Tiga belas

41 9 0
                                    

   "Thanks ya Na!"
Key menyerahkan helmnya pada Anna.
   "Yo-i!"
Anna mengangguk dengan senyuman

Hari ini ia beruntung,Anna bisa mengantarnya pulang,jadi ia tidak perlu naik angkot karena lagi lagi,Raka dan Ayahnya tidak bisa menjemputnya dari sekolah.

Anna melirik ke dalam halaman rumah Key,ada sebuah mobil yang terlihat asing dan sebuah sepeda motor yang ia tau milik Raka.
   "Key,bokap Lo beli mobil baru ya?"
Kening Key berkerut,
   "Enggak kok,kenapa?"
   "Kayaknya Lo kedatangan tamu deh"Anna menunjuk mobil silver yang terparkir di sebelah motor milik Raka.
   "Oh,mungkin iya"
Ana mengangguk lalu menghidupkan mesin motornya.
   "Gue cabut ya Key,bye!"
Key tersenyum lalu melambaikan tangannya sampai Anna menghilang di tikungan.

Key memasuki halaman rumah,gadis itu menatap mobil yang masih diam di tempatnya.
Tamu?
Key dan rasa penasaran nya melangkah masuk,setelah meletakkan sepatunya di rak,ia membuka pintu perlahan.
   "Aku pulang.."
Ucapnya lirih saat kakinya menginjak lantai ruang tamu.
   "Key!"
Gadis berkuncir itu terlonjak kaget saat seseorang menyambutnya dengan senyum lebar.
   "Kak Anggi?!"
Anggi, gadis yang ia temui di restoran beberapa waktu lalu itu ada disini,dan tidak sendiri.Ia datang dengan teman temannya.
   "Gue seneng ketemu Lo lagi"
Anggi merangkul Key hangat.
   "Kenapa kakak kesini?"
   "Kakak Lo minta ngerjain tugas disini"Tiba tiba Ethan muncul dan berjalan mendekati mereka,disusul dengan teman temannya yang lain.

Key berdiri kikuk saat para mahasiswa itu mengelilinginya dengan wajah penasaran.
    "Ini yang namanya Key?"cowok berjaket kulit bertanya dengan telunjuk mengarah pada gadis SMA itu.
   "Cantik!pantes Raka cekep!"celetuk gadis dengan rambut ikal sepundak.

Key nyengir kuda,
Apa reaksinya jika tau kami hanyalah saudara angkat?
   "Cute!"
Key meringis pelan karena gadis lain dengan poni menutupi keningnya itu mencubit pipinya.
   "Key,ini teman teman kampus Raka"jelas Anggi
   "Dia Johan"
Anggi menunjuk pemuda berjaket kulit yang tersenyum ramah.
   "Yang ini Leta,dan di sebelahnya Bunga"Anggi menepuk pundak gadis berambut ikal sepundak lalu menunjuk gadis yang mencubitnya.

Key termangu,dia bingung harus bereaksi bagaimana, akhirnya gadis itu hanya tersenyum manis yang terlihat canggung..
   "Loh,temennya Raka ya?"
Suara Fiya mengalihkan perhatian mereka dari Key.
   "Siang Tante,maaf kami mengganggu"Anggi menundukkan kepalanya sedikit,diikuti teman temannya.
   "Ah,gak apa apa kok"Fiya mengibas ngibaskan tangannya,lalu mata wanita itu menangkap sosok di tengah tengah para tamu.
   "Loh,Key udah pulang?"Fiya menatap putrinya yang masih berbalut seragam.
   "Eh,iya ma"Key menjawab lirih
   "Ganti baju dulu sana!"
Key mengangguk lalu tersenyum pada teman teman Raka,pamit untuk masuk ke kamarnya.

   "Kalau gitu,Tante buatin minum dulu ya"
   "Aku bantu ya Tan"Anggi menawarkan bantuan.
   "Eh,gak usah repot-repot,tamu duduk aja yang manis"
   "Gak apa apa kok Tante"
Fiya tersenyum lalu akhirnya mengangguk.Anggi pun mengikuti Fiya ke dapur,sedangkan teman temannya kembali duduk di sofa ruang tamu.
*
*
*
Key keluar dari kamarnya setelah selesai mengganti pakaiannya dengan baju rumahan.Gadis itu baru akan menuruni tangga saat kamar di sebelah kamarnya terbuka.Raka keluar dengan tangan menggenggam ponsel.
   "Eh,udah pulang"
Key cemberut,lalu menatap kakaknya sambil berkacak pinggang.
   "Kenapa sih Lo gak bisa jemput gue mulu?"
   "Hehe,sori,tugas..tugas.."Raka mengelus pucuk kepala adiknya dengan cengiran.
   "Lo pulang sama siapa?"
   "Bareng Anna"
Jawabnya sekenanya lalu berjalan menuruni tangga.Raka manggut-manggut kemudian mengikuti langkah kaki Key menuruni tangga.

   "Tumben Lo bawa temen"
Raka kembali terkekeh,
   "Lo ngeledek?"
   "Yaa..soalnya Lo kan galak,gue kira Lo gak punya temen"
   "Rese lu,gue punya sisi baiknya juga kali!"
Kali ini Key ikut tertawa lalu masuk ke dapur untuk minum,sedangkan Raka bergabung dengan teman temannya.

   "Woy,Raka!" Ethan berseru keras,membuat Leta mencubit pinggang nya karena sudah bersikap tidak sopan di rumah orang lain.
   "Lo kira ini hutan?!"ketus Leta.
   "Gue kagak tuli Than!"ucap Raka dengan senyum geli.
Ethan mendengus lalu menggumamkan kata maaf.

Key yang masih bisa mendengar percakapan itu dari dapur tertawa kecil.
Key senang kalau Raka bisa tertawa terus seperti ini dengan teman temannya.Kakaknya itu memang cukup tertutup dengan orang luar.Dia juga terkesan cuek dan dingin,hal itu mebuatnya jadi tidak menarik untuk dijadikan teman.

Key kembali menegak air di tangannya saat Fiya tiba tiba menepuk pundaknya pelan.Walau pelan,tapi masih bisa membuat Key tersedak.
   "Kalau minum duduk dulu dong Key!"
  "Aduh,kaget ma!"
Fiya tertawa pelan lalu membuka kulkas.
   "Makanya,duduk!"
Ucapnya lalu meraih semangkuk es.
Walau kesal karena tersedak,Key menurut.Ia duduk di kursi kayu tepat di sebelah kulkas.
   "Tante,ini jusnya"
Suara lembut itu membuat Key tersedak untuk kedua kalinya.
   "Eh,hati hati dong Key!"
Key menatap Anggi kaget,
   "Kak Anggi kok di dapur?"
   "Dia bantuin mama"
Fiya menyahut sambil menyodorkan semangkuk es pada Anggi.Key ber-oh pendek.

Anggi lalu memasukkan es ke dalam setiap gelas,Key memerhatikan gadis yang hanya berbeda setahun dengan nya itu seksama.
Anggi ternyata sangat telaten bekerja di dapur,ia menata gelas dengan cekatan dan hati hati.

Lamunan Key tiba tiba buyar karena suara ponsel yang berdering.
   "Maa,ponselnya bunyi tuh!"Key menunjuk ponsel di dekat wastafel.
Fiya buru buru mengangkat ponselnya.
   "Mama terima telfon dulu,kamu bantuin Anggi ya.."
Key mengacungkan jempolnya lalu mendekati teman kakaknya yang cantik itu.
   "Mau kuenya sekalian kak?"tawar Key sambil membuka lemari kaca.
   "Eh,boleh deh"
Key meraih dua toples biskuit dari lemari lalu meletakkannya bersama gelas gelas jus.
   "Key.."
   "Ya?"
Anggi menatap Key dengan senyum kikuk.
   "Raka itu orangnya gimana kalau dia rumah?"
Kening Key berkerut,kenapa Anggi bertanya soal Raka?
   "Ng,dia baik,sayang orang tua,rajin,penurut juga,walau kadang usil sih"
Senyum Anggi merekah,semakin cerah.
  "Dia..memang menarik.."lirih Anggi lalu terkekeh.
Mata Key membulat,
Tung,tunggu..
   "Eh,ya udah deh.Gue anterin minumannya dulu ya"
Key mengangguk patah patah.Pikirannya melayang.
Jangan jangan...Anggi..naksir Raka?!
*
*
*
Key menatap majalah dalam pangkuan nya tanpa minat.Ia jelas sedang memikirkan hal lain.
3 kata.
Anggi Naksir Raka...
Anggi Naksir Raka...
Anggi Naksir Raka...
   "Argh!!"
Key mengacak rambutnya kesal.
Key tidak mau kalau nanti Raka jadian dan cowok itu tidak punya waktu lagi untuknya,
Tapi..
Anggi gadis baik,ia dewasa,cantik,perhatian dan menyenangkan.Mungkin tidak apa apa ya kalau Raka dan Anggi jadian,
Tunggu!
Gak!Raka kan punya gue!

Key kembali mengerang kesal,kenapa dia jadi 'brother complex' begini?

Key menyandarkan tubuhnya,mencoba menenangkan diri.
Ternyata,gue egois ya..
*
*
*
  

Key dan RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang