Setulus apapun kata maaf lo,seberubah apapun diri lo sekarang, inget kita gak bakal bisa balik kaya dulu lagi, ada hati yang sedang gue jaga
-Wendy***
Seorang pria berkulit pucat ini sedang menatap kosong ke depan, otaknya seperti kaset rusak yang sedang memutar-mutar kenangan masa lalunya.
Ceklek
Pintu kamar itu di buka oleh seorang pria berkulit pucat.
Yang pertama kali ia lihat adalah seorang perempuan cantik yang sedang tidur sambil memeluk boneka beruangnya.
Pria itu menutup pintu kamarnya lantas beranjak mendekati ranjang perempuan itu.
"Wendy, bangun hey, udah siang" panggil pria itu sambil mengusap-usap pipi tembam perempuan yang ia panggil Wendy itu.
"Hoam... Lima menit lagi" Wendy kembali menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Bangun sekarang, kalo gak bangun sekarang aku pulang lagi" mendengar itu Wendy langsung duduk dengan mata terpejam.
"Iya iya, ini bangun" ujar Wendy setengah sadar.
"Nah gitu dong" Suga tertawa lantas mengacak rambut Wendy.
Sedangkan Wendy hanya cemberut.
"Hyung" panggil Jimin.
Suga masih belum sadar dari lamunannya.
"HYUNG!" bentak Jimin.
"Kenapa, Wen?" setelah sadar dengan apa yang di ucapkan, Suga langsung menutup mulutnya.
"Wen? Hyung pikir gue Wendy noona? Apa jangan jangan Hyung lagi mikirin Wendy noona ya? Belom bisa move on ya? Mampus! Rasain Lo!" kejam banget emang si Jimin mulutnya.
"Diem Lo bantet!!" sinis Suga.
"Di suruh kumpul tuh" ujar Jimin.
"Duluan, ntar nyusul" balas Suga.
"Jangan lama lama" Jimin beranjak pergi meninggalkan Suga sendiri.
Melihat punggung Jimin yang kian menjauh dan lama kelamaan menghilang di belokan lorong, Suga hanya menghela napas kasar.
"Argh! Kenapa gue masih kepikiran dia sih?! Apa gue nyesel? Setan lah!" Suga menendang kaleng bekas minumannya lalu ia berjalan mengikuti Jimin.
____
(Putar audio gaes)
Belaian tanganmu
Yang takkan pernah terlupakan
Seumur hidupku
Hanyalah dirimuMemendam sebuah rasa pada dirinya
Yang takkan pernah bisa tuk memiliki
Dirimulah yang selalu ada di dalam hatiku
Dan ku yakin kau yang terindahBaru saja sampai, Suga sudah di sambut dengan sebuah nyanyian yang di nyanyikan oleh Jimin, si bantet ngeselin.
Suga memilih duduk di samping Namjoon yang kosong, ia masih terus memperhatikan Jimin yang sedang bernyanyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BlackVelvet [REVISI]
Fantasy[CERITA SEDANG DI REVISI] Cerita tentang anak anak generasi micin