Cuaca hari ini cerah. Udara yang biasanya terasa dingin entah mengapa kini menjadi terasa hangat, matahari hari ini tidak terlalu terik, angin berhembus kencang, membuat beberapa daun jatuh dari tangkainya.
Lisa sejak tadi juga tidak merasa bosan dengan pemandangan di sekitarnya.
Satu kata yang menggambarkan suasana di sekitarnya yaitu, Sunyi
Ah jangan lupakan suasana hatinya yang sedang tidak baik, mengingat kejadian beberapa saat yang lalu membuat hatinya seperti di sayat, menyakitkan.
Ketika semilir angin menerpa wajahnya Lisa menutup matanya dan mengambil napas, ia seperti menikmati hembusan angin itu.
Rambutnya yang panjang terurai itu berterbangan, poni yang biasanya selalu ia jaga agar tidak terbang kini ia biarkan terbang terbawa angin, ia benar-benar menikmati momen ini.
"Sendirian aja?" tanya seseorang dari belakang.
Lisa melihat ke arah belakang lalu tersenyum tipis.
"Tumben ke sini?" Lisa masih terus melihat pemandangan didepannya.
"Tadinya sih cuma kebetulan lewat sini, eh gue liat ada cewek cantik lagi galau yaudah gue samperin" balas Bambam.
Ya orang yang mengobrol dengan Lisa yaitu Bambam, sahabat kecilnya.
"Sakit ya" ujar Lisa random.
"Lo percaya?" tanya Bambam.
"Rose gak mungkin boong, apalagi sama gue" Lisa mendongakkan kepalanya ke atas.
Bambam menatap sahabat kecilnya ini sambil tersenyum, sepertinya baru kemarin sahabat kecilnya ini bercerita kepadanya bahwa laki-laki yang kini sedang menjadi kekasihnya itu sangat romantis, tapi sekarang? ia bahkan menangis karena kekasihnya itu.
Menangis? Ya, mata Lisa memerah bahkan terlihat bengkak, dan wajahnya juga tidak memancarkan sinar kebahagiaan.
"Mau cerita" tawar Bambam.
Ia tau bahwa saat seseorang sedang stress atau mempunyai masalah, orang itu hanya membutuhkan teman untuk mencurahkan segala keluh kesahnya.
Lisa mengangguk. Melihat itu Bambam membawa Lisa duduk di salah satu tempat duduk yang sudah di sediakan.
"Sebenernya gue udah curiga sama kak Joy, gue selalu perhatiin gerak-gerik dia kalo ada Sehun" Lisa membayangkan kejadian waktu itu
Flashback
"Lis, aku mau ngambil barang dulu di mobil ya" ujar Sehun.
Lisa menjawabnya dengan menganggukkan kepalanya, Sehun mengusap kepala Lisa lalu keluar kamar Lisa.
Tidak lama setelah Sehun keluar tiba-tiba saja perut Lisa berbunyi.
"Moga pudding di kulkas masih adaa" Lisa keluar kamarnya dengan senyum lebar, ia tidak sabar ingin menghabiskan pudding yang di buat oleh Jisoo.
Baru ingin membuka kulkas Lisa mendengar suara orang sedang mengobrol, karena penasaran Lisa mengintip.
Kepalanya ia tongol kan di dinding, lalu ia menajamkan indera pendengarannya.
"Ehh maaf banget gue gak sengaja" Joy mengelap bekas teh yang tidak sengaja ia tumpahkan di baju Sehun.
"Hm" Sehun hanya berdehem.
"Sekali lagi maaf" Joy terus-terusan meminta maaf.
"Gak papa, lo pergi aja, gue bisa bersihin sendiri" ujar Sehun.
Saat Joy ingin berbalik tidak sengaja ia melawati lantai yang terkena tumpahan teh lalu ia tergelincir dan dengan refleks Sehun menangkap tubuh Joy yang hampir saja jatuh.
Mereka berdua masih terus bertatap-tatapan mata.
Mata Lisa mulai memanas, ah sepertinya air matanya akan keluar.
"Sorry" Sehun langsung melepaskan pelukan "refleks" itu.
Setelahnya Sehun berjalan keluar Mansion itu.
Joy langsung melompat-lompat kegirangan, "Gila Sehun ganteng banget"
Lisa hanya memandang itu dengan tatapan sendu.
Flashback off
Mengingat itu Lisa tersenyum miris.
Bambam mengusap pucuk kepala Lisa, ia tidak ingin melihat gadis yang selama ini dia jaga, dia lindungi, agar tidak menangis kini malah menangis untuk seseorang yang tidak memperdulikan Lisa.
"Everything gonna be okay, Lalice" Lalice, panggilan sayang Bambam untuk Lisa.
Dan, Lisa sangat menyukai panggilan itu, sampai-sampai panggilan itu ia jadiakan id Line nya.
"Terus gimana?" Lisa menatap khawatir Bambam.
"Kalo dia sayang sama Lo, pasti dia ngejar Lo dan bakal di sini, tapi... dia gak ada di sini, Lis" ujar Bambam tenang.
"Jadi gue harus gimana??" tanya Lisa bingung.
"Pertahankan atau lepaskan"
***
Ciyeee, aku double up lohhhh.... Hehehehe
Lagi banyak ide nihhh
Btww jangan membenci siapa pun yang jadi peran jahat di cerita ini karena ini hanyalah FIKSI.
Okee, ini hanya sebuah cerita.
Maaf kalo ada typo
Jangan lupa like dan komen
Sampai bertemu di part selanjutnya
Pai pai
KAMU SEDANG MEMBACA
BlackVelvet [REVISI]
Fantasía[CERITA SEDANG DI REVISI] Cerita tentang anak anak generasi micin