BlackVelvet [REVISI]

Special WenGa

Anggap aja di sini Wendy nya udah sembuh, okk.

Langsung aja ke cerita nya

***

Wendy POV

Setelah gue bangun dari koma yang gak tau berapa lama itu, gue masih gak nyangka kalo yang nabrak gue itu Suran, seandainya waktu itu gue gak keras kepala pasti gue gak bakal koma.

Flashback

Author POV

"Gue keluar dulu ya beli ice cream di indo*april" pamit Wendy.

"Et dah bocah, lu dari kemaren makanin ice cream mulu, sakit lu" sambar Irene.

Wendy cuma cengar cengir doang sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Gak gak, mbak Wendy gak boleh keluar" ucap Rose tiba tiba.

Wendy mengerutkan keningnya 'Ni anak kenapa dah?' pikirnya.

"Kenapa Rose?" tanya Wendy.

"Ya gak papa, tapi perasaan gue gak enak aja, mending beli ice cream nya ntar aja" kata Rose.

"Nah iya mending lu beli ice cream nya ntar aja dah, perasaan gue juga gak enak" sambar Jennie.

Emang dasarnya Wendy keras kepala jadi dia gak dengerin apa yang lain bilang gitu ya.

"Tau ah, gue pen keluar" Wendy langsung keluar dari rumah megah itu.

"Seul, mending lu samperin Wendy dah" pinta Jisoo.

Seulgi langsung menarik tangan Rose yang tepat berada di sampingnya dan mereka berdua langsung berlari mengejar Wendy sedangkan yang lain sedang duduk sambil berdoa agar tidak terjadi apa apa pada Wendy.

***

Seulgi dan Rose berlari sangat cepat untuk mengejar Wendy.

"Gila tuh anak larinya cepet banget dah, ikutan lomba lari maraton menang itu dia, juara satu" ujar Seulgi sambil berlari.

"Kejar dulu Seul baru ngomong" kata Rose sambil menambah kecepatan larinya.

Seulgi pun menambah kecepatan larinya.

Karna kelelahan Wendy berhenti tepat di tengah jalan, ia mengatur nafasnya, ia tidak sadar jika ada mobil yang berjalan ke arahnya.

Sebelum mobil itu menabrak nya Seulgi dan Rose berteriak.

"WENDY AWASS" teriak Rose dan Seulgi.

Wendy menolehkan kepalanya ke arah samping, ia melihat Suran di dalam mobil itu, dan Wendy berteriak.

"AAAA"

Bruk

Mobil yang di kendarai oleh Suran pergi begitu saja.

Tubuh Wendy tergeletak di tengah jalan dengan darah yang bercucuran, baju putih yang ia kenakan menjadi berwarna merah karna terkena darahnya.