"MINOOO... DIEM COBAAA, PUSING PALA GUE TUHH LIAT KELAKUAN LO DARI TADI" teriak Irene frustasi.
Mino hanya memamerkan deretan giginya.
"Gak usah cengar-cengir Lo!" sinis Irene.
"Ah Lo mah! Gak bisa romantis kaya yang di film India Ren!" Mino menekuk wajahnya cemberut.
"Ya mana bisa lah bego! Mikir aja sih no, elo tuh orangnya gak bisa romantis" jujur Irene.
Mino mengembuskan napasnya kasar.
"Serendah itu gue di mata lo, Ren? Gue juga pengen kaya pasangan yang lain, yang selalu romantis, yang selalu harmonis, yang cocok, gak kaya hubungan kita yang absurd gini" Mino menatap langit.
"Lo inget kan apa yang gue bilang sebelum kita pacaran? Cuma orang yang sabar yang bisa bertahan sama gue" ucap Irene.
Mino memejamkan matanya, ia memutar kembali kumpulan kenangan demi kenangan masa lalu sebelum ia dan Irene berpacaran.
"Jawab gue jujur, No" kini raut wajah Irene terlihat serius.
Mino membuka matanya, lantas menatap dalam Irene.
"Lo punya yang lain?" tanya Irene.
Mino membuka matanya lebar, raut wajahnya terlihat kaget dan sedikit ketakutan? Ah entahlah apa itu.
"M-maksud l-lo apaan sih, Ren?" tanya Mino.
"Jawab jujur Song Mino!" desis Irene.
Mino hanya diam.
"Jawab walaupun itu gak ada artinya sama sekali buat gue dan buat hubungan kita!" bentak Irene.
Mino mengikis jarak di antara mereka, Mino membisikkan sesuatu di telinga Irene dengan sangat pelan.
"Sorry Ren, gue sayang elo tapi gue juga sayang sama salah satu dari adik Lo" Mino memeluk Irene dari samping.
Irene tidak memberontak, ia membiarkan Mino memeluk tubuhnya sepuasnya.
Setelah Mino melepaskan pelukannya, Irene mengusap helai rambut Mino.
"Lepasin gue, atau lepasin dia, Min"
Setelahnya Irene beranjak pergi meninggalkan Mino terduduk di tanah beralaskan rumput lembut itu.
***
Aku balik.....
Ada yang kangen gak sama akuuu????
Udah lah ya
Maaf kalo ada typo
Jangan lupa vote dan komen
Sampai bertemu di part selanjutnya
Pai pai
KAMU SEDANG MEMBACA
BlackVelvet [REVISI]
Fantasy[CERITA SEDANG DI REVISI] Cerita tentang anak anak generasi micin