"Di sini?"
Raka menatap bangunan biru itu sambil membuka helmnya.
Key mengangguk lalu turun dari motor dengan senyum lebar.
Setelah selesai dengan tugas Raka,Key mengajak kakaknya untuk mengunjungi cafe Tante Nala,sekalian memperkenalkan Raka pada Tante yang menyenangkan itu."Bintang..."Raka membaca pamflet cafe lirih.
Hal itu membuat Key tersadar, Tanteku Nala meletakkan nama putranya sebagai nama cafenya."Yuk,masuk"Key menarik lengan Raka masuk ke dalam cafe.Saat masuk,harum kopi dan roti lagi lagi menyambut Key,membuat perasaannya kembali tenang.
"Key!"
Key dan Raka sontak menoleh,nyaris secara bersamaan.Tante Nala tersenyum lebar menyambut kedatangan Key.Wanita dengan celemek coklat dan rambut digulung itu tampil ceria seperti biasa.
"Pagi,Tante!"Sapa Key sopan.
"Pagi!Tante senang kamu datang"Nala mencubit pipi Key pelan.
Key terkekeh,tapi pandangan Nala harus teralihkan saat ia sadari Key tidak datang sendiri.
"Kamu bawa temen Key?"
Nala menunjuk pemuda di belakang Key
Key tersadar,lalu menarik lengan Raka, membuat kakak nya lebih dekat dengan tubuh gadis itu."Ini Raka Tan,kakak Key"
"Oh,salam kenal ya,panggil aja Tante Nala"
Nala mengulurkan tangannya.Raka menerima uluran tangan itu dengan senyum tipis.
"Raka Tante"
"Oke,silahkan duduk dan nikmati makanannya.Tante mau ke belakang dulu ya"Key mengangguk pelan.Setelah Nala pergi,Key dan Raka sibuk mencari tempat duduk yangng nyaman.
"Lo deket sama Tante itu?"
Tanya Raka saat mereka sudah menemukan meja untuk dua orang di dekat jendela.Tak lama kemudian seorang pelayan dengan rambut di kuncir dua menghampiri mereka."Ya,gue gak sengaja nolong Tante Nala,setelah itu kami jadi deket"
Jelas Key sambil menbolak balikkan buku menu.
Raka manggut manggut.
"Lo mau apa Ka?"
Raka melirik buku menu sekilas,
"Americano coffee sama cheese cake"
Key mengangguk mengerti lalu membacakan pesanannya pada si pelayan.Cowok itu lalu membetulkan posisi topinya yang sedikit miring.
"Pakai topinya yang bener Ka,jangan di balik balik!"tegur Key seperginya pelayan dari meja mereka.
"Bawel!kalo gak dibalik,muka Lo gak kelihatan!"
"Kenapa muka gue harus kelihatan?"
Raka melirik Key sekilas,lalu terdiam ragu sebelum akhirnya kembali bicara,
"Nanti,kalo elo makan pesanan gue diam diam dan gue gak tau,gimana?"
Sontak saja jawaban itu membuat Key cemberut.
"Rese!"dengus Key.Raka terkekeh pelan lalu mengeluarkan ponsel dari kantong celananya.
"Heran,Lo hobi banget ngusilin gue"
"Itu hiburan tersendiri Key"sahut cowok itu tanpa menoleh.
Key kembali mendengus lalu bangkit dari kursinya.
"Mau kemana?"
"Toilet"
Raka tersenyum tipis,wajah cemberut itu selalu membuatnya tertawa.
*
*
*
"Huff"
Key membuang tisu ke tong sampahsekeluarnya dari toilet.Saat ia akan kembali,tidak sengaja tubuhnya menabrak seseorang.
"Aw,sori..."Key meringis sambil menggumamkan kata maaf.
Gadis itu mendongak demi melihat siapa yang ia tabrak.
"Haikal?"Key menatap pria di hadapannya,kaget.
"Loh,Key?Lo disini juga?"Haikal,cowok itu adalah teman sekelas Key yang juga menjabat sebagai ketua OSIS.Mereka cukup dekat karena pernah sama sama terpilih sebagai siswa-siswi terfavorit tahun lalu.
"Iya,Lo pergi sendiri?"
"He-eh,gue ada janji disini"
Key ber-oh.Saat dia ingin bicara lagi tiba tiba.
"Eh Kal,elo udah nyampe?
Key amat mengenal suara ini.Kepalanya langsung reflek menoleh,Bintang berdiri di sana dengan senyum lebar yang jelas bukan ditunjukkan untuknya.
"Eh bro!sibuk banget kayaknya"Bintang tertawa sampai gingsul ya terlihat jelas.Tetapi,tawa Bintang harus terhenti saat mendapati seorang gadis yang menatapnya heran di sebelah sahabat nya.
"Eh,Lo juga disini Ra?"
"Ra?"
Kening Haikal berkerut saat ini mendengar nama itu.
"Nama dia Keyra kan?"Telunjuk Bintang menunjuk Key dengan matanya menatap Haikal.Key mendengus, mendengar jawaban itu.
"Eh,elo tau nama lengkapnya?gue kira cuma anak kelas gue doang yang tau nama lengkap Keyra Sabila Wijaya"
Cowok berkulit putih itu nyengir sambil melirik teman sekelasnya yang masih mendengus.
"Tunggu,kalian saling kenal?"
Key menginterupsi pembicaraan mereka tentang namanya.
Haikal Bintang mengangguk bersamaan.
"Jangan jangan Lo anak IPA juga?"Key menatap Bintang ngeri,karena gadis itu tidak pernah menyadari kehadiran cowok itu di gedung empat.
"Haha,enggak kok.Bintang anak bahasa"
Sahut Haikal sambil merangkul temannya yang berkemeja merah dengan lengan yang di gulung sesiku itu.
"Bahasa?jadi kalian kok.."
Key menunjuk Haikal dan Bintang bergantian.
"Kami udah kenal dari SMP"
Key berbagai oh pendek,kebingungannya akhirnya terjawab.
"Jadi, lo.kesini bareng siapa Key?"
Haikal mengalihkan pembicaraannya.
"Oh,gue bareng..."
"Key!"Raka memotong pembicaraan mereka.
Bintang kaget melihat siapa yang dayang,tapi dia berhasil mengendalikan ekspresinya.Ia jelas tidak asing dengan wajah dan topi itu.
"Oh,sama pacar Lo ya?sori deh,ngeganggu.."
Haikal mengelus tengkuknya.Raka jelas terlihat tidak ramah.Cowok bertopi itu menatap Haikal dan Bintang dengan tatapan menusuk.Mendengar jawaban itu membuat Key ingin protes,tapi Raka lebih dulu menarik lengannya menjauh.
"Maaf,tapi pesanan kami sudah sampai"Sela cowok itu dingin
"Oh,silahkan nikmati makanannya Maaf sudah mengganggu"Bintang mempersilahkan Raka dan Key untuk kembali ke meja mereka.
"Em,duluan ya.."Key melambaikan tangannya kikuk.Saat keduanya sudah jauh,Haikal mengehela nafasnya pelan.
"Ya elah,si Key gak bilang bilang kalo udah punya pacar.Bakal banyak yang patah hati nih"
Celetuk Haikal lalu terkekeh.
"Patah hati?"Bintang menoleh cepat.
"Lo gak tau?Key itu primadona jurusan IPA"
"Oh ya?"
Haikal mengangguk lagi.
"Karena itu dia bisa kepilih jadi siswi terfavorit tahun lalu"
"Sama Lo dong?"
Haikal nyengir.
"Iya,setelah itu gue di demo anak anak"
Bintang tertawa,membayangkan si ketua OSIS di keroyok teman temannya.
"Tapi,pacarnya serem amat.Over protective ya?"
Bintang mengikuti arah mata Haikal yang menatap meja nomor 7 di sudut ruangan.Tempat dimana Key dan Raka duduk.
*
*
*Key memotong kuenya lesu,matanya sesekali melirik Raka yang menyesap kopinya sambil memainkan ponsel.
Key menggerutu di dalam hati.Raka terlihat sangat kesal.
Sekembalinya mereka dari meja pemesanan,cowok itu tidak bicara,tidak melirik Key sedikit pun.Matanya hanya berfokus pada benda pipih di tangannya.
Key jelas kesal,seharusnya dia yang marah,seharusnya dia yang ngambek.Raka dengan seenak jidat menariknya dari teman temannya.Tapi,lihatlah sekarang,kenapa malah dia yang uring uringan dengan sikap kakaknya itu.
"Kalo,Lo kenapa sih?"
Key menatap Raka cemas dengan tangan yang memainkan ujung bajunya.Melihat Raka yang dingin cukup mengerikan untuk Key.Raka mengehela nafas berat dan akhirnya meletakkan ponselnya di atas meja.
"Seharusnya gue yang nanya,ke toilet butuh berapa lama sih, setengah jam?"
Key menggigit bibir bawahnya lalu menggumamkan kata maaf.
"Kalau gak gue samperin,sampai kopi ini dingin pun,elo gak bakal balik!"
Key meringis,merasa terpojok.
"Iya,gue yang salah,maaf deh.."
"Ya,gue maafin tapi,gak akan gratis"
Kepala Key mendongak,menatap wajah saudara angkatnya itu.Raka melirik Key sekilas lalu tersenyum sarkastis.Key menelan salivanya.Dia merasa senyuman itu tidak berarti baik.
"Elo harus bayar semua pesanan kita hari ini!"
Key mendelik,tidak terima.
"Yang bener aja,gak mau!"
Raka balas melotot,Key sontak menciut.
"I,iya..gue yang bayar"
Raka tersenyum puas lalu mengacungkan jempolnya.
"Ka,Lo enggak kasihan.Uang saku gue kan gak banyak"
Key memelas,memasang wajah membujuknya.Raka nyaris terpengaruh,tapi dia langsung menggelengkan kepalanya.
"Itu hukuman!"
Tubuh Key melemas,dia akan melihat dompetnya menipis sebentar lagi.Key menusuk potongan cakenya lesu.Tiba tiba rasa kue itu tidak lagi seenak yang ia bayangkan.
*
*
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Key dan Ra
Teen FictionLo mungkin key untuk semua orang tapi lo satu satunya Ra untuk gue. Apa yang bakal lo pilih, cinta pertama lo atau cinta termanis lo?