Empat puluh

29 5 0
                                    

   "Hai Ra!"
Key menatap senyuman itu,jantungnya langsung berdegup tidak normal.

   "Bin-bintang?"
   "Kaget ya gue datang?"
Bintang nyengir lalu bergeser agar Key bisa duduk di sebelah nya.

   "Kaget sih,tapi kenapa tiba tiba?"
Key mencoba bersikap biasa,walau setiap cowok itu memamerkan gingsulnya Key tidak bisa biasa saja.

   "Mau ajak jalan,sekarang kita..pacaran kan?"
Key menatap Bintang gelagapan,rasanya tetap saja malu setiap cowok itu dengan gamblang bicara soal status mereka.

Key menyelipkan anak rambutnya,membuat Bintang tidak bisa menahan senyum melihat tingkah malu malu gadis itu.

   "Jalan..kemana?"
   "Kemana aja,yang Lo suka"Bintang menyahut antusias.
Key menatap wajah sungguh sungguh Bintang,dadanya menghangat,cowok ini..
Key berdehem pelan lalu memperbaiki posisi duduk nya.
   "Ada tempat yang selalu pengin gue datangi sama pacar gue,tapi..Lo yakin?"

   "Yakin,kemana?"
Key terkekeh,Bintang terlihat sangat bersemangat.
Pelan pelan gadis itu mendekatkan wajahnya pada Bintang,membisikkan sesuatu ke telinga cowok itu.

   "Emm,serius?"
Bintang menatap Key dengan alis bertaut setelah gadis itu berbisik pada nya.

   "Ya, gimana?"
   "Ayo!"
Mendapati reaksi penuh semangat Bintang membuat Key tersenyum lebar.

   "Tapi.."
Kata kata menggantung Key membuat Bintang kembali menatap gadisnya lekat,
   "Tapi?"
Key menatap mata penuh penasaran itu,lalu tak lama tawanya menyembur.
Wajah Bintang lucu sekali saat tidak sabaran.

   "Maaf ya Bin,gue gak bisa pergi hari ini,besok kan masih libur karena hari Minggu,besok aja,gimana?"

Bintang terlihat kecewa membuat Key harus tahan tidak mencubit pipinya.

   "Oke,besok gue jemput"
   "Siap..Pacar"
Ucap Key lirih.
Bintang menoleh cepat,sementara Key tersenyum kecil,menahan semu di pipinya.

   "Coba ulang!"
Key menggeleng,
   "Gak mau,gak ada pengulangan"
Bintang tergelak lalu mengusap kepala Key lembut.
  
   "Jadi pengin peluk.. "
Key mendelik,lalu terkekeh.
   "Kenapa ketawa? "
Key menggeleng pelan lalu mendekatkan tubuhnya dengan Bintang, tanpa disangka, gadis itu mendekap Bintang pelan, membuat cowok itu kaget.

   Hening, keduanya sama sama diam, Bintang tersenyum tipis, menikmati pelukan lembut Key.

Rasanya nyaman sekali, cukup seperti ini,Key sudah merasa sangat bahagia.
*
*
*
   "Ayo ganti baju Key!"
Key menghela nafas frustasi.
   "Aduh Ma, nanti malah telat, gak apa apa ya, pakai ini aja"

Fiya menggeleng tegas.
  "Ya ampun Key,masa mau jalan sama Bintang cuma pakai jins sama kaus oblong sih? "
Key menunduk, menatap pakaian nya.
   "Tapi aku nyaman Ma! "
  
Fiya memijit pelipisnya,kesal dengan sikap keras kepala Key.

   "Pokonya ganti ya" Fiya masih membujuk.
Key cemberut, lalu duduk di ranjangnya, menatap mamanya yang sibuk membongkar lemari pakaian nya.
   "Pakai ini aja ya" Fiya mengangkat  dan rok lipit selutut berwarna hitam dan sweater rajut berwarna putih susu.

Key menghela nafas kasar lalu mengangguk setuju, dia tidak punya selera lagi untuk berdebat.

Setelah ribut ribut dengan mamanya, akhirnya Key bisa bernafas lega duduk di mobil yang dibawa Bintang.Cowok dengan kaos putih dan jins hitam dengan dan topi itu menatap Key lekat.
Gadis itu terlihat berbeda, dengan rambut coklatnya yang dikepang.

   "Kenapa? "
Key menangkap tatapan Bintang.
   "Lo.. Beda.. "
Key tersenyum tipis.
   "Aneh ya? Nyokap gue yang maksa"
Bintang buru buru menggeleng,
   "Bukan gitu,beda dalam artian bagus, maksudnya"
Key terkekeh,
   "Iyaa, ya udah yuk jalan"
Bintang mengangguk lalu menjalankan mobilnya.
*
*
*
Saat mobil Bintang terpakir sempurna, Key langsung turun dengan penuh semangat.
Bintang tergelak lalu ikut turun dari mobilnya, menatap tempat yang mereka datangi ini.

Key dan RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang