Dua puluh delapan

39 5 0
                                    

"Dulu,sebelum gue pindah ke kota ini,sebelum..gue kenal lo.."
Bintang menghentikan ucapannya,melirik Key yang semakin penasaran.
"Lah,Lo serius amat"Bintang terkekeh mendapati Key yang menatapnya penuh penasaran.
"Ih,Lo niat gak sih?"
"Haha,iya..dulu,di tempat tinggal gue yang dulu dan waktu Papa gue masih hidup,gue suka ikut club mural pinggir jalan.Sebenarnya Papa gak suka tapi gue keras kepala banget waktu itu dan tetap ikut club itu diam-diam.Disana gue kenal Haikal dan..Alika"
"Alika?"tanpa sadar Key membeo,asing dengan nama itu.
Bintang tersenyum miris lalu mengangguk,
"Lo pernah dengar nama itu waktu gue ribut sama Nicho di ruang OSIS kan?"
Key terdiam sesaat,dan tak lama kemudian gadai itu mengangguk antusias,dia ingat.

"Alika,dia gadis yang menarik,selain karena fisik,cewek itu selalu bikin gue semangat untuk datang ke club,dia lembut dan pengertian"
Key bisa melihat garis senyum di wajah cowok dihadapannya,bisa ia bayangkan pernah sepenting apa Alika bagi Bintang dan Key merasa berat untuk mengakui itu.

"Suatu hari,gue memberanikan diri untuk nembak dia dan dia Nerima gue.Akhirnya kami pacaran"
Key berusaha tetap tersenyum mendengar kata kata Bintang walau hatinya terasa sedikit nyeri.

"Tapi,Haikal,cowok yang gue temui disana,temen yang bisa ngertiin semua keadaan gue,yang selalu ada untuk gue,sahabat terbaik gue,dia..gak suka gue pacaran sama Alika,anehnya dia gak pernah kasih gue alasan yang logis"
Bintang terdiam sesaat lalu melirik gadis di hadapannya yang masih serius,lucu melihat wajah sungguh sungguh itu.

"Gue kira hubungan gue dan Alika bakal baik baik aja,walau Haikal selalu bersikap gak suka.Alika dekat sama Mama dan Papa yang waktu itu udah mulai sakit sakitan.Dia selalu ada untuk gue sampai pada satu titik,gue pernah denger dia bicara sama orang lewat telpon,dan kata kata yang buat gue kepikiran adalah,'gue mau putus dari lo'"
Key tercengang,
"Maksudnya,dia..punya hubungan sama orang lain selain Lo?"
Bintang menghela nafas pelan lalu menganggukkan kepala.
"Ya,gue pikir dia jadiin gue selingkuhan,dan kami sempat ribut.Waktu itu Alika coba jelasin sama gue,dia bilang itu cuma mantannya yang minta balikan,dan entah kenapa,gue langsung percaya"
Key terdiam,menatap Bintang yang terlihat punya beban.

"Setelah itu,hubungan kami sempat membaik,semuanya jadi seperti biasa.Alika tetap jadi prioritas gue,sampai gue harus tau satu kenyataan pahit"
Bintang berhenti sesaat,wajahnya berubah muram
"Kenyataan pahit?"
"Ya,gue gak sengaja angkat ponselnya dari orang yang pernah dia bilang mantannya itu,orang itu langsung marah-marah dan dari situ gue sadar,Alika bohong,dugaan gue selama ini benar,gue dia jadikan selingkuhan.Dari situ,gue benar-benar terpukul,lo tau Ra,disitu gue benar-benar jatuh.Hebatnya,Haikal jadi orang pertama yang ngehibur gue,padahal gue udah berapa kali mengabaikan semua kata kata dia"
"Te,terus?hubungan Lo sama Alika gimana?"
Key semakin penasaran.
"Gue marah banget,dan kami akhirnya putus.Gue sedih dan pastinya patah hati,tapi hati gue terlanjur kecewa.Di tambah,setelah itu Haikal tiba tiba harus pindah dan gue semakin merasa jatuh karena harus kehilangan sahabat terbaik"
Key manggut-manggut,tapi kening gadis itu masih terlipat,bingung.

"Jadi, hubungannya dengan Nicho?"
Bintang tersenyum tipis,
"Mantan Alika itu Nicho Ra,dia pacar Alika sebelum gue"
Key mendelik,kaget.Ternyata masalahnya serumit itu.

"Gue ketemu dia lagi di dunia balapan setelah gue pindah ke kota ini,dan seperti yang Lo lihat,Nicho benar benar benci gue"
Key tergugu di tempatnya,tidak tau harus berkomentar seperti apa.

"Ta,tapi..Lo sama Alika masih belum damai?"
Gadis itu ragu ragu bertanya.
Bintang terdiam sesaat,seolah sulit untuk bicara.Cowok itu menatap Key lekat lalu menghela nafas pelan.
"Ceritanya belum selesai Ra.."
"Be,belum?ada lagi?"
Bintang mengangguk pelan,
"Beberapa Minggu setelah kami putus,Alika tiba tiba datang ke rumah gue dengan orang tuanya,dia minta pertanggung jawaban"
"Pertanggung jawaban apa?"
Bintang mengusap wajahnya frustasi,selalu sulit untuk bercerita di bagian ini.
"Alika,dia mengaku hamil karena gue"
Key reflek menutup mulutnya dengan tangan,matanya menatap Bintang tidak percaya.

