Langkah Key tertahan saat matanya menangkap seorang cowok masih dengan ransel di punggung,berdiri di depan kelasnya.
Itu Nicho!kenapa cowok itu ada di sana? menunggunya?
Nicho tampak cemas,sesekali ia menoleh,seolah mencari sesuatu.Baiklah,Key yakin Nicho memang menunggunya.
Key menatap Nicho bimbang,jujur saja dia tidak membenci Nicho,kemarin ia hanya terpancing emosi sampai bisa berbicara sekasar itu.Tapi,kalau harus bertemu sekarang Key masih malu.Gadis itu memutuskan untuk menghindar,namun belum sempat Key berbalik,Nicho sudah keburu melihatnya.
Nicho berlari lari kecil mendekati Key yang masih mematung.
"Key!"
Mampus!gimana nih?!Key mencoba mengontrol ekspresinya.Ia menoleh dengan senyuman,seolah tidak pernah ada masalah diantara mereka.
"Ehm,pagi"Nicho menyapa kikuk.
"Pagi"Key menjawab,tidak kalah kikuk.
Nicho mengelus tengkuknya,ia merasa gugup.
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo,bentar doang"
"Ya?"
Nicho menunduk sesaat lalu menghela nafas,tak lama kemudian cowok itu menatap Key lekat.Membuat lawan bicaranya gugup.
"Key,Maafin gue!"Nicho mengatupkan kedua telapak tangan nya di depan mata,memohon dengan mata terpejam.
"Ma, maaf?"
"Ya,gue..kasar banget sama Lo kemarin"
Key terdiam.Gadis itu benar benar kehabisan kata kata.
"Gue merasa malu,gue seharusnya bersikap dewasa,bukannya egois kayak kemarin.Maaf karena udah bikin Lo sakit hati,gue cuma kecewa karena Lo nolak gue"
Nicho mencoba menjelaskan dengan tenang walau wajahnya mulai memerah.Key tersenyum,kali ini lebih tulus.
"Ya,gue ngerti,tapi kita bisa tetap temenan kan?"
Wajah Nicho seketika lebih cerah.
"Lo gak marah sama gue?"
Key tertawa lalu menggeleng yakin.
"Makasih Key!"
"Gak masalah Nic"
"Kalau gitu,gue balik ke kelas dulu ya"Key mengangguk pelan,namun baru beberapa langkah Nicho kembali menoleh,Key tersenyum tipis dengan alis terangkat seolah bertanya 'ada apa?'
"Tapi,gue belum nyerah Key,gue akan tetap berusaha ngebuat Lo jatuh hati,kali ini dengan lebih dewasa"
Mata Key reflek membulat,
"A,apa?"Nicho hanya tertawa lalu mempercepat langkahnya sebelum bel berbunyi,meninggalkan Key terdiam, tidak percaya.
*
*
*
Saat Key masuk ke kelas,Anna dengan panik langsung mendekatinya.
"Key,gawat!"
"Gawat kenapa Na?"
Key menatap Anna serius lalu meletakkan tasnya di atas meja.Tidak biasanya cewek itu terlihat panik seperti ini.
"Lo bawa kodok untuk pratikum biologi gak?"
Key menepuk keningnya,dia lupa.
"Gue lupa Na,gimana nih?Wendy bawa gak?"
"Gak bakal!"
Wendy tiba tiba muncul di belakang Anna.
"Gue gak bakal mau megang makhluk berlendir itu!"
Gadis dengan bandana di kepalanya itu melipat tangan di depan dada.Anna mengerang kesal sementara Wendy mengedikkan bahunya tidak peduli.
"Gimana nih,sekelas lupa bawa kecuali si Dion dan itupun cuma satu!"
Kel melirik Dion yang sibuk dengan kodok di dalam kantung plastik.
"Jadi gimana dong?"
Key jadi ikutan panik.
"Tadi Haikal langsung pergi ke belakang sekolah sama Yogi,mereka mau cari kodok untuk kita,tapi kalau gak dapet gimana?"
"Ki,kita?"
"Ya,kita semua!baik banget kan?!"
Sahut Wendy dengan cengirannya.Key mengangguk takjub.Mereka dibagi menjadi 7 kelompok,tapi karena Dion sudah punya,jadi mereka hanya membutuhkan 6 kodok lagi.
"Moga aja Haikal beruntung"harap Anna cemas.
key dan Wendy mengangguk cepat,ikut berharap."Woy,gue dapet kodok nya!"seruan itu membuat kelas IPA 1 seketika bernafas lega.
Haikal masuk dengan 3 kantong berisi kodok,diikuti Yogi dengan jumlah yang sama,tapi ada seorang lagi yang ikut masuk ke kelas.
"Bintang?"
Key menunjuk wajah cowok itu kaget.
"Lo ngapain disini?"
Protes gadis itu,tidak suka.
"Dia nolongin kita Key,jangan galak galak dong!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Key dan Ra
Teen FictionLo mungkin key untuk semua orang tapi lo satu satunya Ra untuk gue. Apa yang bakal lo pilih, cinta pertama lo atau cinta termanis lo?