028
~Good Boy Gone Bad~
Kembali ke masa kini. Hari Jum'at. Identik dengan pulang pagi–bagi sekolah-sekolah tertentu. Kegiatan yang biasa SMA Bumi Pertiwi lakukan di pagi hari adalah Jumsih, singkatan dari Jum'at bersih. Para siswa dihimbau untuk membersihkan kelas masing-masing dan lingkungan kelas itu.
Setelah kegiatan bersih-bersih selesai, para siswa memiliki waktu sepuluh menit untuk beristirahat. Waktu istirahat itu siswa-siswi gunakan untuk membeli jajan di kantin. Entah itu makanan maupun minuman. Yang penting adalah rasa lelah setelah menyapu, mengepel dan bentuk bersih-bersih lainnya bisa segera hilang.
Pagi itu, setelah kegiatan bersih-bersih, muncul kejadian yang membuat beberapa murid merasa terpesona, terkejut, heran, dengan kedatangan siswa baru di sekolah mereka. Murid datang dengan motor Ninja-nya yang berwarna merah. Ia memakai helm yang hanya menampakkan hidung dan matanya. Fullface. Baju pramuka ia kenakan. Sepatu kets dengan white line. Setelah membuka helm itu, ia mencoba merapikan rambutnya yang berantakan sebab memakai helm. Rambutnya yang disibakkan ke belakang selalu jatuh ke dahi.
Murid itu merupakan siswa kelas XII IPA dan ia ditempatkan di kelas XII IPA I, satu kelas dengan Karin. Nama pria itu adalah Daniel Jorki Pratama. Biasa dipanggil Kiki. Tinggi pria itu hampir sama dengan Jay. Sekitar 180 cm. Kulitnya putih, rambutnya sedikit cokelat, alis hitam tebal, hidung tentunya mancung, senyumannya hangat ketika dipandang. Pria itu hanya tersenyum membalas cewek-cewek centil yang menyapa dirinya berkali-kali. Kacamata bening menghiasi matanya.
"Permisi! Ruang guru dimana ya?" tanya pria itu pada Jay.
Jay yang sudah hafal semua ruangan di sekolahnya itu, tentu memberitahu dimana letak ruang guru kepada anak baru itu, "sini aku tunjukkin!".
"Siapa tuh cogan?"
"Katanya si... anak baru."
"Kelas berapa?"
"Katanya si kelas dua belas."
Celotehan para murid kepo, mengalir terus menerus tiada habisnya. Jay yang sudah mengantar Kiki ke kantor guru, diminta guru itu untuk mengantar Kiki ke kelas barunya. XII IPA I. Tentu Jay menurut saja akan perintah gurunya itu. Posisi kelas Jay juga searah dengan kelas murid baru itu.
"Makasih ya! Udah mau nunjukin ruang guru sama ruang kelas!" ucap Kiki pada Jay.
"Ya sama-sama," sahut Jay disertai dengan senyuman singkat.
Jay langsung naik ke lantai dua setelah mengantar Kiki ke ruangan kelas barunya.
"Good morning!" ucap Kiki memperkenalkan diri di depan kelas. Sebelum pelajaran di mulai, Kiki di beri kesempatan untuk memperkenalkan dirinya, "Pekenalkan, nama saya Daniel Jorki Pratama, biasa dipanggil Kiki. Saya dari Jakarta, sekarang tinggal di Desa Pu ... pu..."
"Desa Puterus," sahut Karin memberitahu nama desanya.
"Ya itu," ucap Kiki setuju lalu menarik bibirnya membentuk senyuman kecil yang jika tidak diperhatikan benar-benar, itu bukanlah senyuman.
"Hahaha." Tawa sekelas pecah melihat tingkah Kiki.
"Umur saya tujuh belas tahun, terus..." Kiki mengusap-usap lehernya, "Udah oke!" lanjutnya.
"Nomor hape!" ledek salah satu murid lelaki, "depan saya yang minta." lanjutnya.
Karin yang merasa duduk di depan Alvin langsung merespon ketus, "Apaan si?"
Kiki duduk satu bangku dengan Alvin. Posisi duduk Alvin memang berpindah-pindah, begitu juga dengan teman sebangkunya yang selalu berganti-ganti hampir setiap hari. Sekarang Alvin memiliki saingan di kelasnya. Dirinya tidak akan dianggap paling tampan di kelas XII IPA 1. Sebab Kiki menjadi saingan dirinya.
Daniel Jorki Pratama
~Good Boy Gone Bad~
***
See You Next Part
Siapa siswa baru itu?
Kenapa tiba-tiba ia muncul?
Alasan kemunculan dia hanya satu.
Apa itu?
Karena aku yang memunculkan dia di cerita ini?
Wkwk...😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy Gone Bad
أدب المراهقينLENGKAP ✔️ Jay, good boy yang menjadi sosok pria kejam. Tapi ia berhasil kembali menjadi good boy karena seorang gadis. Gadis itu menyelamatkan kepribadiannya. Ia diluluhkan oleh seorang gadis biasa. Karin, cintanya itu terbalas oleh pria yang ia su...