"Tapi itu fitnah Ra,gue gak pernah menyentuh dia lebih dari yang sewajarnya"sahut Bintang cepat,takut gadis di hadapannya ini salah paham.

"Iya,gue percaya Bin."Key tersenyum lembut,mencoba menenangkan cowok di hadapannya.
Bintang tersenyum lega,lalu kembali melanjutkan ceritanya.

"Waktu itu gue baru 17 Ra,gue panik,gue takut.Gue udah mati matian bela diri,tapi orang tua Alika gak mau dengar alasan,dan Mama gak bisa buat apa apa,Mama nyaris nangis setiap malam,ditambah penyakit jantung Papa kambuh yang akhirnya membuat gue kehilanagn sosok Ayah"
Sekali lagi,Key terkejut.

"Gara gara itu,Mama selalu menganggap Alika penyebab perginya Papa"
Key terpaku,matanya menangkap wajah Bintang yang berubah sendu,masa masa itu pastinya tidak mudah.

"Yang membuat gue makin kecewa adalah,ternyata Alika berbohong,lagi.Dia gak hamil Ra,bisa Lo bayangin gimana sakit hatinya gue?Kemarahan Mama memuncak,kebohongan dia menghancurkan hati gue dan juga hati Mama,gue gak ngerti kenapa Alika bisa Setega itu,kenapa dia tega bohongin gue sampai sejauh itu"
"Emm,Lo gak pernah tanya?
Bintang tersenyum miris lalu menggeleng pelan.
"Terlalu sakit kalau gue harus ketemu dia lagi Ra"
Bintang terdiam sesaat,teringat lagi kedatangan Alika kemarin.Harus ia akui masih ada rasa sayang di sudut hati nya, perasaan yang mati matian coba ia hapus.

"Apalagi,setelahnya gue pindah ke kota ini,jadi kami gak pernah ketemu lagi"
Bintang mengakhiri ceritanya dengan senyuman yang terlihat palsu di mata Key.
Gadis itu jadi merasa bersalah karena membuat cowok itu menceritakan masa suramnya.Itu pasti sulit sekali.
"Maaf Bin,gara gara gue Lo harus ingat lagi cerita pahit ini"
Bintang tersenyum lembut,kali ini lebih tulus lalu mengusap kepala Key lembut.
"Bukan salah Lo,selama ini gue cukup tertutup dan ternyata menyimpan luka sendirian itu ide buruk.Makasih,Lo udah mau dengerin gue.Gue tertolong.."
Melihat senyuman itu membuat Key melambung,ia senang Bintang terlihat lebih kuat.

Ting!
Suara berdenting itu memecah suasana canggung dia antara mereka.
Ada pesan yang masuk ke ponsel Key.
Gadis itu buru buru meraih ponselnya.
Ada satu pesan dan panggilan tidak terjawab dari Raka.

Kak Raka
Key,Lo dimana?
Kenapa telpon gue
gak diangkat?

"Siapa?"
Bintang mengalihkan perhatian Key dari ponselnya.
"Oh,Raka.."
Jawabnya lalu buru buru menjawab pesan itu.

Me
Di Cafe Bintang,
bentar lagi gue balik

"Kenapa?"Bintang kembali bertanya
"Dia tanya gue lagi dimana"
Bintang manggut manggut,teringat dengan pertemuannya dengan Raka beberapa hari lalu.Cowok itu menatapnya dingin,seolah mereka pernah punya masalah.
"Kakak Lo over protective banget ya,gue ngeri lihatnya"
"Masa sih?tapi dia memang agak cerewet sih orangnya,kalau dulu mah parah lagi.Gue harus kabari pergi kemana,sama siapa,pulangnya kapan,kalau bisa dia ikut kemana gue pergi.Melebihi bokap,tapi gue sayang banget sama dia"

Bintang tiba tiba jadi iri dengan Raka sekaligus kesal,cowok itu benar benar ingin membuat Key hanya jadi miliknya.
"Ngeri amat,itu kakak Lo atau pacar Lo"
Sindir Bintang,Key terkekeh,lucu melihat wajah sewot Bintang.
"Eh,Lo mau gue kasih tau satu rahasia gak?"
Wajah Bintang langsung berubah tertarik.
"Wah,Lo mau buka bukaan juga sama gue ya?"
"Hehe,biar adil.."
Bintang menatap Key antusias, penasaran dengan rahasia yang akan diucapkan gadis ini.
"Raka itu..bukan kakak kandung gue"
Bintang mendelik kaget,tidak menyangka.
"Serius?"
Key mengangguk cepat,
"Dia yatim piatu.Orang tuanya meninggal karena kecelakaan.Kebetulan Papa gue teman ayahnya,jadi dia diangakat dan jadi kakak gue.Kami dekat banget sejak kecil jadi banyak orang yang gak tau"
Bintang terdiam di tempatnya,pantas saja sikap Raka tidak seperti kakak pada umunya,cowok itu seolah tidak ingin Key dekat dengan cowok lain.

Kalau begini,apa artinya Bintang harus khawatir?
*
*
*

Hai, untuk beberapa saat,Author Hiatus, ya..
Mohon vote dan komennya.
Terima Kasih...😆😆

Key dan RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang