"Serius? "
Haikal menatap Key penuh semangat.Key mengangguk yakin.
"Makasih banyak Key! "
Key tertawa melihat wajah sumringah Haikal lalu mengangguk lagi.
"Oke, lo bisa datang ke rapat Osis sepulang sekolah nanti? "
"Akan gue usahakan"
Haikal mengacungkan jempol, puas.
"Oke,gue mau ke ruang guru dulu"
Key mengangguk cepat. Haikal lalu keluar dari kelas dengan wajah ceria.Pagi ini, setibanya ia di kelas, Key langsung memberi tahu kesediaannya untuk turun tangan dalam acara osis.
"Akhirnya lo kesentuh juga.. "
Celetuk Wendy.
"Ada angin apa nih? "
"Hehe, gue cuma merasa ternyata banyak yang berharap sama gue dan rasanya gue jahat kalau tetap egois, iya kan?"
Key tersenyum mengingat momennya dengan Bintang semalam, itu merubah sebagian pandangan buruknya tentang cowok bergingsul itu
"Mantap! "Wendy langsung mengacungkan kedua jempolnya dan
Anna tersenyum menimpali. Key berharap keputusannya ini tidak salah.
*
*
*
Key
Ka, Lo gak usah jemput gue ya,dan bilang sama Mama gue pulang telat. gue udah coba hubungi tapi gak aktif. Ada urusan mendadak di sekolah. Thanks..Raka membaca pesan itu lirih.
Dia merasa Key bukan lagi miliknya sepenuhnya. Raka tiba tiba merasa takut mereka tidak akan seperti dulu lagi.
"Hhh.. "Raka menghela nafasnya berat.
*
*
*
"Kenapa gue harus ikut? "
"Temenin gue dong,please! "
Key merengek dengan tangan yang terus menggandeng lengan Anna.
Anna mendecakkan lidahnya kesal.Sial! Wendy sudah pulang dan kini tinggal dia yang menjadi korban rayuan Key.
"Ruang Osis gak jauh jauh amat
Key.. "
"Gue tau Na, temenin sampai gue ketemu Haikal aja deh.. "
Anna mengerutkan keningnya, masih terlihat enggan.
"Gue gak enak kalau harus datang sendiri.. "
Dengan tarikan nafas, akhirnya Anna mengalah, dia mengantar Key sampai ke depan pintu ruang osis.
"Udah kan? Gue balik ya"
"Eh, tunggu! "
Key menahan lengan Anna, membuat gadis cantik itu menggerutu kesal. Perlahan, Key mengintip ke dalam ruangan, berharap menemukan Haikal di sana.
"Key? "
Key nyaris melompat saat tiba tiba seseorang menepuk pundaknya. Nicho dengan wajah sumringah tengah berdiri di hadapannya.
"Loh Nicho? Lo ngapain disini? "
Nicho sontak tertawa.
"Seharusnya gue yang nanyak, Lo ngapain disini? "
Key mengetuk kepalanya pelan sambil mengutuk sifat pelupanya.Dasar bodoh! Nicho kan wakil ketua osis, jelas dia datang untuk rapat.
"Ouh sorry, gue mau ketemu Haikal"
Nicho manggut manggut lalu tiba tiba ia teringat sesuatu. Tangannya merogoh saku celananya.
"Gue sebenarnya mau kasi ini dari pagi tadi,tapi kita baru ketemu sekarang"
Key menatap gelang kain dengam bandul matahari itu,ragu untuk menerimanya
"Untuk gue? "
"Ya, gue harap lo suka"
"Makasih Nich"
Nicho mengangguk puas.
"Ehem! "
Key dan Nichi tersadar ada orang lain disini
"Oke, gue kayaknya ganggu kalian,jadi gue balik dulu. Dah Key.. "
Anna membalikkan tubuhnya, hendak pergi.
"Eh Na, Tung-"
"Key! "
Key menoleh cepat. Haikal dengan setengah berlari menghampirinya.
"Gue nyariin lo di kelas, gue kira lo lupa"
"Enggak kok"
"Ehem, jadi gimana Key? "
Anna kembali berdehem,sekali lagi memperingatkan kehadirannya di antara mereka.
"Hehe, lo udah boleh balik,makasih Na.. "
"Gak mau gabung Na? "
Celetuk Haikal
"Lo bercanda kan? Lo pikir ini sidang terbuka? Lagipun gue gak tertarik,Bye.."sahutnya cuek.
Haikal nyengir, mengerti betul sikap Anna. Maka tinggallah Key dengan dua pemimpin Osis.
"Yau udah, tunggu apa lagi ayo masuk"
"Tu, tunggu.. Key ikutan rapat?
Nicho menunjuk Key dengan wajah bingung
"Ya,karena dia yang akan jadi partner gue nanti"
"Ha? Serius? "
Nicho mentap Haikal kaget. Buru buru dia menarik Haikal menjauh dari gadis berkuncir itu.
"Jangan bercanda ah! Kenapa lo gak bilang gue dulu?perasaan gue gak denger deh rencana kita bakal pake Key waktu rapat minggu lalu"
Kening Haikal reflek berkerut.
"Eh,lo gak datang waktu rapat mendadak kemarin? "
Kali ini, Nicho terdiam.
"Em, Ya.. Gue gak bisa datang kemarin..
"Pantesan, jadi kemarin anak anak usulin kalau nanti yang menobatkan siswa siswi populer itu pasangan terfavorit kemarin.Ya..berarti gue sama Key kan? "
Nicho menghela nafas, berat untuk menerima.
"Kalau tau Key pasangannya, gue mau aja waktu anak anak nunjuk gue kemarin"
"Haha, kenapa? Lo naksir Key? "
Nicho reflek menjitak kepala Haikal.
"Jangan gedek gedek begok! "
Haikal kembali tertawa.
"Dia kok mau gitu aja bergabung? Seingat gue Key itu kan bukan tipe cewek yang suka pakai dress"
"Gak tau, tanya aja orangnya langsung"
Haikal melirik Key yang sibuk menatap ujung sepatunya, menunggu duskusi tidak jelas antara Haikal dan Nicho.
" Gak mau ah, ogah! "
Haikal terkekeh, wajah itu jelas memerah..
"Udah ah, buruan masuk.Kasihan itu Key nungguin!"
Nicho walau merengut, ia menurut mengikuti langkah Haikal masuk ke ruang osis.
"Yuk Key"
Key mengangguk patah patah. Ia merasa canggung karena harus tiba tiba ikut bergabung dengan anak anak osis.Key semakin merasa canggung saat semua mata tertuju ke arahnya.Rasanya orang orang ini akan menelannya bulat bulat.
Sementara Haikal dan Key berdiri dihadapan para anggota, Nicho melangkah ke arah kursinya. Ia akan menonton saja dari tempatnya.
"Oke guys, selamat siang!"
Terdengar koor suara yang menyahut sapaan Haikal.
"Karena kita punya rencana spesial untuk ulang tahun sekolah tahun ini,dengan mengikuti ide Gina"
Haikal mengerling pada gadis barambut sebahu yang duduk tidak jauh darinya.Gina tersenyum bangga, memamerkan gigi dengan behel birunya.
"So, gue bawa apa yang kita perlukan, The Queen of insigh School"
Seru Haikal antusias.
Oke fix, Key benar benar takut melihat semua mata itu kini menatap nya lekat.Tapi..
"Hai Key,senang lo mau membantu"
Gina tersenyum manis, diikuti dengan seruan seruan lainnya.
"Makasih ya Key, kami tertolong"
"Pokoknya acara ini harus sukses ya.. "
Key pelan pelan ikut tersenyum mendengar reaksi mereka..
Mereka baik.. Jelas ini jauh dari bayangan gue, gue pikir mereka bakal bersikap dingin.
"Makasih buat sambutannya, gue akan berusaha sebaik mungkin"
Key memberikan senyuman terbaiknya.
Seketika tepuk tangan terdengar memenuhi ruangan.Nicho menatap Key sambil bertopang dagu. Gadis itu selalu punya aura menarik, dan ia rasa,ia pun juga ikut tertarik.
"Oke, kita langsung bagi bagian aja ya.. Key lo bisa gabung sama Gina,yang lain ikut gue untuk pembagian tugas"
Haikal memulai tugasnya.
Key duduk di kursi sebelah Gina
"Hai, lo anak IPA? "
"Ya, sekelas sama Haikal juga"
"Ehm, gue anak IPS. makasih banget lo udah gabung sama kita kita"
"Gak masalah, jadi.. Kita bakal bahas apa nih? "
"Gini, soal pakaian, anak kustum udah mulai buat gaunnya, jadi nanti kalau udah jadi,gue bakal panggil lo lagi"
"Oke.. "
Tidak lama kemudian, anggota Osis sudah terbagi dalam beberapa tim,sementara Key masih sibuk berbincang dengan Gina, Haikal sibuk mengatur jadwal dengan Nicho,Deni sebagai asisten ketua, dan Vian selaku Sekben.
"Gimana?Kalau begini bisa gak? "
"Kalau gue sih oke oke aja.. "sahut Nicho sambil membaca ulang susunan acara.
"Eh,tapi Kal.. Lo bilang kemarin kita bakal buat stand sendiri, gimana? Jadi gak? "
Haikal reflek menepuk keningnya..
"Ya ampun, gue lupa.Tunggu!"
Haikal meraih ponselnya, berniat menghubungi seseorang .
Tiba tiba,
"BRAAK"
Bunyi pintu dibanting itu menyita semua perhatian,membuat Haikal mengurungkan niatnya. Karena orang yang ia maksud sudah lebih dulu muncul.
"Aiss"Bintang mengelus bahunya yang sakit sambil mendesis.
"Kebiasaan,kenapa bisa telat sih? "
Haikal dengan alis bertaut mendekati sahabatnya itu.
Key menatap Bintang kaget, tidak menyangka cowok itu akan muncul. Kepalanya tiba tiba memutar ingatan semalam di pasar malam. Membuat Key tersenyum tipis.Bintang cengengesan dengan tangan yang mengelus tengkuk.
"Sori,gue ketiduran di perpus"
Haikal hanya bisa geleng geleng kepala,sementara itu ada yang menatap Bintang nyaris tidak berkedip. Nicho mencoba mengontrol perasaanya yang tidak keruan.
Kenapa dia bisa ada disini?Haikal menepuk tangannya bebeapa kali, meminta perhatian seluruh anggota.
"Oke, berhubung kita punya rencana untuk buat stand sendiri, gue ngusulin kita buat cafe mini dan disini gue punya baristanya.. Kenalin temen gue,namanya-"
"Ahza!! "
Bintang menoleh cepat hanya ada satu orang yang memanggilnya 'begitu'.Bintang langsung tidak percaya dengan penglihatan nya.
Nicho?
*
*
*

KAMU SEDANG MEMBACA
Key dan Ra
Roman pour AdolescentsLo mungkin key untuk semua orang tapi lo satu satunya Ra untuk gue. Apa yang bakal lo pilih, cinta pertama lo atau cinta termanis lo?