Tiga puluh dua

18 4 0
                                    

   "Lo dulu imut banget ya,tembem gini"
   "Ra!"
Bintang benar benar panik,tangannya bergerak merampas namun Key dengan cepat menghindar.

   Melihat gadis itu yang masih tertawa tawa kecil memandang foto masa kecilnya membuat Bintang frustasi.
   "Imut banget sih!"
Key menatap Bintang dengan wajah tidak bersalah.
   "Ra,balikin!"
   "Tunggu,lihat deh,muka Lo kok bisa seimut ini,sekarang aja garang banget"
   "Key,gue gak bercanda! balikin!"
   "Gak mau!"
Gadis berkuncir itu berlari menghindar.Akhirnya,mereka sibuk berkejar kejaran memperebutkan foto itu.
Namun,ruangan yang tidak begitu luas itu membuat gerakan Keyb terbatas,akhirnya ia berhasil tertangkap,Bintang menyudutkannya,membuatnya kini bersandar pada rak buku.
   "Balikin sekarang!"
Bintang menatap Key tegas,tetapi gadis itu masih saja tidak menyerah,dia menggeleng kuat kuat.
   "Gak mau!"Key berseru tegas,tanpa sengaja tangannya memukul rak terlalu kuat,membuat beberapa buku di bagian atas jatuh menimpa kepala Bintang.
   "Aw!"
Bintang reflek terduduk dengan tangan mengelus kepala.Key jadi panik dan buru buru mendekati cowok itu.
   "Ma,maaf Bin,gue gak sengaja"
   "gue gak apa apa"
   "Sakit banget ya?"Key masih cemas,tangannya mengusap kepala Bintang pelan,
Bintang tersenyum tipis,menahan tawa melihat wajah panik gadis berkuncir itu.
   "Yaa,lumayan,jadi,sekarang bisa balikim fotonya?"
Mau tidak mau Key menyodorkan foto itu,membuat Bintang bisa bernafas lega.
   "Bin,gue suka sama Lo.."
Mata Bintang mendelik saat mendengar ucapan lirih dari bibir Key.
   "Yang di foto itu,fotonya untuk gue aja,boleh gak?"
Langsung saja,kalimat itu membuat Bintang mendesis kesal.Dia nyaris saja salah paham.
   "Gak boleh!"ucap Bintang tegas
Key manyun,memasang wajah memohonnya.
Bintang terkekeh lalu menutup wajah Key dengan tangannya.
   "Gue gak bakal luluh"
Key menghela nafas menyerah.Bintang tertawa lalu mengacak rambut Key pelan.
   "Oh ya,acara OSIS lusa kan?"
   "Ya..gue grogi kalau ingat kali ini gue bakal tampil juga"
   "You Will be fine!"Bintang mengerling dengan senyum lebar,membuat Key tertular senyuman manis itu.
   "Thank you!"
   "Oh ya,gue-"
Kalimat Bintang harus terputus karena Key tiba tiba menerima panggilan.
Tanpa sadar Bintang mendengus,itu pasti Raka.Menanyakan lokasi Key,dengan siapa dan kapan dia pulang.Menyebalkan!

  Key yang tidak menyadari wajah cemberut Bintang buru buru merogoh ponselnya.
   "Ya,Haikal?"
Bintang reflek menoleh,
Loh,Haikal?bukan Raka?
   "Ya,gue masih disini,sama Bintang"
   "Eh,loh?terus gimana dong?"
Bintang mengerutkan keningnya melihat wajah cemas Key.
   "Iya,ta,tapi.."
   "Bintang?iya.."
Bintang semakin bingung saat gadis dihadapannya itu menyodorkan ponselnya.
   "Haikal mau ngomong sama Lo"
Walau tidak yakin ini berarti bagus,cowok itu menerima ponsel yang disodorkan Key.
   "Halo?dimana Lo?"
  "Sori bro,gue udah di sekolah ni"
   "Ha?kok bisa gitu?jadi si Ra gimana nih?"
   "Ya,kepsek tiba tiba nyari gue,jadi ya gue harus balik.Ya udah,si Key Lo yang antar ya"
   "A,apa?tung,tunggu..gak bisa gitu dong!"
   "Udahlah gak usah gengsi,gue paham kok,paham"
   "Bukan gitu sialan!ck!"
Bintang mengacak rambutnya kesal.Key yang melihatnya jadi ikutan bingung.
   "Udah ya,gue buru buru nih,Anter sampai rumah ya Bin!"
   "Woy tunggu,gue-"
Sia sia,Haikal sudah lebih dulu mematikan sambungan ponselnya.
   "Ck!"Bintang mendengus kesal
   "Gi, gimana?"
Bintang mengalihkan pandangannya dari ponsel lalu menghembuskan nafas lirih.
Key menatap Bintang takut takut,pasalnya wajah cowok itu menggambarkan kabar buruk.
   "Ya udah,gue yang antar Lo pulang,yuk!"
Bintang menyodorkan kembali ponsel Key lalu mengambil jaketnya dari lemari.
   "Sorry,gue bikin repot"
Bintang menggeleng pelan lalu tersenyum,membuat gingsulnya mengintip.
   "Gak kok!yuk buruan,ntar ada yang marah marah kalau Lo pulang telat"
  "Siapa?"
Kepala Bintang menoleh sedikit,menatap gadis yang masih duduk dengan wajah bingung itu.
   "Raka kan?"
*
*
*
  

Key dan RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang