Lima

50 9 0
                                    

Papa
key,Papa gak bisa jemput kamu.Kamu pulang naik angkot aja ya.
Hati-hati!maaf sayang...
   Key menatap pesan itu dengan helaan nafas berat.Dia jadi semakin kesal saat mengingat Raka yang juga tidak bisa menjemputnya.

   Pemuda itu tadi pagi sudah meminta izin Mama untuk pulang sore karena ada kegiatan yang mengharuskannya pulang terlambat.Key menghela nafas sekali lagi,kali ini untuk mengatur emosinya.Maka,dengan terpaksa gadis itu melangkah keluar gerbang sekolah dan menunggu angkot yang lewat di tepi trotoar.
   "Duk.."Key merasakan sesuatu menyentuh kakinya.Keningya reflek mengerut saat melihat apa yang tergeletak di sebelah sepatunya.
    "Apel?"Gadis itu membungkuk untuk memungut apel yang tergeletak itu.
   "Aduh...bagaimana ini?"suara panik itu membuat Key mendongak.Seorang wanita tampak repot memungut apel-apelnya yang berserak keluar dari kantong yang juga tergeletak di atas trotoar.Tanpa berpikir panjang,Key segera membungkuk untuk ikut memungut.
    "Ini Bu.."Key menyodorkan beberapa butir apel yang dipungutnya.Ibu itu tampak kaget,lalu segera tersenyum riang.
   "Aduh,makasih ya nak.."
   "Iya Bu,sama-sama.."
Saat Key hendak kembali ke tempatnya,mata gadis itu tak sengaja melihat si Ibu yang tampak repot menenteng belanjaannya yang cukup banyak tersebut.Key menghela nafas pelan,kalau sudah begini dia jadi tidak tega.
   "Ayo Bu,saya bantu.."tanpa diminta Key mengambil alih sebagian belanjaan dari tangan Bu itu,membuat si ibu terkejut.
  "Eh,gak apa-apa nak.."
  "Gak apa kok Bu,ibu mau ke mana?"
Si ibu akhirnya luluh, diapun sebenarnya memang membutuhkan bantuan.
   "Makasih ya nak,saya mau ke tikungan itu"si Ibu menunjuk tikungan yang tidak jauh dari sekolah.
   "Oh,ayo Bu!"
Key lalu mempersilahkan ibu itu untuk berjalan lebih dulu.Selama perjalanan,mereka hanya diam,Key yang tidak tahan mulai berbicara.

   "Belanjaannya banyak sekali Bu.."
   "Aduh,jangan panggil ibu dong,panggil Tante Nala saja ya"ucapnya sambil tersenyum lebar.Key gelagapan lalu mengangguk patuh.
   "Tante,punya cafe kecil,jadi ya..belanjaannya memang agak banyak.."ucap Tante Nala dengan cengiran.Key ber-oh pendek.
   "Nama kamu siapa nak?"
   "Key Tante!"
Nala manggut-manggut seolah mencoba menghafal nama itu.
   "Ini dia tempatnya!"
Key mendongak saat tiba di depan sebuah cafe yang cukup besar.

Waah!niI sih tidak bisa dibilang kecil.

   Cafe dengan tembok berwarna biru itu bernama 'Bintang'.Arsitekturnya  cukup menarik dengan nuansa pastel yang lembut,ditambah bunga-bunga beraneka warna yang ditanam di pot-pot kecil,menambah nilai plus untuk bangunan dua tingkat ini.
   "Ayo masuk Key"Nala membuyarkan lamunan Key.
   "Eh,i-iya Tante..."masih dengan menenteng belanjaan ditangan,Key melangkah masuk.Suasana yang tenang ditambah harum kopi dan roti yang membuat Key terpesona.Para pengunjung  yang berbincang sambil  menyeruput kopi mereka.Kursi-kursi kayu berukir ditata dengan rapi ditambah lukisan di dinding membuat cafe ini semakin menarik.
  "Taruh di sini aja belanjaannya Key..."Nala menunjuk sebuah meja di sebelah pintu.
   "Terima kasih ya sayang,Tante sangat terbantu"
   "Ah,bukan apa-apa kok Tan.."jawab Key malu-malu
Nala tersenyum lembut,lalu tiba-tiba teringat akan sesuatu.
   "Oh iya,tunggu sebentar ya Key!"
Key memandang bingung Nala yang buru-buru masuk ke dapur.
   "Ini untuk kamu"Nala menyodorkan sekotak penuh cupcake sekembalinya dari dapur.Mata Key sontak membulat.
  "Eh,gak usah Tan,ngerepotin.."
Nala menggeleng tegas.
   "Gak ngerepotin sama sekali kok.Tante malah sedih kalau kamu menolak"
Key menggigit bibir bawahnya,bimbang.Kue itu tampak begitu menggiurkan.
   "Udah ah,jangan kelamaan mikir Key!"Nala langsung saja meletakkan kotak itu di atas kedua telapak tangan gadis berkuncir di hadapannya.
   "Ma,makasih Tante!"akhirnya Key menerima kotak itu dengan senyum lebar.Nala lalu bersorak senang sambil tertawa.

   Key baru sadar,wanita di hadapannya ini sangat menarik, beliau sangat ceria dan ekspresif.Tingkahnya membuat orang-orang jadi merasa nyaman.
   "Ehm,Key pamit pulang dulu ya Tan.."pamit Key lalu mencium punggung tangan Nala.
   "Oh,iya.Hati-hati Key!"Nala lalu mengantar Key sampai ke depan pintu masuk cafe.
   "Kapan-kapan mampir lagi ya Key!"Nala menatapnya penuh harap,Key mengangguk menyanggupi.Setelahnya ia berjalan riang menapaki trotoar,membayangkan rasa lezat cupcake yang akan pecah di mulutnya membuat gadis itu bahagia.
   "Buk!"
Seseorang menabrak bahu Key,membuat kotak cupcake ya nyaris terjatuh.
   "Hey!hati-hati dong!"gerutunya kesal.Pemuda yang menabraknya menoleh cepat.Seketika saja keduanya terkejut.
   "Eh,elo?!"Key menunjuk pemuda di hadapannya tidak percaya.
   "Lo kan yang di toko buku kemarin?!"pemuda itu pun tak kalah kagetnya dengan Key.
Key menggerambkesal,kenapa dia harus bertemu lagi dengan cowok menyebalkan ini?!
   "Sori,gue buru-buru!"cowok itu kembali berlari meninggalkan Key yang masih menekan rasa kesal di hatinya.
   "Ah,bodo!"
*
*
*

   "Mama!"
Nala yang tengah mengeluarkan belanjaannya kaget dengan suara pintu dapur yang di buka secara kasar dan seruan panik putranya.
   Seorang remaja berjalan tergesa mendekatinya.
   "Mama kok belanjanya gak tunggu aku pulang dulu?!"
Cowok itu menatap kantong-kantong di atas meja.
   "Mana banyak gini,Mama gak repot?"
Nala nyengir lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.
   "Repot sih,tapi tadi ada yang nolongin.."
Kening cowok itu berkerut.
   "Nolongin?siapa?"
   "Cewek, manis banget!namanya Key"
Alis cowok itu terangkat,dia tidak merasa  mengenali sosok bernama  Key itu,tapi setelah  itu ia menghela nafas lega.
   "Bagus deh,besok tunggu aku dulu baru pergi"
Nala mencibir.
   "Kalo nunggu kamu mah lama Bin!"
Bintang mendengus lalu mengambil sebutir apel dari kantong belanjaan.
   "Kamu harus kenalan sama Key Bin,dia cantik loh!"
Cowok bernama Bintang itu menatap ibunya kesal.
   "Terserah deh Ma, Bintang mau pulang aja"
Nala terkekeh.
  "Yakin gak mau lihat?mungkin nanti kamu kecantol?"celetuk Nala usil.
   "Mama!"
*
*
*

   Raka mengusap wajahnya lelah.Tugas kampus yang menumpuk benar-benar membuatnya frustasi.
"Tok-tok"
Raka menoleh lemas ke arah pintu.
   "Masuk!"
Seorang gadis dengan jins selutut,kaos hitam lengan panjang rambut tergulung masuk dengan cengirannya.

Key datang dengan sebuah nampan berisi kopi susu dan cupcake mocca,kesukaan Raka.
   "Ganggu?"
Raka menggeleng pelan dengan senyum tipis.Key lalu meletakkan nampan itu di dekat Raka.Cowok itu tersenyum lembut lalu kembali fokus
   "Capek banget ya?"Key duduk di atas kasur,menatap punggung Raka yang masih berkutat dengan tugas-tugasnya.
   "Ehm"jawabnya singkat.

   Key menatap punggung Raka lekat- lekat.Dulu,saat key dan Raka masih SD,mereka sering mengerjakan PR bersama.Raka akan sabar mengajari Key yang tidak mengerti lalu mereka akan berakhir dengan tertidur di antara buku-buku.Jika sudah begitu,Papa dan Mama akan menggendong mereka untuk tidur di kamar masing-masing.

   Key selalu menyayangi Raka sebagai kakak kandungnya,walau nyatanya cowok itu hanyalah kakak angkatnya.
   Gadis itu lalu tergerak untuk mendekati Raka.Tangannya lalu menyentuh pundak itu lembut.
   "Semangat!"
   "Yo-i.Makaih deh kopi nya!"
   "Gue balik kamar deh!"
   "Udah ngantuk?"
Key mengangguk pelan dengan tangan yang mengucek matanya.
  "Ouh, Nice dream Key!"akey mengelus kepala Key lembut.Gadis itu mengacungkan jempol lalu berjalan keluar kamar.
   "Nice dream too Ka!"jawabnya lirih.

   Raka seketika merasa tubuhnya membaik.Key selalu membuat energinya seketika pulih kembali.Cowok itu melirik nampan di dekatnya,tangannya meraih secangkir kopi susu dan langsung menyeruputnya,membuat rasa hangat mengalir ke dalam tubuhnya.
*
*
*

Key dan RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang