Ra?"
Bintang mengangguk kalem.
"Nama Lo Keyra kan?"
Key terdiam,tidak bisa membantah.
"Belum pulang?"Bintang mengulang pertanyaan nya
"Lagi nunggu angkot"Key menjawab ketus.
"Mau bareng?"
Key menoleh cepat,tertarik.
"Tapi,cafe Lo kan ke sebelah kiri,rumah gue ke sebelah kanan"
Bintang mendecakkan lidahnya,
"Lo kira gue tinggal di cafe?"
"Ya..mungkin aja kan"Gumam cewek itu pelan
"Rumah gue di komplek Cempaka,dari sini ke kanan kan?rumah Lo dimana?"
"Komplek kenanga"
"Nah,kebetulan searah tu.Mau gak?"

Key menimbang nimbang.Key malas kalau harus naik angkot lagi,selain karena pengap,angkot tidak akan mengantarnya sampai rumah.Ia harus turun di depan pagar komplek dan berjalan ke rumah.
Tapi,kalau dengan Bintang apa akan lebih baik dari pada naik angkot?Key masih belum bisa percaya pada cowok bertaring itu.
"Mau kagak?lama amat mikirnya"
"Em,gue.."
"Kalo enggak,gue mau cabut"Bintang menghidupkan mesin motornya,membuat Key tersentak.
"Ma,mau!"
Bintang tersenyum,
"Tapi,awas aja lu kalo macem macem"
Cowok itu terkekeh.
"Gak bakal"
Key lalu naik ke boncengan Bintang dan berpegangan pada tas punggung cowok itu.
"Udah?"
"He-eh"Key mengangguk pelan.
Bintang lalu melajukan motornya membelah jalan raya.
*
*
*
"Bin,gue mau minta maaf.."
Bintang melirik wajah Key dari kaca spion.
"Kenapa?"
"Karena gue yang ngamuk ngamuk sama Lo tadi pagi"
"Oh,ya..santai"
Key terdiam,lega cowok itu tidak mempermasalahkan kesalahan nya.

"Disini!"Key menepuk Bintang pelan saat mereka mendekati pagar rumahnya.Key turun dari boncengan cowok itu lalu memberikan senyuman yang sebenarnya tidak pernah dia berikan pada cowok bergingsul itu.
"Thanks!"
Bintang mengacungkan jempolnya.
"Kalo gitu,gue masuk dulu"
Gadis itu hendak masuk saat tiba tiba Bintang menahan lengannya.
"Sebenarnya,ada yang mau gue minta dari Lo"
Kening Key berkerut.apa?
Cowok itu mengeluarkan ponselnya.
"Nyokap minta nomor ponsel"
Key cemberut.Tentu saja Bintang tidak akan mengantarnya cuma cuma.Cowok itu jelas punya niat tersendiri.
"Sini!"Key dengan juteknya merampas ponsel di tangan Bintang.Membuat Cowok itu bingung dengan perubahan suasana hati Key yang begitu cepat.
"Nih!"Key mengembalikan ponsel pintar itu pada pemiliknya,masih dengan wajah cemberut.
Bintang menerimanya dengan senyum lebar.Tanpa kata kata lagi,Key langsung masuk dengan hati dongkol.

Bintang membaca kontak yang baru dimasukkan gadis berkuncir itu.
"Key.."Cowok itu membantah lirih dan tanpa sadar,ia tersenyum.
*
*
*
Key menbolak balikkan bukunya dengan serius,mencoba memahami rumus-rumus yang sudah di catatnya dengan rapi

Sekadar info,Key bukan lah gadis jenius,jika dibandingkan dengan Anna,dia jelas bukan apa apa.Tapi,gadis manis itu termasuk ke dalam kategori murid rajin.

Key selalu berusaha mengerjakan semuanya secara terencana,dia rajin mencatat dan bertanya.Poin poin inilah yang mampu membuanya duduk di peringkat 5 besar.

Gadis itu masih menggeluti bukunya saat tiba tiba ponselnya berdering.Panggilan masuk dari nomor tidak dikenal.Key tidak peduli,membiarkan ponselnya berhenti dengan sendirinya.Tapi,benda itu tidak menyerah,ia terus menjerit,seolah memaksanya untuk segera menjawab panggilan itu.Key menyerah,dengan sedikit gerutuan gadis dengan cepolan di kepalanya itu mengusap pola hijau pada ponselnya.
"Halo?"Key memulai percakapan
"Halo,Ra?"
Ra? Key terkesiap dan reflek menjauhkan ponsel dari telinganya.
Hanya ada satu orang yang memanggilnya begitu.
"Bintang?"Gadis itu kembali mendekatkan benda pipih di tangan nya dengan telinga.
"Ya,ini gue.Gue cuma mau ngetes nomor Lo"
"Oh,terus?"
"Ya udah,cuma itu.Gue tutup ya"
Belum sempat Key menjawab, pembicaraan itu sudah terputus secara sepihak.
"Apa apaan tu cowok?"Key menggerutu kesal lalu melempar ponselnya ke atas kasur.
"Bodo!"
*
*
*
"Udah kan,Ma?"Bintang menoleh pada ibunya yang tampak bersemangat.
"Eh,udahan?kok cuma gitu doang Bin?"
Nala menatap buah hatinya kecewa.
"Jadi,mama maunya gimana?"
"Tanya kek,lagi ngapain, gimana sih kamu,garing banget.Gak asik!"
Bintang menatap Nala dengan wajah di tekuk.
"Ya ampun Ma!kenapa sih mama suka banget sama dia?"
"Bintang,Key itu gadis baik.Membantu seseorang yang gak kita kenal sampai mengantarnya ke rumah itu termasuk langka Loh di zaman sekarang.Lagi pula dia manis kan?"
Bintang memutar bola matanya,tidak tertarik.Cowok itu lebih memilih menatap TV yang memutar kilas berita malam.
"Mama juga senang kalau kamu bisa dekat sama dia"
Bintang menoleh cepat dengan mata mendelik.
"Kenapa?kamu gak suka?Key kan cantik"
Kali ini Bintang menatap ibunya dengan mulut menganga.
"Kenapa sih?kalau mama tanya, dijawab!ketus Nala sewot.
"Tauk ah!"
Bintang bangkit dari duduknya dengan kesal.Percakapan ini semakin tidak keruan.
"Eh,kamu mau kemana?"
"Kamar"
Remaja 18 tahun itu mempercepat langkahnya menapaki tangga.Ia berusaha menghindar sebelum Nala kembali mengajukan pertanyaan rancu padanya.
"Bintang!"
Nala berseru kesal melihat anaknya yang meninggalkannya sendiri di ruang tamu.
*
*
*
Hai,mohon suaranya ya..
Kalian juga bisa tinggalin comment.
Terima Kasih!! ;)

Key dan RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang