Dua puluh

50 9 0
                                    

    "Lo sekolah disini?"
Bintang menelan salivanya, ia tiba tiba merasa cemas.Nicho tersenyum miris yang terlihat sarkastis.
    "Ternyata lo sedekat ini dan gue gak pernah sadar"
    "Senang bisa ketemu lo lagi Nich.. "
Nicho mendengus, pandangannya menajam.Penuh kebencian.
    "Bacot lu!jangan sok baik, lo munafik! "
Haikal mengeritkan kening, terlebih karena suara Nicho yang meninggi. Key menatap kedua pria itu cemas,ada apa ini?
    "Nich, tenang! kita bisa bicara baik baik"
Bintang berusaha menenangkan lawan bicaranya itu, ia tidak mau mereka tau masalah antara dia dan Nicho.
    "Oh, lo minta dikasihani? Lo pikir setelah semua yang lo lakuin untuk gue,ini bisa baik baik aja?! "
Haikal sadar kini atmosfer mulai memanas.
Nicho tanpa diduga bergerak melayangkan satu pukalan ke wajah Bintang,namun Haikal dengam sigap menahan tangannya.
    "Nich, lo Waket Osis, tolong bersikap bijak di depan anggota yang lain"
Haikal menunjuk anggota Osis dibelakangnya dengan ujung mata.
Nicho menangkap Key yang menatapnya ngeri,ia menepis tangan Haikal kesal lalu berlari keluar ruangan, ia merasa sangat kacau sekarang.
*
*
*
Haikal merapikan berkas berkas di atas meja, rahangnya mengeras dan tatapannya terlihat dingin. Haikal  benar benar dalam keadaan marah.

Bintang menatap ponselnya dengan perasaan berkecamuk.
Haikal, ngomong  dong..
Bintang sesekali meirik sahabatnya itu,berharap cowok itu membuka mulutnya.

Rapat terpaksa dihentikan karena adegan tadi, menyisakan Haikal, Bintang, Key dan Gina di dalam ruangan.
   "Kal, gue balik ya! "
Gina melambaikan tangannya dari bibir pintu. Haikal mengacungkan jempolnya sebagai jawaban. Key meraih tasnya di atas meja, berniat mengekori Gina yang sudah tidak terlihat.
    "Gu, gue juga ba-"
    "Tunggu! Ra duduk!"
    "Eh, a-apa? "
    "Kalau lo keluar, lo bakal lihat gue atau Haikal babak belur besok"
Bintang memasukkan ponselnya ke dalam kantong, menatap Haikal yang kini juga menatapnya.

Key menatap kedua cowok itu bingung,pelan pelan dia kembali duduk di salah satu kursi.
Mampus gue, mereka mau ngapain?
     "Gue bakal jelasin semuanya Kal"
Bintang melirik gadis berkuncir yang terlihat cemas.
Biarlah Ra juga tau...
     "Pertama, gue kenal Nicho 2 bulan setelah kepindahan gue ke kota ini"
Key reflek menoleh pada Bintang. Pindah? Dia tidak tau Bintang ternyata murid pindahan.
    "Gue kenal dia dari balapan liar.."
Seketika,Haikal dan Key mengangkat kepala mereka, menatap Bintang tidak percaya.
    "Maaf, gue mengulang kesalahan yang dulu Kal.Gue kesepian,setelah kejadian itu lo tiba tiba pindah ninggalin gue, Bokap gue juga pergi untuk selamanya, gue terpuruk Kal... Cuma balapan yang bisa bikin gue gak nyerah untuk hidup.Itu cuma pelampiasan.."
Haikal masih diam, ia mati matian menahan emosinya.
    "Gue kenal Nicho disana, dan dia langsung mencatat gue sebagai rivalnya, hubungan kami makin buruk begitu dia tau kalau gue Bintang yang pernah punya hubungan sama Alika. "
Haikal tercekat,kepalan tangan Haikal mengendur mendengar nama itu.
    "Jangan jangan.. Dia-"
    "Ya, Nicho juga mantan Alika"
Key merasa kepalanya nyaris meledak karena sesak,penuh dengan pertanyaan pertanyaan yang muncul di kepalanya.
Bintang ikut balapan Liar? Nicho juga? Siapa Alika itu?
    "Masalah itu juga yang buat masalah ini makin parah"
Haikal menghela nafas panjang, menyerah dengan amarahnya.
    "Kalau ini tentang Alika, gue bisa buat apa? Ini tetap salah lo karena gak pernah dengerin gue.. "
Haikal mencangkol tasnya di pundak. Berjalan mendekati pintu.
    "Ta, tapi gue udah berhenti Kal! "
Seru Bintang cepat saat tangan Haikal menyentuh kenop pintu.
Haikal mengangguk lalu mengacungkan jempolnya tanpa menoleh.
Key menatap punggung Haikal yang tidak lagi terlihat,menyisakan ia dan Bintang di dalam ruangan yg sempat memanas itu.
Key melirik Bintang yang duduk menyandar, terlihat lega karena sudah mengatakan yang sebenarnya.
    "Maaf Ra, gue libatin lo disini"
    "Eh, gak apa apa kok"
    "Kalau lo gak ada, Haikal pasti udah ngehajar gue sebelum gue jelasin yang sebenarnya dan kalau udah gitu gue juga gak mungkin cuma diam aja kan? "
Key manggut manggut, membenarkan ucapan Bintang di dalam hati.  
     "Lo dijemput? "
     "Oh, enggak kok,gue pulang naik taxi"
    "Ya udah, bareng gue aja"
Key terbelalak, terkejut dengan tawaran itu..
    "Gak apa apa, gak bakal gue bawa balapan kok"
Key meringis, Bintang seperti tau kekhawatirannya.
    "Ah, lu kelamaan mikir, ayok! "
Bintang meraih ranselnya,bersiap untuk pulang.Key reflek berdiri,mengikuti langkah Bintang.

Sekeluarnya mereka, lorong sekolah yang mulai remang remang membuat Key bergidik.
    "Wah, udah gelap ternyata.Serem juga ya.. "
Celetuk Bintang usil, Key merapat pada Bintang ngeri melihat lorong sekolah yang menyeramkan.
Bintang sontak tertawa lalu mulai berjalan menyusuri lorong sekolah dengan Key mengikuti disebelahnya.
    "Setau gue, lo suka baca novel horor kan? Terus kenapa takut hantu? "
Bintang teringat pertemuan pertama nya dengan Key di toko buku, merebutkan salah satu buku novel.

   "Ya beda kali! Di novel gue gak perlu ngelihat langsung hantu yang tiba tiba loncat ke depan gue"
Dengus Key, malu mengingat kejadian di rumah hantu kemarin.

    "Lo suka seri Death VS Life juga? "
Key mengangguk cepat, antusias.
    "Ya, seru banget! "
    "Gue punya serinya sampai seri ke dua belas,mau pinjem? "
Mata Key berbinar, itu penawaran yang menggiurkan.
    "Mau mau mau!!"
Bintang tersenyum lebar melihat reaksi Key yang kegirangan.
    "Nanti deh gue kasih ke lo"
    "Oke, thanks Bin"
Bintang mengacungkan jempolnya.
Sesampainya di depan motor milik Bintang, cowok itu menyodorkan jaket kulitnya pada Key.
   "Apaan ni? "
   "Jaket, pake tu, mau gelap ni"
Key menurut, ia memakai jaket itu di atas seragamnya.
Tak berselang, Key sudah duduk di boncengan Bintang, membelah jalan raya yang mulai di penuhi lampu lampu malam.
   "Gue baru tau lo anak pindahan"
Seru Key mencoba mengalahkan bunyi mesin motor.
    "Ehm, makanya lo gak pernah lihat gue sebelum ini"
Key manggut manggut, itu benar.
   "Ra, lo bisa kan jaga rahasia ini? "
   "Siap! Gue bakal diem"
Jawabnya cepat. Bintang tersenyum semakin lebar, tiba tiba ia merasakan perasaan lama yang sama seperti ini, dengan gadis yang berbeda
Alika...
*
*
*
Happy reading!!😘😘
Mohon maaf ya, untuk sementara Nath gak up,karena mau balik ke asrama.. 😣😣
See you!! 😻😻






Key dan RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang