Satu

150 15 25
                                    

12 tahun kemudian...

"Key,cepat!nanti antriannya panjang!"ucap Raka dari balik pintu,Key mempercepat kegiatan mengikat tali sepatunya,lalu sekali lagi menatap cermin.
Sempurna..

    Dengan tergesa dia membuka pintu,Raka yang sejak tadi menunggunya tampak segar dengan kemeja flanel yang dibiarkan terbuka,memperlihatkan kaos hitamnya ditambah celana jins dan sepatu kets hitam,namun sayang pemuda itu sedang dalam mode kesal sekarang.
"Lama amat,Lo ngapain aja?"tanya nya ketus
Key menatap Raka cemberut.
"Lo gak bakal ngerti gimana perasaan cewek yang ingin tampil perfect!"sahut Key sarkastis,lalu mengikuti langkah Raka menuruni tangga.
"Perfect?kenapa?"langkah Raka terhenti,dia lalu menoleh pada adiknya itu.
Key mendengus kesal.
"Ayolah Ka,Lo tau kan,gua gak pernah punya pacar,so...jalan sama Lo itu berada date tau gak?"ucap Key kesal
Raka terkekeh pelan lalu melangkah mendekati Key dan merangkulnya.
"Lah,kenapa tiba-tiba?"Key menunjuk lengan yang bergantung di atas pundaknya,heran.
Tanpa menjawab,Raka menuntun Key menuruni tangga hingga ke ruang tamu.
"Loh,mau kemana?"Fiya,mama mereka bertanya bingung melihat kedua anaknya yang sudah rapi.
"Kami mau ngedate ma.."jawab Raka lugas dengan senyum sempurna.

Jawaban itu membuat mata Fiya bahkan Key membulat,tak lama kemudian Fiya tertawa terbahak,sedangkan Key menatap Raka kesal.
"Habisnya,si Key pengen rasain gimana punya pacar Ma"jelas Raka sambil terkekeh pelan.
"Ya ampun Key,ya udah..selamat ngedate.Pulangnya jangan kemaleman ya!"Pesan Fiya iseng.
Raka mengangguk lalu segera menarik Key untuk pergi.
"Ah,Lo rese banget sih?!"
Raka mengedikkan bahu tidak peduli,lalu tanpa aba-aba melempar helmnya yang-untungnya-ditangkap dengan baik.
"Buruan,nanti tiketnya keburu habis"
Walau masih mendengus kesal,Key menurut.Gadis berkuncir kuda itu segera memakai helmnya dan duduk di boncengan Raka.
"Udah ah,ngambek Mulu.Lo itu selalu perfect Key!"
Key menatap punggung Raka tidak percaya lalu dia tertawa senang.
"Thanks Ka!"
*
*
*

   Raka melirik arlojinya,filmnya akan diputar 15 menit lagi.Tadi,mereka masih beruntung karena film yang ingin mereka tonton belum kehabisan tiket,namun saat Raka akan menarik Key untuk masuk gadis itu ngotot untuk membeli popcorn.

"Lo mau nonton bioskop tanpa popcorn?gak mungkin!"ucap gadis itu saat Raka memprotesnya.

Tak selang lama,Key menghampirinya sambil berlari-lari kecil,membuat kuncir kudanya bergoyang-goyang.

"Lo yakin cukup satu?"
Raka mengangguk cepat lalu segera menarik pergelangan gadis itu untuk masuk ke bioskop sebelum mereka ketinggalan filmnya.Setelah mencari-cari,akhirnya mereka menemukan kursi yang sesuai dengan tiket mereka.
"Gue gak sabar!"ujar Key penuh semangat.
Key mengering lalu tertawa pelan.
Kecintaan pada film action membuat mereka sering pergi ke bioskop berdua seperti ini.Key tidak pernah berpacaran.Kehadiran Raka terkadang membuatnya merasa tidak memerlukan seorang kekasih,karena pria itu hampir selalu punya waktu untuknya.

Seperti sekarang ini,walau pemuda itu sedang sibuk-sibuknya memulai dunia perkuliahan,Raka masih mau menyisihkan waktunya untuk menonton dengan gadis hiperactive itu.Key mensyukuri keputusan itu,setelah 12 tahun bersama,dia begitu menikmati waktu-waktu bersama Raka.
*
*
*

"Huaa!keren banget filmnya!"Key tak henti-hentinya berseru kesenangan.Raka mengangguk setuju lalu melirik arlojinya.Pukul 21:00.
"Kita langsung pulang?"tanya Raka,membuat kegilaan cewek itu terhenti sesaat.
"Ehm,sebenarnya..di dekat sini ada tempat makan baru yang lagi tren,gua mau ke sana!"Key memasang wajah imutnya,marayu,membuat Raka meringis pelan.
"Jauh?"
Mendengar reaksi Raka membuat Key kegirangan.
"Enggak kok, kita cuma harus nyebrang!"
Raka mengangguk,menyetujui usulan Key.Sekeluarnya mereka dari bioskop,hujan gerimis menyambut mereka.
"Yah,kok hujan?"keluh Key laku menadahkan tangan nya.Raka melirik motornya yang sudah basah.
"Gak pa-pa deh,ayo kita terobos aja!"Key langsung mengambil ancang-ancang untuk berlari,namun saat gadis itu akan melangkah,Raka menahan tangannya,membuat Key nyaris terjatuh.
"Apaan sih K-"
Kalimat Key menggantung saat Raka menutup kepalanya dengan tudung hodi pink susunya.
"Untuk apa Lo pakai hodi kalo gak berguna di waktu kayak begini?"tanya cowok itu sarkastis.
Key meringis lalu membenahi kupluknya.Setelahnya mereka berdua sama-sama menerobos hujan hingga ke seberang.

Key dan RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang