"Wah,gaunnya bagus!"Fiya mengacungkan jempolnya lalu kembali mengamati foto di ponsel putrinya.
"Mama!"
Panggilan bernada kesal itu mengalihkan perhatian Fiya dan Raka yang sibuk dengan ponselnya.Fiya menatap wajah cemberut putrinya lalu mengerling ke arah Raka yang dibalas dengan senyum geli.
"Mama jangan salah fokus dong!ini bukan soal gaunnya,kalau itu juga Key suka!"
"Jadi masalahnya apa sayang?"
"Mama tau kan,Key gak bisa jalan kaya model,tapi sekarang malah harus jalan lenggak lenggok di atas panggung.Key gugup,Key harus gimana?""Lah,beneran Lo yang bakal tampil?gak salah pilih tu?"Raka tiba tiba menyahut,membuat Key mendengus.
"Kenapa?lucu?"
Raka tergelak lalu mengangguk,
"Iya,lucu!"
Key jengah lalu melempar bantal sofa ke wajah Raka,tetapi cowok itu malah semakin tergelak.
Fiya terkekeh pelan melihat pertengkaran kecil itu lalu melambaikan tangannya,mengisyaratkan Key untuk mendekat.
"Gini,kalau memang kamu gak suka,jadi kenapa mau waktu diminta sama temen temen?"Fiya merangkul putrinya lalu mengusap rambut Key pelan.Key memainkan ujung rambutnya, menikmati sentuhan Fiya.
Raka melirik adik nya yang masih mayun,wajah itu selalu menarik.
"Yaaa..karena dimintai tolong""Nah,kamu ikhlas kan ngelakuinnya?selesain aja tugas ini dengan niat baik"
"Tapi tetap aja itu meragukan Ma"
Raka menyahut,meletakkan ponselnya di atas meja."Ck,maksudnya apaan tu?"dengus Key sinis.
Raka terkekeh,
"Lo kan gak pernah betah berpenampilan gitu,yang ada ntar Lo malah marah marah karena kepanasan"Key manyun,apa yang dikatakan Raka semuanya benar dan itu semakin membuatnya kesal.
"Gini aja deh,biar Lo semangat"
Raka memperbaiki posisi duduknya lalu menatap Key lekat, membuat gadis itu penasaran."Kita taruhan,besok Lo datang ke sekolah dandan yang feminim,gerai rambut dan semacamnya.Kalau Lo bisa tahan sampai jam pulang sekolah,uang jajan bulanan gue setengah nya untuk Lo,gimana?"
Key terbelalak lalu menatap Mama yang manggut manggut di tempatnya.
"Menarik"ucapa Mama lalu tertawa kecil.
Key menimbang nimbang,iming iming uang jajan itu menggiurkan."Oke,deal!"Key mengulurkan tangannya,Raka langsung menerima uluran tangan itu,menjabatnya dengan penuh keyakinan.
"Kita lihat siapa yang menang!"dengus Key sengit.
Raka mengedipkan bahunya cuek,
"Yaa,kita lihat nanti"
*
*
*
Hari kedua."Anna,please temani gue ya!"Wendy menatap Anna penuh harap,namun gadis dengan sweater marun yang sibuk dengan ponselnya itu masih saja pura pura tuli.
Wendy mengerang kesal,
"Na,Lo dengar gak sih?!"
Kali ini Wendy Bahkan menarik narik ujung sweater Anna.Anna menoleh,matanya berputar malas,
"Gue udah jawab kan?gak bisa!"
"Ck!kenapa sih gak bisa?"
"Bentar lagi gue punya janji Wen,mau rapat sama anak anak olimpid!"
"Ya elah Na,kita kan lagi gak belajar,kenapa sih Lo rajin amat?"
"Tapi Minggu depan ada olimpiade penting!"Anna masih mencoba bersabar.Wendy mengeluh,tidak ada gunanya juga dia terus membujuk Anna, gadis batu itu tetap tidak akan merubah keputusannya.
Masih sedikit kesal,Wendy menatap stand stand yang sudah mulai ramai.
Tiba tiba matanya terpaku pada satu objek yang sedang berjalan mendekat.
"A,Anna!"Wendy setengah panik menarik lengan Anna,membuat gadis itu mengerang kesal,namun saat kepalanya menoleh,dia membisu menatap sosok yang berlari lari kecil mendekati mereka.
"Pagi!"
Key menyapa riang,mengabaikan wajah wajah kaget di hadapannya.
"KEYRA!!"
Wendy menjerit histeris lalu memeluk Key erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Key dan Ra
Teen FictionLo mungkin key untuk semua orang tapi lo satu satunya Ra untuk gue. Apa yang bakal lo pilih, cinta pertama lo atau cinta termanis lo?